Yoongi ssaem My husband

Start from the beginning
                                    

Sebelum dia selesai mandi, aku harus segera menyetrika bajunya. Buru-buru aku berlari ke ruang belakang, tapi tak kudapati seragamku maupun Yoongi ssaem.

Dimana aku meletakkannya? Aku yakin kemarin aku meletakkannya disini karena pagi-pagi sekali aku sudah harus menyetrikanya

"OMO.... MAAFKAN AKU SSAEM!" aku kelabakan dan buru-buru keluar kamar lagi.

Bodoh, bodoh,bodoh... kenapa aku bisa lupa jika ssaem tadi sedang mandi. Meski dia tidak full naked karena masih berbalut handuk, tetap saja aku malu melihat tubuh sixpacknya

Bagaima ini? aku ingin mencari seragam ssaem di dalam lemari kamar. Mungkin saja aku salah meletakkannya. Tapi kalau ssaem sudah siap mandi, aku harus bagaimana? Aku juga tidak berani masuk kamar lagi sebelum dia berpakaian.

"Masuklah!"

Terkejut, aku melihat ssaem membuka pintu dan sudah berseragam rapi

seragam itu? Kapan aku menyetrikanya? Setengah kikuk aku masuk ke kamar mengekori langkah Yoongi ssaem sampai tak kusadari ia mendadak berhenti dan membuat kepalaku membentur punggungnya

Sakit sekali, tapi punggung ssaem pasti lebih sakit. Dengan menahan sakit aku tertunduk tak berani membalas tatapan Yoongi ssaem

"Ma-maaf ssaem. A-aku membuat punggungmu sakit."

Phat....

Aku mendongak. Ssaem meletakkan tangannya dikepalaku dan mengusaknya pelan.
"S-ssaem?"

"Berhentilah menahan sakitmu demi orang lain." ucapan dinginnya membuat perasaan hangat menjalar di hatiku. Aku tak bisa menyembunyikan semburat merah di pipiku

"Cepat mandi. aku menunggu mu dibawah." Yoongi ssaem menyerahkan seragamku yang telah ia setrika dan berlalu begitu saja tanpa peduli ekspresi ku yang syok. Sejak kapan ssaem bisa menyetrika?

--

Aku tergesa menuruni tangga, rasa penasaran membuatku lupa jika aku harus segera bersiap-siap. Pria dingin itu sedang melamun melihat jendela luar. Makanannya belum disentuh sama sekali

"Ssaem!!" dia menoleh dan terlihat heran dengan nafasku yang sesak. Tanpa menjawab, dia hanya mengedipkan mata menyuruhku untuk melanjutkan ucapan.

"Hhh... bu-bukankah tadi malam aku di kamar Sungho? Ke-kenapa hhh saat bangun aku sudah di kamar?" Yoongi ssaem malah menarik botol selai di depannya, mengacuhkanku. Bahkan sampai rotinya habis aku masih berdiri mematung di depannya menunggu jawaban.
Tapi sia-sia, dia melihat arlojinya dan mendorong kursinya mundur

"Jam 07.25. kita terlambat!"

Setelah memastikan jika ahjumma Kim, pengasuh Sungho datang, aku mengejar Yoongi ssaem ke garasi. Sesuatu berubah saat aku hendak membuka pintu mobil, ruangan ini semuanya berputar. Semakin aku mencoba mendekat, semakin jauh mobil itu terlihat. Kepala dan tengkuk ku seperti dihimpit benda berat, sampai tubuhku tidak mampu menahannya

"CHANMIA-A... IRREONNA!!!"

"MIN CHANMI, KAU DENGAR AKU?"

"YAK... MIN CHANMI!"

--

Yoongi pov

Dia belum sadarkan diri. Suhu tubuhnya sangat tinggi sampai aku harus mengganti kompresnya berulang. Ini semua karena ku, aku terlalu sibuk pada pekerjaan ku hingga melupakannya dan Sungho.

Aku terpaku memandang wajah pucatnya. Bayangan buruk saat Hanmi meninggalkan ku dan Sungho membuat ku takut jika hal serupa akan terjadi untuk yang kedua kalinya.

My Ssaem My HusbandWhere stories live. Discover now