Chapter - 4

58 3 0
                                    

Ara's POV

Setelah beberapa hari ospek pun selesai, aku dan kak Leon akhirnya sampai dirumah pada malam hari.

"Aduh capeknya". Lemasku sambil memijat lenganku

"Ambilin gue air". Perintah seseorang yang datang dari belakangku yang tidak lain adalah kak Leon

Dengan malas aku lalu pergi mengambilkannya segelas air putih.

"Kak game itu udah gak berlaku lagi loh". Jelasku dengan wajah yang datar

"Oh gitu yah lupa, udah kebiasaan soalnya". Ucapnya sambil memegang hp

Padahal game itu hanya berlaku dikampus, tapi selama ospek aku selalu disuruh juga kalau dirumah ah tapi biarlah kalau cogan sih gak papa.

"Eh kalian udah sampai? Ayo sini makan dulu". Kata mama Desi

"iya ma". Balas kak Leon dan langsung pergi ke meja makan.

"Em ma maaf yah, Ara mau langsung tidur aja soalnya Ara agak sedikit gak enak badan, capek ma". Ujarku yang memelas

"Oh ya udah, nanti mama bikinin bubur yah".

"Gak usah repot-repot ma makasih". Ucapku lagi lalu pergi kekamar tidurku.

Keesokan harinya proses belajar mengajar pun dimulai. Aku bangun sangat pagi lalu membuat sarapan dan bekal. Setelah sampai dikampus aku langsung duduk diruanganku walau sebenarnya nanti jam 09.00 baru ada mata kuliah tapi aku terbiasa pergi pagi kesekolah. Aku lalu membaca buku tentang kesehatan karena aku akan menjadi dokter. Aku sudah bercita-cita menjadi dokter sejak kecil karena itu aku bersikeras untuk sekolah ditempat yang ternama dengan fasilitas yang lengkap agar aku berpengetahuan yang luas yah seperti dikampus ini.

* * *

Saking seriusnya aku membaca, aku tidak sadar bahwa sudah banyak yang berdatangan. Lalu aku melihat jam tanganku ternyata sudah jam 08:50. Kemudian seseorang datang duduk disamping kananku.

"Hei serius amat sih" Kata cewek itu.

"Hehehe mumpung lagi gak ada kerjaan Sil" Yaps betul sekali cewek itu adalah Sesil

Lalu kami bercakap-cakap, dan dosen akhirnya masuk. Kami semua lalu mulai belajar. Setelah selesai kami pun berisitirahat.

"Gue duluan yah Ra, ada urusan mendadak nih. Bentar jam ke-2 baru gue masuk lagi" ucap Sesil

"Oke sip, lo orangnya sibuk banget deh" Balasku.

"Hem iya gitu deh". Katanya sambil menepuk pundakku lalu berjalan pergi

Akupun hanya tersenyum melambai kepadanya. Kemudian aku pergi taman kampus untuk memakan bekalku. Sesudah makan aku lanjut membaca buku.

"Hem kak Leon kemana yah seharian ini gak kelihatan tuh batang hidungnya?". Tanyaku pada diri sendiri sambil melihat kearah kanan dan kiri

"Kamu cari Leon?". Ujar seseorang dan ia menghampiriku
"Kamu Farah kan? Masih ingat aku gak?". Sambungnya lagi

Akupun terus menatapnya, tidak membutuhkan waktu yang lama aku akhirnya ingat.

"Oh kak Nabil yah, kakak kelas di SMA yang kapten basket itu? Yang jago banget masukin bola ke-ring". Girangku

"Gak usah melebihkan gitu deh, oh ternyata kamu masih ingat aku yah" senyumnya mengembang

"Masa aku lupa sama kakak, aku kan pernah suka sama ka..." seketika aku berhenti.

"Suka?" tanyanya

"Em maksudku suka banget lihat kakak main basket, sampai-sampai kalau kakak yang masukin bola aku suka teriak-teriak kayak orang gila gitu, hehehe aku fangirl kakak loh". Jelasku sambil nyengir

Because I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang