My Perfect Boyfriend - 1

7.4K 448 16
                                    

Abel menatap nanar secarik kertas yang baru saja ia terima. Gadis itu bingung apa yang ia rasakan sekarang ketika melihat nama yang tertulis di selembar undangan yang berada di genggaman tanggannya saat ini.

The Wedding

Haris
&
Diana

Seperti ada ribuan belati yang menusuknya tanpa ampun ketika ia berulang kali membaca rentetan huruf dari nama kedua orang yang sangat dikenalnya.

Haris, pria yang sejak 5 tahun ini membuat Abel seperti layaknya seorang tuan putri yang sedang berada di sebuah negeri dongeng. Pria itu sangat memanjakkan Abel. Bahkan lelaki itu rela dan berjanji bahwa Abel seorang yang akan menemani di sepanjang hidupnya dan akan menjadi ibu dari anak-anaknya kelak. Namun janji adalah sebuah kata yang amat sangat manis bila diucapkan. Hingga si penikmat janji lupa, bahwa sebuah janji pula bisa berubah menjadi empedu yang setiap saat dapat pecah dan cairan pahitnya dapat menyebar ketika janji tersebut menghianati dan berubah menjadi hisapan jempol belaka.

Abel merasa jijik membayangkan perlakuan dan kata-kata manis yang sering dilontarkan oleh Haris ketika mereka masih bersama. Kemudian ia kembali merasakan sakit yang teramat sakit hingga tanpa sadar gadis itu kembali mengeluarkan buliran air mata dan menangis tersedu-sedu sambil memegangi dadanya yang terasa sesak ketika membaca sosok yang kini menjadi pendamping hidup Haris dan menggantikan posisi dirinya di hati Haris.

Diana, sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Diana yang selalu setia mendengarkan ocehan Abel ketika menceritakan sosok Haris, Diana yang selalu memberikan nasihat atau petuah ketika Abel sedang bertengkar kecil dengan Haris, Diana juga yang membantu Abel dan Haris kembali bersama ketika mereka hampir saja putus beberapa tahun lalu. Tapi kini, seorang Diana juga lah yang berhasil dipersunting oleh Haris.

★★★★★★★★

Abel dan Haris pertama Kali bertemu ketika mereka masih duduk dibangku SMA. Haris adalah kakak kelas Abel, setahun lebih tua dari Abel. Abel sendiri lumayan pendiam dari teman-temannya yang lain. Dia tidak seperti gadis kebanyakan yang selalu berusaha tebar pesona kepada lawan jenis. Jika ia menyukai seorang pria, ia lebih memilih memendam perasaannya dari pada harus cari perhatian kepada orang yang disuka. Mungkin fisik juga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri Abel. Abel memiliki postur tubuh yang lumayan gempal. Berat badannya saja saat SMA mencapai 73 kg dengan tinggi 163 cm. Wajar Jika ia tidak percaya diri untuk menonjolkan jati dirinya kepada orang lain.

Suatu hari ketika Abel masih berstatus sebagai Siswa Menengah Pertama, Abel pernah naksir cowok setingkat dengannya, Namun mereka berbeda kelas. Abel dikelas 9-3 sedangkan pria tersebut dikelas 9-5. Ia mengungkapkan rasa tertariknya kepada teman sebangkunya yang tak lain adalah teman dari pria yang bernama Doni itu. Teman sebangku Abel lalu memberikan nomor ponsel Doni kepada Abel. Malam harinya, Abel mencoba untuk menghubungi cowok yang ditaksirnya tersebut. Namun tidak ada sautan ataupun respon dari pria itu.

Abel lalu menanyakan apakah nomor ponsel yang diberikan benar atau tidak kepada teman sebangkunya itu, dan teman Abel menjawab benar kalau itu nomornya. Lalu teman sebangku Abel merasa kasihan padanya, ia lalu bercerita pada Doni kalau ada temannya yang naksir dengan dirinya. Tidak perlu waktu lama, teman Abel tersebut menunjukkan pada pria itu kalau Abel lah yang ternyata naksir dengan dirinya. Sontak Doni tertawa mengejek melihat kenyataan kalau Abel yang selama ini menyimpan rasa suka pada dirinya.

