20. Guru baru

986 59 0
                                    

"Cinta itu seperti matematika yang terkadang harus selalu dipikiran dan diperhitungkan."

.

.

Bumi berotasi dan detik berganti. Matahari malu-malu untuk muncul dari balik peraduannya.

Hari ini kelas Rahel kembali ricuh karena pelajaran jam pertama adalah Matematika.

Matematika adalah salah satu pelajaran paling horor untuk siswa yang tidak menyukai hitung menghitung.

Apalagi guru Matematika kelas Rahel bisa di bilang sangat kalem dan memiliki suara yang kecil.
Membuat siapa saja yang mendengarnya pasti akan mengantuk dan memilih untuk tidur.

"Oke gue minta maaf, tadi gue becanda doang ngomongin soal lo sama Raka." Ucap Rahel tersenyum sambil menepuk bahu sahabatnya untuk menenangkan emosi Putri yang sedang meluap-luap.

Dan sekarang Putri hanya diam sambil menopang dagunya dan menatap lurus kedepan. Rahel sudah memastikan bahwa sahabatnya itu pasti sedang marah padanya.

Raka adalah mantan Putri, tetapi Putri tidak benar-benar menyukai Raka karena dulu mereka berpacaran itu terpaksa oleh keadaan.

Rahel menghela napasnya, dan mulai memperhatikan seluruh penjuru kelas. Ia dapat melihat beberapa siswa sudah mulai membentuk kelompok dan saling berbicara.

Rahel juga dapat melihat beberapa anak sibuk membaca buku, bernyanyi, memukul meja, tertawa terbahak-bahak, dan semuanya tentunya menciptakan kegaduhan dalam kelas.

"Astaga, pasti ini kelas bakalan kacau lagi nantinya." putus Rahel dalam hati sambil mengehela napas untuk yang kesekian kalinya. Ia lebih memilih menatap pemandangan jendela yang ada di sampingnya.

Keadaan kelas masih sangat kacau sampai ada suara pintu yang dibuka menandakan bahwa seorang telah masuk. Kelas menjadi hening ketika Pria itu masuk.

Yah, pria dengan tubuh tinggi tegapnya, rahangnya yang tegas, matanya yang tajam juga terkesan dingin, dan jangan lupa dengan bibirnya. Yah, bibir Kissable-nya yang sejak tadi menyunggingkan senyum, entahlah senyum untuk apa? Senyum perkenalan? Meremehkan?

"Ini orang siapa sih? Ya allah kok ganteng amat." Ucap Rahel dalam hati sambil menampilkan muka cengo nya melihat kearah lelaki tersebut.

Rahel mencubit tangannya sendiri untuk menyadarkan dirinya yang beberapa saat lalu hampir meneteskan air liurnya akibat melihat ketampanan gurunya. Lalu ia melirik ke samping dan menemukan Putri tengah memandang takjub kearah lelaki itu. Ralat. Bukan hanya Putri tapi hampir seluruh siswi di kelasnya melakukan hal itu.

Rahel kembali tersadar saat guru itu memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Alfariel Genendra. Mulai hari ini saya akan mengajar Matematika menggantikan guru Matematika kalian sebelumnya. Mohon kerja samanya. Apa ada pertanyaan?" ucap Alfariel sembari memperkenalkan dirinya sambil menatap 30 pasang mata yang sedang menatap dirinya dengan pandangan takjub namun penuh ketegangan. Khas anak sekolah yang baru pertama kali bertemu guru mereka.

Menyadari ketegangan itu ia terseyum simpul dan langsung dihadiahi rentetan pertanyaan dan teriakan khas remaja wanita ketika melihat pria tampan.

"Kyaaaa!"

"Kenapa Mr.Arfariel ganteng banget?"

"Apa Mr.Arfariel udah punya pacar?"

"Berapa umur Mr?"

"Mr. Aku padamu!"

Mendengar rentetan pertanyaan itu, Arfariel hanya mendengus sambil terseyum.

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang