Chapter - 12

29 1 0
                                    


* * *

Lalu besoknya mereka akan kembali ke Indonesia.

"Yah... Gak terasa udah mau balik lagi ke Surabaya" Ucap Ara dengan lesu

"Emang lo mau tetep tinggal disini?" Tanya Leon.

"Gak juga sih, cuman gue rasa waktu cepet banget berlalu".

Setelah berada didalam pesawat, seperti biasa Ara duduk disamping Leon.

"Kak Leon pinjem bahunya dong" Ucapnya seraya mengusap-usap bahu Leon

"Gak ah lo berat" Tolak Leon

"Dih sok tau, lagian cuma kepala doang masa berat sih. Ah gue ngantuk banget" Ucapnya lagi sambil bersandar di bahu Leon

Tapi Leon hanya terdiam dan tidak menolak lalu ia memakai earphonenya. Setelah sampai di bandara Surabaya, mereka pun dijemput sopir pribadi mama Desi lalu mereka masuk kedalam mobil.

"Ahh bahu gue pegel banget" Keluh Leon sambil memutar-mutar bahunya itu

"Hehehe maaf kak" Pinta Ara sambil memijit bahu Leon yang sakit

"Huu Leon cuma gitu doang aja udah pegel" Sambung mama Desi

"Kepalanya berat banget ma" Balas Leon

"Kamu ada-ada aja Leon" Singkat mama Desi

"Iya nih kak Leon lebay banget" Kata Ara menimpali

"Udah pake bahu orang sembarangan, gak ada rasa terima kasih lagi" Ketus Leon

"Hehe iya deh, ini gue ucapin terima kasihnya dengan memijit kakak tau" Ucap Ara yang masih memijit bahu Leon

"Serah lo aja deh" Singkatnya

Saat sampai dirumah, mereka pun istirahat

Keesokan harinya Leon dan Ara pun berangkat kekampus, dan Ara bertemu dengan Bagas.

"Oppa!" Panggil Ara dengan nada manjanya

"Ara?" jawab Bagas

"Ara udah balik? Mana oleh-oleh gue". Pinta orang yang sering disebut oppa itu.

"Tenang aja, ada kok". Ucapnya sambil mengambil benda tersebut di dalam tasnya
"Nih oppa". Sambungnya sambil memberikan benda tersebut kepada Bagas

"Hah apaan nih cuma permen doang" Keluh Bagas

"yee ini permen apel aseli buatan tangan orang Jepang tau gak, gak ada tuh di Indonesia, gue aja rela gak makan ini demi mau ngasihin ke oppa. Ya udah kalau gak mau sini balikin gue mau makan" Kesal Ara mengambil permen itu kembali

Tiba-tiba Leon datang menghampiri mereka dan Bagas pun langsung merangkul Ara.

"Oh makasih yah, karena kamu yang kasih jadi aku ambil deh" Kata Bagas sambil mengambil permen apel itu.
"Eh bro, ada apa?" sambungnya.

"Orang permen itu gue yang beli. Buku gue yang lo pinjam mana, gue udah mau pake nih". Ketus Leon

"Oh tenang aja ada kok" Ujar Bagas sambil mengambil buku milik Leon itu di dalam tasnya, lalu ia memberikannya kepada Leon.

"Ya udah gue cabut dulu". Ucap Leon

"Em kak Leon" Panggil Ara

"Apa?" singkatnya.

"Gak kok, gak jadi"

"Oh, lo pulang sendiri aja sebentar gue mau pergi kerja tugas dirumah temen" Kata Leon.

"Gue mau-" ucapan Ara terputus karena Bagas langsung berbicara

"Nanti gue yang anterin Ara pulang" sambungnya

"Ya terserah sih, gue cabut" Ujar Leon lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"Oppa ngapain sih, gue tuh mau nungguin kak Leon tau" Kesal Ara

"Lo bego yah, kita kan lagi buat dia jealous sama lo. Lo gak lihat apa gimana ekspresinya waktu gue rangkul lo?" Jelasnya

"Emang ekspresi kak Leon gimana?" Tanya Ara penasaran.

"Ekspresinya tuh... Biasa aja sih, yah lo tau lah raut wajah Leon tuh susah ketebak tau gak" Guraunya.

"Ih oppa ngeselin deh, balikin permennya sini" Kesal Ara sambil memukulnya.

"Aww enak aja, lo kan udah kasih ke gue, ya ini udah jadi milik gue dong" Jawabnya sambil memasukan permen itu kedalam mulutnya.

"Ih nyebelin" kesal Ara

Bagas hanya memeletkan lidahnya,
"Hehehe sebentar lo pulang jam berapa?" Tanyanya

"Sekitar jam 4 sore, oppa mau anter gue pulang?" Tanya Ara

"Enggak" Tolaknya

"Lah curut emang tadi bilangnya mau anterin gue" Kesal Ara lagi

"Enak aja gue dikatain curut, ya udah iya emak macan gue cuma bercanda doang elah, eh tapi ada syarat nya dulu nih" kata Bagas

"Hah pake syarat segala lagi? Apaan dah?" Ara heran

Bagas pun tersenyum jail
"Hehe... lo harus senyum dulu"

"Maksudnya? Syaratnya itu? Gue harus senyum?" Ara semakin heran

"Iya sayanggg~ kan udah lama tuh gue gak liat emak macan gue" kata Bagas sambil mengedipkan matanya sebelah kepada Ara

'Busyettt nih burung ababil, masa pake syarat segala lagi' gerutu Ara dalam hati
"Iya deh oppaku cayankk... aku senyum nih" malah yang keluar dari mulutnya adalah itu, hehe... Ara pun hanya tersenyum kecut

Bagas lalu mengerutkan dahinya
"Lah kok senyumnya kek gitu, yang ikhlas dong hehe"

'Argghhh bisa gak sih nih burung ababil gue kuburin langsung ae' batinnya lagi
Ara pun akhirnya tersenyum simpul dan memperlihatkan gigi gingsulnya itu

"Wih... manisnyaaa, habis ini gue diabetes kali yah" puji Bagas sambil menyubit kedua pipi Ara karena ia sangat gemas

"Cie pacaran... cie pacaran" mahasiswa lain mengganggu mereka

"Ah oppa udah deh, gue malu tau gak ih" gumam Ara sambil memegang kedua pipinya

"Hehehe ya udah lo masuk kekelas gih. Nanti kalau udah keluar call me call ms aja". Jelasnya lalu meninggalkan Ara

Sementara di seberang sana ada sepasang mata yang sedang melihat mereka tatapan tajam.

---------

Author kesambet apa yah? Buat karakter kayak Ara, so imuuut nya itu loh😁😁😁 tapi emang imut sih

*Author : yang penting para readers bahagia*

Voment juseyeo~

Follow ig : fitrazahara123

Because I Want YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum