c. jangan nangis

757 161 27
                                    

"Oh jadi Tante Ina sekarang jadi anak SMA ya?!"

Dengan langkah besar besar Suzy mendekat ke tempat Gio berdiri. Matanya sudah berkaca kaca.

Sungguh, Gio yang ia eluh eluhkan karena sudah bisa membuat Suzy melupakan hampir seluruh mantannya, kecuali Sehun. Hampir satu tahun juga hubungan tanpa status yang di lakoni Suzy dan Gio itu berlangsung.

Dan sekarang Gio tengah menggandeng seorang gadis SMA yang cantik jelita. Oh oke Suzy cemburu. Tapi dia sadar dia tidak punya hak.

Miris memang.

"Hai tante ina???" Suzy mengulurkan tangannya ke arah gadis bername tag Carial itu.

Carial mengerutkan keningnya. Pertanda dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di lakukan oleh cewek didepannya itu.

Bukannya mengulurkan tangannya ke arah Suzy. Carial malah mengeratkan tautan tangannya ke Gio.

"Kamu siapa?"

Jangan tanyakan Gio. Pria itu terlalu kaget akan kedatangan Suzy di depannya saat ini.

"Tante lupa?" duh Suzy kelihatan banget bodohnya.

"Zy, mending kita bicara sebentar." tiba tiba Gio bersuara dan hendak menggandeng lengan Suzy, sebelum gadis itu kibaskan dengan hebat.

Panca dan Kaizel hanya bertepuk tangan.

"Apa'an sih?!"

"Yang kamu kenal dia?"

Suzy langsung menoleh ke arah Carial. Sungguh, ingin rasanya ia menggunduli Gio saat ini. Ah, lebih baik di potong petal. Biar malu. Biar gak keganjenan. Biar gak genit. Biar gak bikin baper anak cewek orang. Duh, Suzy sebelnya udah sampai ke krakatau.

"Lo tunggu disini! Jangan pergi! Awas sampe lo pergi, gue jadiin buronan lo!!!" ketus Suzy.

Gadis itu berjalan lurus kearah deretan frezeer yang berisi ratusan es krim dari berbagai merek. Dan mengambil sekitar 20an biji es krim cornetto berbagai rasa.

"Yuk!" ajak Suzy ke Gio yang tengah melongo dengan kelakuan Suzy. Tapi Gionya juga nurut.

"Nih buat lo semua! Makan tuh es krim!!" Suzy melemparkan kresek putih bercapkan logo supermarket itu tepat ke muka Gio.

Tentu saja, secuil dari amarah Suzy terlampiaskan ke lemparannya yang mendarat dengan kuat dan juga manis ke muka Gio. Ya, meskipun dirinya masih godok setengah mampus. Jika saja dia tidak punya malu. Mungkin ia akan mencabuti satu persatu bulu di betis pria itu dan juga rambutnya yang ala ala korea itu.

"Dan selamat bersenang-senang!" lalu berlalu meninggalkan Gio yang tengah menahan malu akibat kejadian barusan, yang membuatnya menjadi pusat perhatian.

Suzy nangis? Pastilah. Dia di php setelah hampir satu tahun menjalin hubungan layaknya pacaran tapi tidak ada acara tembah menembak.

Ya gimana sih perasaan cewek itu? Suka baper sama suka di php-in. Dan satu satunya pelarian selain bunuh diri akibat sakit hati adalah nangis nangis bombai, sampai mata bengkak dan kantung yang berisi air mata itu kering kerontang.

"Udah gak usah nangis nanti gue cariin cowok lain." Kaizel merangkul pundak Suzy dari belakang. "Lo mau siapa? Sehun apa Wonu?"

"Sehun ajaaa!!! Balikan lagi gih sama dia!" sahut Panca yang ikut ikutan merangkul pundak Suzy.

"PANCA!!! APAAN SIH LO?!" teriak Suzy begitu nyaring.

Oke panca kali ini cuma nyengar nyengir.

"KAKAK!!!"





RecallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang