Seven: Perhatian

151 10 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi membuat seluruh siswa-siswi SMA Samudera berhamburan keluar kelas menuju kantin.

"Dy, ke kantin gak?" Tanya Vani saat ia menghampiri meja Maudy.

"Iya, gue beresin buku dulu." Maudy pun memasukkan buku-bukunya kedalam tas miliknya. "Ayo!"

"Yuk! Ray, lo gak ikut?" Tanya Vani kepada Ray.

"Nanti." Jawab Ray singkat.

"Yaudah, kita duluan!" Vani pun langsung pergi menggandeng tangan Maudy dan kembarannya menuju kantin.

Setelah mereka sampai di kantin, mereka pun langsung menuju tempat dimana Karnel dan teman-temannya berada.

"Hei! Bertiga aja nih? Si Ray mana?" Tanya Nevhan kepada Maudy.

"Lo ngapain nanya ke gue?" Maudy menunjuk dirinya sendiri menggunakan telunjuk.

"Lo kan temen sebangkunya."

"Terus?"

"Ya jadi, lo pasti tau kan?" Nevhan menaik turunkan kedua alisnya.

"Gak!" Maudy menggeleng keras.

Nevhan hendak bangkit untuk menjitak kepala Maudy, namun tindakannya dihentikan oleh perkataan Vani.

"Nanti katanya, dia nyusul!" Nevhan pun langsung duduk kembali di tempatnya.

"Yaudah, kalian mau pesen apa?" Seperti biasa, setiap kali mereka di kantin, Karnel pasti akan menanyakan hal tersebut.

"Kayak biasa aja, Nel." Ujar Vadi yang sedari tadi diam saja.

"Oh oke, gue pesen dulu ya!" Karnel hendak bangun untuk memesan pesanan teman-temannya, namun pergelangan tangannya dicekal oleh Maudy.

Karnel hanya menautkan kedua alisnya menandakan ia bertanya 'Ada apa?'

"Gue aja yang mesen. Lo duduk aja!" Maudy pun berdiri untuk memesan makanan ia dan teman-temannya.

"Lah, kok? Tumben! Yaudahlah, irit tenaga, gue." Karnel hanya menyengir tidak jelas.

"By the way, Ray dipesenin juga gak?" Tanya Maudy sebelum ia pergi.

"Iya!" Jawab mereka serempak.

"Oke!" Maudy pun segera berjalan menuju tempat makanan tersebut.

Maudy pun memesan. Saat pesanannya sudah selesai, ia pun membawa nampannya dengan hati-hati.

Tetapi, ia tidak sengaja menabrak bahu seorang cewek yang tampilannya seperti tante-tante dan otomatis kuah baksonya pun tumpah ke baju cewek itu.

"LO?!! BAJU GUE KENA KUAH BAKSO!!! LO APA-APAAN SIH?" Teriak cewek itu kesal.

"Maaf, gue kan gak sengaja. Lagian, cuma kena sedikit kok." Maudy pun menaruh nampannya dan mengambil tisu yang berada di sakunya.

"SEDIKIT KATA LO??!!!" Maudy hanya mengangguk dan ia memberikan tisunya kepada cewek itu.

Namun, cewek itu melempar tisu pemberian Maudy, "Gue gak butuh tisu Lo!"

Cewek itupun meneliti Maudy dari atas sampai bawah.

"Bentar-bentar! Lo yang tadi pagi berangkat bareng Ray, kan?" Tanya cewek itu.

"Iya. Kenapa emang? Ada masalah?" Maudy mengangkat sebelah alisnya.

"Ada. Gue suka sama Ray, jadi lo jangan deket-deket sama dia." Ancam cewek itu.

"Belum sebulan sekolah udah suka-sukaan aja. Gimana kalo udah setahun? Eh?" Ejek Maudy.

Me And My BrokenheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang