Chapter - 34

32 2 0
                                    

* * *

Malam pun tiba, dan aku mendapatkan kerja shift malam. Lalu seorang lelaki berparas tampan mendekatiku, ia memakai jas dokter sama sepertiku, dan kelihatannya orang ini sangat berwibawa. Wi...bawa uang ehehehe enggak deng

"Em kamu dr. Farah kan?". Tanyanya

"I..iya, ada apa yah?". Tanyaku balik

"Perkenalkan saya dr. Riza, semoga kedepannya kita bisa berteman baik". Ucapnya sambil mengulurkan tangan

"Em... Iya". Balasku sambil tersenyum tipis

'dr. Riza?, kayaknya nama ini gak asing deh, tapi siapa yah? Ah gue inget! Dia kan anak direktur rumah sakit ini, kenapa dia kenal gue yah?. Perasaan kita belum pernah ketemu' batinku.

"Gak enak kalau kita bicara sambil berdiri, gimana kalau kita ke cafe rumah sakit aja?". Ajaknya

"oh bo..boleh". Gumamku mengangguk

Setelah sampai di cafe tersebut kami lalu duduk berdua dan ia memulai pembicaraan.

"kamu mau pesan apa?". Tanyanya

"Oh gak usah dok, saya udah kenyang kok. Terima kasih". Tolakku secara halus

"Gak apa-apa kok, yah udah kalau gitu kita pesan kopi aja", jelasnya

"Em iya, eee... dr. Riza, saya boleh bertanya gak?". Ucapku ragu-ragu

"Oh iya silahkan"

"Dokter ini anaknya pak direktur kan?". Tanyaku penasaran

"iya, emang kenapa?". Singkatnya

"Oh gak kok, jadi saya harus manggil dokter dengan sebutan pak? dokter?" Bingungku
'Tuh kan bener...', batinku lagi.

"Terserah kamu aja, kamu dokter baru disini kan?" Balasnya

"i..iya dok". Jawabku
'Aduh... dia kenapa sih? Jangan-jangan dia mau pecat gue lagi, hem gimana nih? Padahalkan gue gak merasa buat kesalahan deh' panikku dalam hati

"kamu kenapa kok kelihatannya gelisah gitu?". Tanyanya

"Hah? Em dokter satu pertanyaan lagi boleh gak?"

"Ahahaha, iya gak apa-apa kok. Kamu boleh bertanya sepuasmu". Tawanya

"em... dr. Riza ajak saya kesini karena gak akan mau pecat saya kan? Sa..saya rajin memeriksa semua pasien-pasien disini kok, ba..bahkan setiap saat saya datang mengunjungi mereka". Gugupku

"Hah? hahaha, yah gak lah. Siapa yang mau pecat kamu, saya cuma mau berkenalan kok sama kamu. Soalnya akhir-akhir ini saya sering memerhatikanmu karena kamu sangat ramah kepada semua pasien disini". Jelasnya sambil menertawaiku

"Ha...haha, gi..gitu yah. Saya kira mau dipecat lagi" kataku sambil tertawa garing
'Hem? Barusan dia bilang, dia sering merhati'in gue?'

"Kamu lucu banget sih, selama 27 tahun saya hidup, saya baru lihat cewek seperti kamu", tawanya lagi

"Hem kenapa gue diketawain mulu sih?", gumamku yang pasti tidak di dengar olehnya

"Oh iya, kamu mau gak. Kapan-kapan kita jalan bareng?". Ajaknya

"ja..jalan bareng?". Kejutku

"Iya, ini kartu namaku. Kalau kamu ada perlu, telpon aja. Sekarang gantian, kamu kasih saya nomor telponmu", ucapnya sambil memberikan kartu nama itu.

Aku lalu mengambilnya dan memberikan nomor telponku juga,

'aduh, gue gak ngerti deh maksudnya apa. Kenapa dia kasih gue kartu namanya, kenapa tiba-tiba dia ajak gue jalan. Kalau kak Leon tau, dia pasti marah. Tapi kalau gue tolak ajakan dr. Riza mungkin dia akan marah dan dia bisa pecat gue kapan aja kalau dia mau, aho harus positif thinking Ra mungkin dia cuma ajak gue jalan biasa kali gak ada maksud lain'. Resahku dalam hati

"Oke, kalau gitu saya duluan yah. Senang bisa berkenalan denganmu". Ucapnya sambil menepuk pundakku

"Iya, saya juga dok". Balasku

Dia pun berlalu pergi

"imana nih? Jangan sampai kak Leon tau...", Gumamku

"Apa yang gak boleh aku tau?", sambungnya

"Hah? E..enggak ada kok. Kak Leon dapet shift malam juga?", kataku mengalihkan pembicaraan.

"Iya, aku shift malam. Emangnya kamu juga?", tanyanya sambil duduk ditempat dr. Riza duduk sebelumnya.

"I..iya, kak Leon udah makan?",

"Udah tadi, kok ada dua cangkir kopi? Kamu habis minum dengan siapa?".

"Hah?, ta..tadi sama temen. Iya temen", jawabku sambil menggaruk tekukku yang tidak gatal

"oh gitu". Singkatnya

"I..iya".
'Gue berbohong? Kenapa gue rasa udah berselingkuh yah? Gak, gue cuma gak mau kak Leon salah paham. Maafin gue yah kak karena udah bohong, gue gak akan dua'in kakak kok'

"Em aku duluan yah kak, udah waktunya buat ngecek pasien-pasien lagi. Dah, kalau mau pulang hati-hati dijalan yah", ucapku lalu meninggalkannya.

Leon POV

"Kenapa dia berbohong yah, jelas-jelas gue lihat dia dengan dr. Riza. Hem ada yang gak beres nih, tuh anak kenapa gak mau jujur sama gue sih. Gue harus cari tau", kataku.

---------

Ada yang deketin Farah nih

Voment

Follow ig : fitrazahara123

Because I Want YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