Chapter - 14

32 1 0
                                    

Author POV

1 bulan kemudian, Leon tiba-tiba membawa Luna makan malam dirumahnya.

"Ma, kenalin ini Luna" Ucapnya kepada Mama Desi yang sedang berada di meja makan

"iya salam kenal, emang Luna apanya Leon?" Tanya mama Desi to the point

"Luna pacar Leon ma" Leon yang menjawab

Saat Ara berada ditangga dan mendengar Leon berkata seperti itu seketika ia merasa tersambar oleh ribuan petir, hatinya tercabik-cabik, ia tidak tau harus ngomong apa lagi. Dan pada akhirnya ia memutuskan untuk pura-pura bahagia, iya bahagia diatas penderitaannya sendiri.

"Wah kak Leon pacaran sama kak Luna?" Tanya Ara sambil menghampiri mereka

"Iya" Singkatnya

"Ara, aku udah tau kalau kalian bukan saudara beneran. Tapi kata Leon dia udah anggap kamu seperti adiknya sendiri" Ucap Luna sambil tersenyum

Ara hanya mengangguk sambil tersenyum dan mengerjap-erjapkan mata supaya air matanya tidak jatuh

"Em kalian pasangan yang serasi juga sih, selamat yah untuk kalian berdua" Ungkapnya lalu hendak pergi kembali ke kamarnya

"Ara kenapa naik kembali, sini kita makan bareng dulu" Panggil mama Desi

"Enggak deh ma, Ara gak laper kok ehehe" Ucap nya dengan sambil tersenyum dengan paksa

"Ya udah nanti kalau laper turun makan yah, mama gak mau kamu sakit" Kata mama Desi lagi

"Siip ma" Senyumnya

Saat berada didalam kamar Ara pun berjalan menuju balkon sambil melihat kearah langit dan melamun.

Ia membuang nafas panjang,
"Dan pada akhirnya hubungan gue dan kak Leon hanya sebatas familyzone" Gumamnya

lalu ia mengambil benda perseginya itu dan mulai mencari kontak yang akan ia hubungi, ia butuh seseorang untuk mendengarkan curhatannya.

"Kak Bagas~" Ucapnya dengan suara yang bergetar, jujur ia tidak bisa menahannya.

"Lo kenapa Ra?" Tanya orang diseberang sana yang terdengar panik

"Mereka berdua udah pacaran" Tangisnya pecah

Dan Bagas pun menghela nafas
"Lo gak papa?"

"Apa gue harus tetep bilang gak apa-apa?" Tangisnya lagi

"ya udah jangan nangis" ucap Bagas

"Trus gue harus ngapain, ketawa? Gue udah bosen akting pura-pura bahagia mulu kak" Ia pun menangis sesenggukkan

"Iya gue tau kok cewek kalau nangis itu 1% air mata, 99% nya perasaan. Tapi gue gak suka kalau lihat cewek nangis, apa lagi elo. Ya udah gini deh, lo siap-siap trus tungguin gue didepan rumah lo kita jalan oke?" Usulnya

"Kemana?" Tanya Ara sambil mengusap air matanya

"Kemana aja, gue otw deh sekarang"

"Ya udah gue siap-siap dulu, oppa hati-hati yah gak usah ngebut" balas Ara

"Iya-iya sip"

Setelah bersiap, Ara lalu turun kebawah dan meminta izin kepada mama Desi. Pokoknya ia tidak boleh terlihat habis menangis.

"Ma, Ara izin keluar dulu bentar yah" Ucap nya sembari menyalimi mama Desi

"Loh mau kemana? Sama siapa? Cewek apa cowok? Terus jam berapa pulangnya?" Tanya mama Desi beruntun

Ara hanya terkekeh sedikit,
"Hehehe Ara mau jalan sama oppa- em maksud Ara kak Bagas, dia baik kok mah dia bakal jagain Ara" Jelas Ara menyakinkan

Because I Want YouWhere stories live. Discover now