Bilik

19.3K 789 29
                                    

Author's POV

Sudah ke 9 kalinya (kurang lebih) gadis yg duduk di sana itu.. Menguap selebar-lebarnya. Ia bersandar pada kursi berwarna biru, ia memutar mutar badannya, dan kursi pun berputar mengikuti gerakan tubuhnya. Beberapa pria di sekelilingnya nampak berdiskusi dan sesekali tertawa sejenak, sesekali pula gadis itu menjawab pertanyaan yang mereka lontarkan.

Lyra's POV

Ini adalah hari ke 3, dimana aku menjalani masa trainingku di perusahaan ini. Apes.. Apes deh.. Rekan sekerja semuanya cowok.

Tabiatnya cowo, kalo ada perempuan, ya hasrat menggodanya itu ga ketulungan. Apalagi devisi ini katanya semuanya cowok.

Aku, biasa saja, menarik? Tidak sama sekali. Yang jelas aku introvert. Yang kepayahan sekali saat di lingkungan baru seperti begini.

"Lyr.. Dari tadi nguap-nguap aja... Ngantuk? Yuk ngopi bentar di kantin sama abang" Nah kan..

Dia mas Rudraf, welcome banget bahkan dia yang pertama kali ngenalin aku ke semua pegawai di ruangan seluas ini. Perutnya buncit, kepala botak, tahi lalatnya yang membuatku mudah menghafal dirinya.

Sementara aku cuma nyengir.. Ga tau mau jawab apa, padahal mas Rudraf ini sekedar bercandain aku. Aku ulangi aku introvert, buat memulai pembicaraan aja susah bgt.

"Jangan mau Lyr.. Bukan jadi melek, kalo ngopi sama Rudraf malah disuruh neraktir makan ini itu kamu! Ga liat kamu perutnya..!?" cowok berkemeja biru polos nan rapi itu menepuk perut sintal mas Rudraf dengan map yang ada di tangannya, sambil cekikikan. Nah.. Ini namanya mas Lontong, nama aslinya mas Fano.

Kita berhahaha hihi sejenak, "Oiya mas, apa lagi nih yang harus aku pelajari?" Celetukku spontan nanya ke mereka, sadar diri deh kalo aku anak baru di sini, jadi harus inisiatif buat cari tahu.

"Sementara ini dulu Lyra.. Ntar kalo K (kedengeran semacam "Key") mulai masuk kerja lagi tugasnya dia ngenalin prosedur-prosedur dan bla blanya devisi ini" mas Rudraf menjabarkan sambil bersandar pada bilik dan mengelus-elus perut buntalnya.

"Key?" Dahiku berkerut, sambil tanganku memperagakan memutar kunci. Jadi? Masih ada lagi ya anggota devisi ini?? Moga cewek deh.

"Iya.. Ntar dia yang jelasin, namanya K, kaya nyebutin huruf K in English, bukan Key, kunci.. Hehe tapi terserah deh, kamu mau manggil Key or K or kiii ahh up to you Lyr. Kita yang kasih dia nama itu, hehehe" mas Rudraf terkekeh dan memutar matanya, tak ayal rekan yang lain pun terkekeh.

Aku tidak menemukan kelucuan, emang kenapa kalo mereka ngasih panggilan nama begitu ? Ga dijelasin juga sih, ga mau kepo aku merilekskan punggungku dengan bersandar.. Mereka masih terkekeh.

Aku mengerucutkan bibirku, dan memutar mutar bolpen yang tergeletak di meja kerja mas Rudraf, tempat kami berkumpul saat ini. Mas Indra seperti menyadarinya "K orangnya baek.. Tenang aja" Mas Indra yang berkumis dan tampilannya ala anak masa kini itu melanjutkan kalimatnya dengan semangat dan mengacungkan jari telunjuknya secepat kalo dikasih pertanyaan oleh guru sewaktu SD.

"bbbah... Ati-ati ntar kamu naksir K lho Lyr.. Cewek-cewek talent kita buat iklan aja pada kepincut!"

Mas Indra yang duduk di samping mas Lontong sambil melipat tangannya dan wajahnya menunjukkan ekspresi sirik, menarik sudut bibirnya ke bawah, kumisnya itupun bergerak menggelayut ke bawah pula.

Aku memutar mataku dan sedikit menghela nafasku yang tertahan, pupus sudah harapanku buat punya temen sesama cewek di devisi ini.

Author baru, harap maklum... Hehehe kalo ada typo dan yang tidak berkenan tolong diterima 😂😂😂
Harus terima😂😂😂😂
Terus simak yaaaaaaa kelanjutannya

The KeyOnde histórias criam vida. Descubra agora