Chapter - 29

24 2 0
                                    

* * *

Author POV

Ara terbangun pukul 07.00 pagi
"Gawat gue kesiangan lagi". Kejutnya

Ia duduk sejenak di kasurnya untuk mengumpulkan seluruh nyawanya yang masih melayang-layang lalu setelah itu ia beranjak dari kasurnya dan mengambil handuk untuk mandi. Setelah setelah semua selesai ia menghampiri semua orang yang terlebih dahulu sudah berada di meja makan.

"Pa...pagi semua, maaf aku kesiangan" lirih Ara tak enak

"Gak apa-apa kok, kalian kan habis begadang semalam. Sini duduk, kita sarapan" ujar mama Desi menarik tangan Ara

"Makasih ma" Ara pun duduk di samping mama Desi

Sehabis sarapan, Ara dan Leon berangkat ke kampus. Setibanya di kampus, Ara lalu mengumpulkan semua tugasnya.

"Aahh lega juga" Girangnya

"Hey mantan!" Teriak seseorang

"O..oppa? Em maksudku kak Bagas" Kejutnya

"Gak usah canggung lagi, kita kan teman, iya kan?" seru Bagas sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi dan putih itu

Ara pun membalas senyumannya.

"Apa yang buat kamu jadi seneng banget?" Tanyanya sambil menaikkan alisnya sebelah

"Enggak, cuma tugas aku aja yang udah kelar" Jawab Ara

"Oh gitu, lega banget kan kalau tugas kita udah selesai?" Ucapnya lagi

"iya..."

"Oke, kalau gitu aku pergi dulu yah" pamitnya

Ara dengan spontan menahan tangan Bagas.
"Oppa, Ma..makasih yah masih mau temenan sama aku, hem lama banget aku gak pernah manggil oppa, kangen rasanya" jujurnya

Bagas lalu merangkul pundak Ara
"Kita akan selalu jadi temen kok, dan kamu boleh setiap saat manggil aku dengan sebutan itu. Ya udah aku pergi yah".

"Iya, dah oppa". Ara melambai

Ara lalu melihat Leon yang sedang berjalan tergesa-gesa.

"Kak Leon!" Panggilnya

Tapi Leon tidak menghiraukannya. Ara pun mengejarnya

"Kak Leon! Ayo kita ngedate" Ucapnya sambil menggandeng tangan Leon

"Gak ah  malas" Tolaknya sambil menepis tangan Ara

"Loh kok? Kenapa kak?" Bingung Ara

"Kamu ngedate aja sama oppamu itu" ketusnya

"kak Leon lihat? Opp- Em kak Bagas kan hanya ajak aku berteman baik, gak lebih kok. Kak Leon jangan salah paham aku gak ada perasaan apa-apa sama kak Bagas, percaya yah sama aku" Jelas Ara

Leon lalu tersenyum sinis
"Berteman baik dengan mantan yah? Waw bagus juga" ucapnya menekankan kata baik

"Ih kak Leon apa salahnya sih? Udahlah kak Leon gak usah marah yah aku cuma suka nya sama kakak, sumpah" rengek Ara sambil mengayun-ayun kan tangan Leon

"Tapi gimana yah, aku udah terlanjur bad mood jadi jangan ganggu aku" Tolaknya lagi lalu meninggalkan Ara

"Hufttt gimana caranya supaya kak Leon gak marah lagi yah?" Gumam Ara frustasi

Setelah sampai dirumah Ara langsung kekamar Leon dan mengetuk pintunya.

"Kak Leon?"

Tapi sama sekali tidak ada jawaban.

"Ya udah, kalau kak Leon masih marah. Aku minta maaf, tapi kak Leon kok egois banget sih. Aku kan cuma menjalin pertemanan aja sama kak Bagas, emang apa salahnya sih?" kesalnya balik, rasanya ia ingin menendang pintu kamar Leon, tapi diurungkan niatnya setelah itu ia pun turun kelantai dasar.

"Kenapa Ara?" tanya mama Desi yang sedang duduk bersama suaminya itu.

