Part 9

14K 738 20
                                    

"Van, penampilan gue udah bagus gak sih ??"Tanya Kiki sambil memandangi cermin mini yang ia bawa.

"Mau bagus atau tidak, kamu itu tetap cantik dimata gue, jadi gak usah khawatir."Jawab Evan masih dengan posisi santainya, bersandar di sandaran kursi penumpang bagian belakang bersama Kiki.

Didepan sudah ada Naufal yang memegang kemudi, dan ada Alfin yang terlihat menikmati lagu yang menemani perjalanan mereka.

Kiki terkekeh mendengar jawaban Evan. Evan selalu mampu membuat moodnya jadi lebih baik. Tipe cowo yang sangat pengertian.

"Tenang aja Ki, gue gak bakal mutusin lo kok, jika seandainya penampilan junior kita lebih oke daripada lo. hahaha..."Tambah Alfin dengan tawa khasnya diakhir ucapannya.

Naufal dan Evan ikut tertawa menyisakan Kiki dengan perasaan sebelnya sendiri. Kiki mengacak-acak rambut Alfin dengan kasar dari belakang.

"Yahh.. yahh... Kiki gak asik.. rambut gue rusak tau. Mana lupa bawa sisir lagi."Omel Alfin sambil berkaca pada spion mobil merapikan rambutnya.

"Rasain tuhh..."Kata Kiki kembali pada posisi semula.

Naufal membelokkan mobilnya memasuki sebuah halaman rumah yang berlantai dua itu. Rumah yang tergolong mewah.

"Khansa mau ikut gak yah..?"Tanya Kiki entah ditujukan kepada siapa.

"Entahlah.."Kata Evan sambil memperhatikan keadaan rumah Khansa yang terlihat sepi.

"Sudah lama kita gak main dirumah ini."Ujar Alfin.

"Yaudah, Ayo turun.."Alfin turun disusul Kiki, Evan dan Naufal dari belakang.

tuukk.. tuukk... tukk...

Evan mengetuk pintu rumah Khansa dengan pelan.

"Yahh.." Terdengar suara dari dalam.

Tak perlu menunggu lama, pintu itu terbuka menampilkan Khansa dengan wajah terkejut akan kedatangan mereka.

"KHANSA..." Kiki memeluk Khansa yabg terlihat terkejut atas kedatangan mereka secara tiba-tiba.

"Aduh.. Ki, aku sesak nafas nihh.."Katanya setelah menyadari Kiki memeluknya sangat erat.

Evan dan Alfin tertawa renyah menyaksikan kedua sahabatnya ini.

"Hehe. Oke.. maaf.. maaf.."Kata Kiki dengan wajah sedikit memelas.

Khansa ikut tertawa,"Yaudah, ayo masuk." Katanya kemudian membuka lebar pintu rumahnya membiarkan keempat sahabatnya masuk.

"Kok sepi Sa..?? Bi Mina mana ??"Tanya Alfin setelah menyadari keadaan rumah. Mereka berlima duduk di sofa ruang tamu dengan.

Khansa tersenyum, senyum yang tidak bisa diartikan oleh Naufal.

"Bi Mina ikut dengan papa ke Balikpapan."Kata Khansa dengan pandangan kosong menatap meja didepannya.

"Loh, emang keluarga kalian pindah ke balikpapan, bukannya ke Singapura ?"Tanya Kiki dengan penuh tanda tanya.

Sekali lagi senyuman itu terpancar di wajah cantik Khansa. Ia mengangkat pandangannya menatap Naufal yang telah menatapnya lebih dulu hingga tatapan mereka menyatu.

"Betul, kami sebelumnya pindah ke Singapore saat itu."Kata Khansa.

Ada jeda sebelum ia melanjutkan ucapannya.

"Tapi, setelah pertengakaran mama dan papa, papa memilih pindah ke Balikpapan."Ada senyum yang dipaksakan diwajah gadis itu.

"Terus kamu gak ikut ?"Tanya Kiki penasaran.

Asmara Anak SMAWhere stories live. Discover now