Nine: Curcol (Ray)

138 8 0
                                    

"Kak, makasih lo udah nganterin gue." Maudy turun dari motor Dimas.

"Iya, gue duluan." Maudy hanya menganggukkan kepalanya.

Dimas pun langsung melajukan motornya.

Gue bakal bikin lo suka sama gue, dengan cara apapun, batin Dimas dengan senyuman liciknya.

👣👣👣

Sementara di lain tempat, tiga orang cowok itu sedang berkumpul di rumah salah satu dari mereka.

Kalian tau siapa?

Yap, mereka adalah Ray, Nevhan, dan Angga.

Mereka sekarang sedang berkumpul di rumah... Ray.

"Ngapain lo ngajak kita berdua kesini?" Tanya Nevhan kepada Ray.

Pasalnya, ia jarang-jarang mengajak temannya untuk ke rumahnya.

"Gue mau cerita sama kalian." Ujar Ray.

"Cerita apaan dah? Kayak ABG labil aja lo!" Angga menoyor kepala Ray keras. Dan sang empunya meringis sakit.

"Gausah noyor-noyor kepala gue! Udah di fitrah, nih." Ray mengomel kesal kepada temannya yang satu itu.

"Iya-iya. Maap, sih!"

Ray hanya menggumam saja.

"Oh iya, lo mau cerita apaan dah?" Nevhan bertanya kepada Ray dengan nada penasaran.

"Nih, misalnya lo lagi suka sama orang. Nah, lo ngeliat orang itu pulang dianter sama orang lain. Terus lo gimana?"

Mereka berdua hanya melongo dengan mulut yang menganga lebar. *kalian taulah kaya apa:v

"Heh!" Sentakan Ray tersebut membuat keduanya tersadar kembali.

"Eh-eh, ta-tadi lo mau ngomong apaan?" Nevhan jadi bingung sendiri karena dia merasa aneh dengan cerita sahabatnya itu.

Angga hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ah, lo berdua mah gak bisa diandelin." Ujar Ray kesal.

"Ya lagian lo tiba-tiba nanya tentang gituan. Lo kan jarang bahas cinta-cintaan, kecuali—" Angga menggangtung perkataannya membuat Ray penasaran. "kalo ada hubungannya sama Risa." Lanjutnya, pelan.

Ray langsung mematung di tempat karena perkataan temannya tadi. Tak lama kemudian, ia berhasil menetralkannya kembali.

"Udahlah, lo gausah bahas dia lagi. Dia itu, cuma masa lalu gue. Dan sekarang, gue cuma mau mikirin masa depan gue." Ujar Ray santai.

"Alah, kalo Risa masih hidup pasti lo bakal tarik ucapan lo tadi." Ujar Nevhan meremehkan.

"Itukan kalo, belum tentu dia masih hidup. Ini udah 3 tahun yang lalu, kalo dia emang masih hidup, kenapa dia gak ngabarin gue?" Tanya Ray membuat Nevhan skakmat.

"Ya-ya, gue gak tau lah. Gue bukan dia."

"Back to topic, emang cewek yang lo maksud itu siapa?" Tanya Angga penasaran.

"Someone."

"Iya, siapa?" Tanya Angga kesal.

"Udahlah, lo gak perlu tau. Tinggal jawab aja pertanyaan gue tadi." Ray pun memutar bola matanya malas.

"Gue gak akan jawab kalo lo juga gak jawab pertanyaan gue tadi!" Ray hanya mendengus keras. "Ray, lo denger gue gak, sih?!" Angga geram dengan sifat Ray yang menurutnya kekanak-kanakan sekali.

Me And My BrokenheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang