EMPAT : Greentea

41.1K 2K 20
                                    

Cahaya mentari pagi menembus melewati kaca jendela dan tirai putih kamar itu. Kamar berdinding putih dengan desain girly serta ornamen pastel pada furniture lainnya. Terkesan simple dan elegant. Kamar yang benar-benar menggambarkan aura pemiliknya.

Jennie mengerjapkan kedua matanya. Mencoba beradaptasi dengan perubahan malam gelap menjadi pagi yang cerah. Dia melakukan stretching kecil dengan menyatukan kedua tangan di atas kepala dan menarik tubuhnya ke belakang.

"Udah ganti hari aja."

Dengan malas Jennie turun dari kasur berukuran single bed itu, kemudian dia merapikan selimut dan bantalnya. Jennie mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. Dia belum tau apa yang akan dilakukannya hari ini, tapi dia tau pasti bahwa dia harus tetap mandi. Jennie bukan penganut sekte LSLM alias Libur Sekolah Libur Mandi. Menurutnya mandi adalah kebutuhan agar badan tetap bersih dan segar. Inilah salah satu faktor penunjang kecantikan Jennie. Tak heran kulitnya bagus dan badannya selalu wangi.

Setelah mandi Jennie menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Dia hanya menatap langit-langit kamarnya dalam diam. Bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Ngapain ya hari ini?"

Jennie bingung memikirkan apa yang harus dia lakukan di liburan yang membosankan ini. Ketika harus sekolah, dia akan mengeluh dengan mengatakan lelah belajar. Sekarang sudah liburan, dia tetap mengeluh karena merasa bosan. Dasar pelajar maunya apa?

Jennie masih terus berpikir dan sekarang ditambah dengan tubuhnya yang terus berguling di atas kasur. Dia berharap ide akan keluar dari tubuhnya jika terus bergerak begitu. Liburan sekolah hanya sekitar dua minggu dan tidak terasa sudah satu minggu lebih berlalu. Tapi Jennie tidak merasakan vibe liburan sama sekali.

Jennie hanya ingat bahwa dia pergi ke kafe untuk minum ice greentea latte kesukaannya sambil membaca novel. Dan dia melakukan itu setiap hari. Sudah terhitung satu minggu sejak dia memutuskan mengisi liburannya dengan membaca novel. Jennie datang ke kafe yang sama, duduk di kursi yang sama, memesan menu yang sama. Satu minggu penuh dia melakukan hal itu. Pelayan kafe pun sampai hafal dengan wajahnya.

Setidaknya dia tidak terkurung di dalam rumah, begitu pikir Jennie. Dan selaku greentea lovers dia tidak merasa bosan minum minuman yang sama sejak kemarin. Bahkan tiga hari yang lalu dia menerima paket endorse greentea macaroon dari salah satu temannya.

"Apa gue ke mall aja?"

Hari ini Jennie memutuskan untuk melakukan hal lain. Bukan karena bosan dengan greentea tapi dia sedang tidak ingin membaca novel. Lagipula stok novelnya sudah habis. Bagaimana tidak habis dibaca jika dia melakukannya selama seminggu non-stop.

Jennie menghabiskan liburannya tanpa melakukan apa-apa selain baca buku dan olahraga. Makan dan tidur juga tentunya. Dan beberapa kali foto-foto untuk memenuhi kewajiban endorse di instagramnya. Tidak ada hal yang istimewa.

"Ya udah deh ke mall."

Ide pertama dan satu-satunya yang muncul di pagi itu. Mall. Tidak buruk juga, pikir Jennie. Kemudian dia bersiap untuk jalan-jalan ke mall. Sendirian.

Jennie berdandan di depan meja riasnya. Mengoleskan pelembab dilanjutkan dengan BB Cream lalu menyapukan bedak padat tipis-tipis pada wajahnya. Hanya sedikit karena dia tidak mau terlihat seperti tembok berjalan. Apalagi jika sampai terlihat bak cabe-cabean yang warna kulit leher dan wajahnya teramat kontras.

Selanjutnya Jennie menghias kedua matanya. Menyapukan eyeshadow dua warna dengan gradasi warna cokelat agar tak terlalu mencolok. Jennie juga mengaplikasikan eyeliner, menjepit bulu matanya kemudian memakai maskara. Tidak lupa blush on warna pink peach di kedua pipinya agar terlihat lebih merona.

Possessive BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon