tiga

54 11 0
                                    

Kalau lo suka dia, buat dia percaya
Sama lo tapi jangan aja sampe
Dibuat nangis
...............................

Hari ini erika cukup lega karena ia tidak terlambat datang kesekolah. Kemungkinan dalam benak erika, ia juga tidak akan bertemu dengan febri karena erika masih malu dengan perkataan febri yang kemarin yang berhasil membuatnya merona.

Erika berjalan menyusuri koridor dengan santai, tapi tiba-tiba ia menyipitkan matanya untuk benar-benar menyakinkan bahwa yang didepannya adalah dimas mantannya. Begitu ia yakin bahwa yang sedang bejalan mendekat ke dia adalah Dimas mantannya erika pun langsung putar arah untuk menghindari dimas.

Karena menurutnya bertemu dengan dimas adalah hal yang ia paling hindari, karena ia takut begitu bertemu dimas ia akan mengingat kejadian masa lalunya. Saat ia putar arah dari kejauhan ia melihat febri dan faldo berjalan kearahnya. Niat hati ingin menghindar dari masalalunya malah bertemu dengan yang membuatnya malu kemarin. Dari kejauhan faldo sudah melambaikan tangannya ke erika.

"Aduh niat gue kan mau ngehindar dari febri tapi malah ketemu  lagi, lagian tuh mantan kenapa bisa ketemu juga sih. Elah gagal move on dah gue"batin erika

Saat ini erika hanya terdiam di tempatnya, ia bingung harus lewat jalan mana. Karena saat ini mereka berdualah yang erika hindari.

"Hey ka, dari dulu masih sama ya datang pagi kalo ke sekolah"sapa dimas yang sekarang berada disebelah erika. Namun erika hanya memasang wajah datarnya dan dimas yang mengetahui mimik wajah erika hanya tersenyum simpul.

"Pagi ka...."sapa faldo yang sekarang juga berada disebelah erika dengan febri yang memasang muka datarnya disebelah faldo.

"Pagi juga do"

"Eh siapa tuh ka, tukang kebun lo ya. Wihh lo baik banget ya tukang kebunnya disuruh sekolah di tempat elit pula"ucap faldo dengan entengnya

"Enak aja lo ngatain gue tukang kebun, gue mantannya erika" ucap dimas

Sontak saja membuat faldo kaget atas pengakuan dimas, karena menurut faldo, dimas itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dia (itu sih penilaian lo aja do hehe)

"Oh lo mantanya, kenalin gue faldo calon masa depannya erika" ucap faldo sambil mengulurkan tangannya. Erika dan febri hanya diam saja melihat mereka berdebat namun sesekali erika maupun febri curi-curi pandang.

"Gue dimas, masih calon kan belum pasti" ucap dimas dengan sinisnya

"Yey songong lo"

"Ka, gue ke kelas dulu ya. Males ngeladeninin nih bocah gak jelas"pamit dimas. Namun erika hanya menganggukan kepalanya saja. Dimas pergi menuju ke kelasnya dan meninggalkan mereka bertiga.

"Ka maafin gue ya, kemarin gue gak nganterin lo kerumah febri. Soalnya gue ada perlu" jelas faldo

"Gak papa do, gue tau ko santai aja"

"Lo pasti tau dari febri ya hehe,ternyata febri nyampein ya, gue kira ga" ucap faldo sambil melirik ke febri

"Gue orangnya nepatin janji gak kaya lo" ucap febri dengan nada datarnya

Melihat febri bersikap seperti ini membuat nya terlihat beda, febri lebih terlihat tampan jika dia perhatian dan senyum,tapi dengan muka datarnya saja memang febri masih terlihat tampan. Erika rasa, erika memang sudah dibuat gila dengan perasaannya kepada febri. Entah akan seperti ada perasaannya nanti yang penting dia hanya mengikuti alurnya saja bagaimana yang terjadi kedepannya.

Demi WaktuWhere stories live. Discover now