"Gak kok ma, kak Leon lagi bad mood aja" jawab Ara

"Heem om heran kenapa sifat Leon sangat berbeda dengan om" Kata papa Leon

"Iya kan om? Om orangnya sangat humble dan humoris, bikin semua orang yang melihat om jadi ikutan bahagia berbanding terbalik banget sama kak Leon yang sifat dinginnya yang subhanallah astaghfirullah Allahu akbar itu" Ucap Ara membenarkan

Papa dan mama Leon hanya tertawa mendengar perkataan Ara yang seperti sedang melawak.

"Tapi... Dibalik sikap cueknya, kak Leon sebenarnya orang yang sangat perhatian dan penyayang. Buktinya dia cemburu waktu aku berteman kembali dengan mantanku, tapi kan apa salahnya menjalin pertemanan dengan mantan?" Kesal Ara

"Iya gak ada salahnya kok, Leon ada-ada aja deh" kata papa Leon dan di ikuti anggukkan oleh mama Desi

* * *

Setelah itu Leon keluar dari kamarnya dan memakai pakaian training.

"Leon mau kemana?" Tanya mama Desi

"Lari sore ma, keliling kompleks" jawabnya datar

Dia pun berlari, Ara lalu mengikuti Leon.

"Kak, tunggu aku dong!" teriaknya yang sedang berada jauh dibelakang Leon.

Dan lagi-lagi Leon hanya mengacuhkannya, Ara lalu berlari hendak mengejar Leon tetapi saat berlari, ia keseleo dan akhirnya ia terjatuh.

"Aww... Sakit!" jeritnya sambil menangis.

'Hem... dia kenapa?'. Batin Leon

Leon pun langsung balik badan dan berlari menghampiri Ara

"Ara! Kamu gak apa-apa?" cemasnya

Tapi Ara hanya menangis sesenggukkan

"Ya udah, naik dipinggungku" suruhnya

Leon lalu menggendongnya, dan menurunkannya dikursi taman kompleks.

"Disini yang sakit?" tanya Leon sambil memegang kaki Ara yang keseleo itu.

"Hiks I..iya, pelan-pelan kak pegangnya. Sakit banget tau~" tangis Ara pecah

"Udah-udah jangan nangis" ucap Leon

"Kenapa sih sakit banget" balas Ara yang masih terus menangis

Sebenarnya ia tidak benar-benar menangis karena keseleo tapi karena Leon menyuekinya dan ia pun sudah frustasi bagaimana caranya supaya Leon tidak bersikap seperti itu lagi.

"Lagian juga ngapain sih kamu pake ikut-ikut lari segala, kan kamu belum pemanasan. Akhirnya jadi begini deh, udah jangan cengeng" Kesal Leon yang sedang memijit kaki Ara

"Aku kan mau minta maaf sama kak Leon, emangnya aku tau akan jadi begini?" Balas Ara

"Aku gak marah sama kamu, aku cuma lagi bad mood aja. Jangan nangis lagi yah" ucapnya melembut

"Em" Angguk Ara

Leon pun mengusap air mata Ara dan memijat kembali kakinya.

"Udah mendingan?" tanya Leon

"i..iya" Bohongnya

"Lain kali kalau mau lari-larian harus pemanasan dulu, nanti kalau gak jadinya kayak gini lagi. Untung aja gak terlalu parah, paham?" Ceramahnya

"Iya paham kok, tapi kak Leon bener gak marah sama aku kan?" Tanya Ara lagi

"Iya cengeng. Ayo pulang, nanti dirumah kakinya diperban" balas Leon

Leon pun menggendong Ara, sesampainya dirumah mama sama papa Leon menghampiri mereka.

"Leon, kenapa Ara?" Tanya mama Desi

"Keseleo ma" singkat Leon sambil menurunkan Ara di sofa

"Kok bisa? Tunggu mama ambilin kotak P3K dulu" Ucap mama Desi

--------

Cengeng banget sih kamu Ra😁

Voment

Follow ig : fitrazahara123

Because I Want YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora