Chapter - 22

31 2 0
                                    

* * *

Setelah itu, ada seseorang yang masuk dan menghampiri mereka yang tidak lain adalah Leon.

"Ara!!" Geramnya
"Bisa gak sih lo gak usah buat Luna nangis kayak gini?" Lanjutnya

"Kamu denger pembicaraan kami?" Tanya Luna kepada pacarnya itu.

"Itu gak penting" singkatnya

"Kok kak Leon jadi marah sama gue sih?" Kesal Ara balik

"Leon! Ara gak salah" tegas Luna

Tapi Leon tidak menghiraukannya dan terus menatap tajam Ara seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup,
"Bisa gak sih lo gak berusaha ngerusak hubungan kita? Gue harus berapa kali sih bilang sama lo kalau gue gak suka sama lo!" Bentaknya kepada Ara

"Maksud kakak apaan hah? Kak Leon gak usah bentak gue juga kali!" balas Ara

"Leon kamu gak usah sok gak suka sama Ara aku tau kamu gak pernah suka sama aku, yang kamu suka itu Ara, iya kan? Jujur Leon!?" Sambung Luna

"Hah? Kenapa juga aku harus suka sama dia dan kalaupun aku suka dia, dia gak bakal butuh aku. Kamu jauh lebih membutuhkan aku dari pada dia Na" Tegasnya lagi

"Tapi kamu gak seharusnya nolak dia dengan cara nyakitin perasaannya seperti ini dan aku juga lihat semuanya waktu kita liburan kepantai, kalau aku jadi Ara mungkin sekarang aku udah benci banget sama kamu!" Kesal Luna

"Makanya aku nyakitin perasaannya supaya dia bisa benci sama aku!" Gertak Leon

Ara pun hanya menangis karena mendengar perkataan Leon barusan, ia sangat sakit hati. Sakit sesakit sakitnya.

Seseorang pun masuk dan berjalan cepat kearah Leon

"Brengsek!!! Mati aja lo!!" Geram Bagas sambil melayangkan tinjunya di wajah Leon sehingga membuatnya tersungkur kelantai

Ara dan Luna seketika tersentak melihat kejadian tersebut.

Leon pun bangun, mengelap sudut bibirnya yang berdarah
"Bangsat!! Maksud lo apaan mukul gue hah?!" Balasnya sambil meninju wajah Bagas juga

Bagas lalu bangun dan hendak melayangkan lagi tinjunya tetapi Ara dengan cepat memeluknya dari belakang

"Kak Bagas stoppp!!" Cegahnya, ia memeluk Bagas sangat erat. Berharap Bagas tidak kelepasan.

Tapi Bagas menghempaskan Ara kelantai dan itu membuat lengan kiri Ara tergores akibat terseret ke lantai. Percayalah Bagas tidak sengaja dan tidak sadar akan hal itu. Kemudian Bagas beralih meninju perut Leon, Leon akhirnya terjatuh kembali. Lalu Bagas menduduki perut Leon dan meninju wajah Leon habis-habisan seperti orang yang kesetanan.

Ara yang masih terbaring dilantai pun berusaha untuk bangun

"Gue dengan susah payah buat dia bahagia dan lo seenak jidat buat dia nangis, mau lo apa hah? Bangsat!" Bagas lalu meninju Leon lagi

Leon menahannya dan membalas memukul Bagas, dan sekarang Leon lagi yang berada diatas Bagas
"Gue gak nyuruh dia buat suka sama gue, makanya gue sakitin hatinya brengsek!! Tapi dia dengan gak tau dirinya masih suka sama gue, jadi disini yang salah siapa hah?" Geram Leon

"Tapi lo gak usah kayak gini juga bangsat!!!" Balas Bagas

"Emang kenapa hah!? Suka-suka gue lah, makanya kalau lo gak mau dia diginiin lo harus buat dia jatuh cinta sama lo!!"

"Lo ngehina gue anjinggg!!??" Nafas Bagas pun memburu

"STOP!!!" Teriak Ara yang sontak membuat mereka berhenti untuk saling memukul

Because I Want YouWhere stories live. Discover now