"Apa gak ada cewek lain yang lebih ok di kelas kalian? Kenapa harus cewek gendut ini sih yang di jodohin ke aku. Bisa diledekin aku sama yang lain kalo gaet ini cewe.. hahaha apalagi ntar kalo aku boncengin dia naik motor aku, belum ada 100 meter, ban motor aku udah kempis, atau kalo gak kamu aja yang sama aku, Gak usah jodohin aku sama cewek gendut itu."

Abel mendengar jelas kata demi kata serta ledekan yang dikeluarkan dari mulut Doni. Abel tidak menyalahkan atau membalas memaki Doni karena telah meledeknya. Semua yang dikatakan Doni memang benar. Dia hanya cewek gendut yang seharusnya tidak perlu berharap tinggi untuk memiliki atau merasa dicintai oleh seorang pria. Doni yang biasa saja menolaknya dengan makian, apalagi berharap dicintai pria setampan Daniel Radclife. Itu hanya khayalan babu.

Tetapi dua tahun kemudian, Abel seperti menemukan porosnya ketika bertemu dengan Haris. Kakak kelasnya itu selalu berbuat baik pada Abel. Haris selalu menawarkan tumpangan meskipun berakhir dengan penolakan oleh Abel. Abel tidak mau terlalu berharap pada pria. Makian dan ledekan Doni masih membekas di dalam diri Abel. Tapi, meskipun perbuatan baiknya selalu mendapatkan penolakan oleh Abel, Haris tidak gampang menyerah begitu saja. Ia terus menerus meyakinkan Abel kalau perhatian yang ia berikan pada Abel benar tulus adanya.

Lambat laun Abel mulai melihat ketulusan dan kebaikan Haris selama ini. Dia mulai yakin kalau tidak semua pria melihat wanita hanya dari fisik semata. Haris bisa menerima dirinya yang banyak kekurangan. Abel bahkan pernah memancing Haris dengan perkataan kalau dia bisa mendapatkan wanita yang lebih cantik dan memiliki postur tubuh semampai ketimbang dirinya. Namun Haris menolak mentah-mentah dan langsung mengeluarkan kata-kata yang menghanyutkan bagi Abel.

"Meskipun banyak cewek cantik diluar sana tapi mereka gak bisa seperti kamu. Kamu bisa menjadi diri kamu apa adanya, tidak dibuat-buat. Berbeda dengan mereka yang setiap harinya seperti menggunakan topeng untuk menarik perhatian kaum kami, Aku tidak suka itu Abel. Bagaimana wanita seperti itu bisa setia pada satu lelaki, kalau dia masih sering memberikan umpannya pada laki-laki lain. Jangan pernah mencoba memberikan atau menyodorkan umpan apapun pada kami. kalau umpan tersebut mengenai kami, Jangan harap umpan itu akan mudah kami lepaskan begitu saja."

Abel tertawa getir mengingat perkataan Haris ketika mereka baru mulai menjajaki masa pacaran. 'Jangan memberikan umpan apapun pada laki-laki, karena kalau umpan itu mengenai kaum kami. Jangan harap umpan itu akan terlepas dengan mudah begitu saja'.

Benar, Haris sudah memakan umpan yang tidak disengaja diberikan oleh Abel sendiri. Dia membiarkan pacarnya sering berduaan dengan Diana, dia baru menyadari akan hal itu. Selama ini, Abel tidak pernah merasakan kecurigaan apapun dengan pacar dan sahabatnya itu. Karena Abel yakin, kalau Haris akan selalu menjaga cinta tulus yang selalu diberikan pada Abel. Hingga akhirnya, rasa cinta akan kalah bila sudah dibandingkan dengan rasa nyaman. Ya, rasa nyaman yang sudah diberikan Diana untuk Haris.

★★★★★★★★

Cerita kedua di wattpad aku. Gak jelas kan? Emang hahahahaha

My Perfect Boyfriend~Where stories live. Discover now