Chapter - 33

26 2 0
                                    

* * *

Tidak terasa sudah seminggu aku disini

"eh dr. Farah, katanya hari ini akan ada sekelompok dokter spesialis yang akan datang langsung memeriksa para pasien-pasien disini". Ujar Siska teman dokterku

"oh ya? bagus lah". Singkatku

Tidak lama setelah kami membicarakannya, mereka pun datang juga. Mereka lalu berjalan melewati kami.

"Mereka masih muda-muda, cantik dan ganteng lagi", kata Siska lagi.

"Mau muda kek, mau ganteng dan cantik kek, bodo amat. Aku capek... Em karena mereka yang mau memeriksa hari ini, jadi aku mau istirahat dulu. Bye~". Tuturku sembari meninggalkan ruangan bangsal tersebut tanpa melihat para dokter-dokter spesalis itu.

"Hem kamu gak asik banget sih", kesalnya

'Kenapa harus lihatin mereka, kan gue udah punya dokter yang melebihi mereka itu. Dimata gue gak ada yang ngalahin ketampanan kak Leon, yah walaupun sekarang gue udah gak tau bagaimana bentuknya dia sih. Masih seperti 5 tahun yang lalu kah or makin cakep?'. Batinku

Aku lalu berjalan ke rooftoop rumah sakit sambil menikmati sepotong roti dan segelas susu kaleng.

"argghhh~ gue kangen!". Teriakku dengan nada yang sangat frustasi sambil menghentak-hentakkan kaki

"Kangen aku yah?". Tanya seseorang yang berada dibelakangku

"Hah? Emangnya kamu sia...pa". Kataku sambil berbalik kearahnya

Seketika suasana menjadi hening. Aku sangat terkejut sampai-sampai air mataku jatuh dengan sendirinya dan aku gak tau harus melakukan apa, dan pada akhirnya aku hanya terdiam menatap kosong orang itu. Dia lalu berjalan kearahku dan memelukku dengan sangat erat.

"Aku kangen banget sama kamu Ra". Ucapnya

"kak Leon... Aku yang lebih kangen sama kakak, akhirnya energiku terisi penuh juga". Tangisku pun pecah

Kami berdua saling berpelukan agak lama untuk melepaskan rasa rindu yang sudah sekian lama menggebu dan setelah itu kami lalu duduk bersama.

"Kamu udah berapa tahun kerja dirumah sakit?", tanyanya memecah keheningan.

"Baru 1 tahun, aku baru aja dipindah-tugaskan kesini seminggu yang lalu. Oh jangan-jangan kak Leon adalah salah satu dokter spesialis yang datang hari ini?". Tebakku

"Iya, makanya aku kesini karena tadi aku lihat kamu, tapi kamu malah pergi". Kesalnya

"Hehehe, kak Leon jadi dokter spesialis apa?". Tanyaku

"Ahli dalam" singkatnya

"Wah keren banget, humphh udah 5 tahun yah kita berpisah". Ucapku
"Em... Kak Leon u..udah punya pacar?". Tanyaku ragu-ragu

Tapi dia terdiam dan terus menatap mataku.

"Iya...", singkatnya

"Oh gitu yah. Pasti dia sangat cantik, dan pasti dia juga dokter kan?", tebakku lagi

"iya...". Singkatnya lagi

'iyalah dia udah punya pacar... Mana mungkin kak Leon betah nungguin gue selama 5 tahun, gue harus pergi dari sini sebelum gue nangis. Sumpah sakit banget dengernya, iya sangat sakit'. Batinku

"Oh... Ya udah aku kembali kerja dulu". Ucapku dan hendak meninggalkannya

"Ara...!", kak Leon menahanku, lalu satu jitakan mendarat di kepalaku
"Dasar bodoh jelaslah aku punya pacar, dari dulu juga aku udah punya pacar dan pacarku itu adalah kamu. Kamu kok bego banget sih, dulu aku gak ngasih kamu kabar karena aku gak mau yang dipikiranmu aku terus. Masa kamu cemburu sama dirimu sendiri", sambungnya.

"Jadi begitu yah, lega juga. Aku pikir kak Leon udah punya pengganti aku",

"Ya gak lah, sini peluk kamu rese kalau lagi kangen".

"Ih apaan sih kak".

Kami pun berpelukan lagi

(Korban iklan... Wkwkwk)

* * *

Beberapa menit kemudian,

"Jadi kamu tinggal di asrama rumah sakit ini?". Tanyanya

"Iya, yah itu sih profesor yang urusin tempat tinggal kita di sini". Jelasku

"Em... Gimana kalau kamu tinggal kembali dirumahku? Gini... Kan aku juga kerja disini, jadi kita bisa berangkat kerja bareng", usulnya.

"Kak aku gak mau ngerepotin kalian lagi. Terima kasih untuk tawarannya, tapi aku gak bisa terima. Aku bisa jaga diri kok, tenang aja kak", tolakku secara halus.

"Biasanya dulu kalau aku tawarin sesuatu pasti langsung kamu iya'in, rupanya kamu udah benar-benar dewasa yah", kagumnya.

"Iya dong kak, umurku kan udah 25 tahun masa mau jadi anak-anak terus".

Lalu dia mengelus rambutku, tapi handphonenya berdering dan mengangkat telepon tersebut.

"Em... Ara, aku duluan yah. Kita akan sering ketemu kok, beri tau aku kalau kamu berubah fikiran. Oke dah, nanti aku sampein sama mama kalau kamu udah ada disini", pamitnya dan bergegas pergi.

"Yah padahalkan aku masih kangen, huft tapi kamu harus dewasa Ara", gumamku.

Keesokan harinya, saat aku berada dibangsal dan mengecek kondisi pasien-pasien tiba-tiba suster memanggilku,

"Permisi dr. Farah ada yang cari anda".

"Siapa?". Tanyaku

"Gak tau, orangnya ada diluar. Nanti aku yang lanjutin dok"

"oh ya udah, makasih yah sus".

Aku lalu bergegas keluar,

"Ara!". Panggil wanita paruh baya itu,

"ma...mama?!".

Aku langsung berlari memeluknya,

"kamu kok gak ada kabar selama 5 tahun ini", harunya.
"Mama kangen banget sama kamu tau, kamu adalah anak perempuan mama satu-satunya". Sambungnya lagi,

"maafin Ara ma". Sesalku

"hem... Anak mama kok tambah cantik banget sih, apa lagi udah pakai pakaian dokter. Leon bilang dia udah ajak kamu tinggal kembali dirumah, tapi kamu gak mau. Kalau demi mama, kamu mau gak kembali lagi kesana?". Pintanya

tapi aku hanya terdiam.

"Ayo lah nak, setelah kamu pergi. Di rumah tuh rasanya sangat sepi sekali...", rengek mama

"iya, bahkan mama nangis selama 3 hari 3 malam". Sambung kak Leon yang datang entah dari mana

"Em mama pasti sedih banget yah, baiklah aku akan tinggal bareng mama dan kak Leon lagi". Ucapku sambil memeluk mama lagi

"Makasih yah nak". Senyum mama pun mengembang

"Tapi gak hari ini, minggu depan aja gimana?", sambungku

"Ya udah deh, tapi minggu depan yah",

"oke sip ma"

-------

Si Leon sama si Ara kayak Teletubies aja deh, pelukan mulu. Thor lu kapan ada yang bakal melukin?

Setelah sekian lama, akhirnya mereka bertemu juga

Voment juseyo

Follow ig : fitrazahara123

Because I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang