Setelah hujan turun.Ada yang menggigil, meminta isyarat waktu untuk berdekap.
Menghirup dalam diam. Menyesapi ampas kopi.
Sesekali, ada yang memintal benang dengan hati paling cemburu.
Setelah hujan turun.
Ada yang berbuat paling romantis. Memanggang roti, menyeduh teh dalam rasa paling karuan. Membangunkan seseorang, duduk dan ngobrol dengan khidmat.
Setelah hujan turun. Ada yang menyisakan rindu. Ada yang menyisakan air mata. Mungkin saja tersakit atau tersedu. Mungkin saja hampa atau terluka. Atau, dimungkin bahagia.
Arif Rahman Hakim
Sungai Rumbai, 9 Juli 2017
YOU ARE READING
Hujan Belum Usai di Matamu
PoetrySebuah puisi tentang hujan, duka dan luka *** Aku ingin bicara dengamu. Sebentar ataupun lama. Perihal hujan yang mengguyur matamu. Dan sekarang, apakah hujan telah henti di matamu? Jangan hanya diam dan membeku Sebab aku butuh mentari di balik c...