Chapter - 11

35 1 0
                                    


Saat mereka berjalan Ara sedikit kesusahan untuk berjalan.

"Aduh susah yah jalannya" Keluhnya

"Siapa suruh pake gituan" Ucap Leon, walaupun Ara jalannya lambat banget kayak kura-kura kesemutan tapi ia tidak meninggalkan Ara melainkan mengikuti Ara berjalan dengan sangat lambat

"Yee emang kenapa, sekali-kali juga gitu gue pengen jadi orang Jepang tau". Kesal Ara sambil memonyongkan bibirnya

"Ya udah sih, bentar nanti kalau pergantian tahun bakal ada seribu kembang api bentuk hati". Jelas Leon

"Bener kak, wahh kita lihat bareng yah yah yah" Kata Farah antusias

"Iya iya bawel" Singkatnya

Tiba-tiba ada cewek yang memakai yukata datang menyambar Ara dan menggandeng lengan Leon.

"Aw! Lihat-lihat dong kalau jalan woi" Kesal Ara, untung aja dia gak jatuh. Kalau jatuh mah bisa berabe, entar di kira nangka jatuh lagi huwehehe *garing

Tapi cewek itu hanya menatap sinis Ara

"What the! Barusan dia sinisin gue?" Batin Ara

"Leon-kun~" Panggil cewek berparas asli Jepang itu, suara pun segaja dihalus-haluskan

"Oh Asami-chan" Jawab Leon datar

'Asami-chan? cewek ini siapa yah mana cantik banget lagi... tapi percuma sih cantik tapi kalau akhlaknya buruk rupa' batin Ara

Kemudian mereka berbicara pakai bahasa Jepang

"Dia pacarmu?" Tanya cewek itu masih menggunakan bahasa jepang sambil melihat ke arah Ara.

"Gak mungkin" Jelas Leon

"Syukurlah~, yuk kita jalan" Ajak cewek itu lagi yang bernama Asami

Lalu mereka jalan berdua didepan dan Ara cuma mengekor dibelakang mereka. Ia bagaikan dayang istana yang menemani raja dan ratunya yang sedang mengelilingi istana *gaje

'Kak Leon tega banget sih bilang kalau gue bukan pacarnya, yah tapi emang bukan sih' batin Ara lagi, ia pun menendang angin.

Dan Ara tidak mengerti sama sekali apa yang mereka katakan selain yang Leon bilang kalau Ara bukan pacarnya.

'Hem gue bosen deh gini terus, kak Leon juga udah janji mau lihat hanabi sama gue tapi malah jalan sama Asami si akhlah buruk rupa itu. Lagian siapa juga yang mau nolak diajak jalan sama cewek cantik, ya udah lebih baik gue jalan sendiri aja.. huh awas aja kak Leon bakal gue diemin baru tau rasa!' Kesalnya dalam hati sambil meninggalkan mereka berdua.

"Tapi gue mau kemana yah?" Bingungnya sambil jalan tidak terarah.

"Sekarang udah jam 23:30. Sebentar lagi udah mau mulai, kak Leon jahat banget sih giliran lihat cewek cantik dikit aja udah klepek-klepek emang dia gak nyadar apa kalau gue ini juga cantik helloooo~". Kesalnya dan terus berjalan tanpa tau dimana ia akan pergi.
"Gue dimana sih ini, kok sepi banget yah?". Gerutunya, ia sedikit mengangkat Yukatanya agar bisa berjalan lebih leluasa. Memang Ara tidak ada feminim-feminimnya.

Saking kesalnya terhadap Leon, Ia tidak sadar bahwa sekarang ini ia sedang berada di samping rel kereta. Tiba-tiba ada kereta yang melaju sangat cepat dan hampir menyeret tubuh Ara untung saja ia cepat menghindar. Nah melamun tuh pasti.

"Huwaaaa...!!!!" teriaknya ketakutan.

Ia langsung terduduk sambil memeluk lututnya dan ia baru sadar bahwa sedari tadi handphone nya berdering, ia pun lalu menekan tombol hijau.

Because I Want YouWhere stories live. Discover now