enam

38 10 3
                                    

% hari bersama febri %

%
%
%
%
%
%
%
%
%

Hari ini cukup membuat laras dan erika lelah dengan otaknya bagaimana tidak, sudah dua mapel hari ini mengadakan ulangan dadakan yang benar-benar membuat otak mereka berasap.

"Cape otak gue ka"keluh laras

"Iya sama gue juga,yaudah kantin yu"ajak erika. Laras mengiyakan ajakan erika untuk pergi ke kantin karena menurutnya mungkin saja dengan makan bisa menghilangkan rasa cape di otaknya ini.

Sesampainya di kantin mereka memesan makanan terlebih dahulu, saat makan telah di pesan dan dibuat mereka duduk untuk memakan makanan mereka.

Mereka memakan makanan nya dengan lahap nya karena mereka benar-benar lapar mungkin. Disebelah meja mereka ada faldo dan febri tapi erika tidak menyadari hal itu. Faldo yang melihat erika makan dengan lahapnya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya saja. Laras teman nya sudah menyadari kalo disebelah meja mereka ada faldo dan febri yang sedang memperhatikan mereka. Erika yang tidak tahu hanya santai saja memakan makananya dengan lahap.

"Lahap bener neng makan nya laper apa doyan"ucap faldo. Erika menghentikan aktivitas makan nya setelah mengenal suara tersebut. Erika menoleh ke sumber suara tersebut ternyata benar ada dua sejoli.aduh malu gue, makan kaya orang kelaparan gini.batin erika

"Eh faldo, hehe"ucap erika sambil nyengir kuda

"Lo makan kaya orang yang gak makan tiga hari tau gak"ucap faldo

"Hehe abis gue laper sih"ucap erika sambil meneruskan makan nya.tiba-tiba.....

"Uhuk...uhukk"erika tersedak karena terlalu buru-buru makan

"Makan nya yang bener gak usah buru-buru lagian juga gak ada yang minta juga"ucap febri

"Iya ka hati-hati"ucap faldo. Namun erika hanya tersenyum saja

"Hmmm kita udah makan nya ni,kita duluan ya"ucap erika

Faldo dan febri hanya menganggukan kepalanya saja,erika pergi keluar dari kantin,tiba-tiba jatuh karena tersandung batu yang ada di depannya.

"Aduh"erika mengaduh kesakitan saat tubuhnya terjatuh

"Ka lo gak papa"ucap laras dengan membantu erika berdiri.

"Gue gak papa ko"ucap erika sambil berusaha untuk berdiri dengan bantuan laras

"Yah yah ka lutut lo berdarah ka,ayo cepet ke uks"

"Gak usah nanti aja bersihin nya dikelas ras"erika memang keras kepala apapun pasti dianggap nya hal sepele dan tak penting. Dia pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya alhasil dia di marahi oleh mama nya karena tidak langsung membersihkan lukanya, nanti takutnya infeksi ka. Begitulah kata mama nya.

Sesampainya di kelas erika duduk dibangkunya disusul dengan laras yang sekarang berada disebelahnya.

"Ka lutut lo bersihin dulu gih,gue mau ke toilet bentar ya"ucap laras sambil menyerahkan tissue kepada erika, karena hanya tissue yang laras punya untuk membersihkan luka erika.

Demi WaktuWhere stories live. Discover now