"Yaudah lah" ucap Tarian pasrah

Sampai di rumah John dan Tarian langsung bersapa ria bersama Raisa karna memang jarang Tarian dan John pulang ke LA

"Tante apa kabar?" Tanya Raisa pada Tarian

"Baik Sa , kamu apa kabar ?" Tanya Tarian

"Baik kok tan" ucap Raisa sembari tersenyum

"Tante aja ni , om nggak?" Tanya john

"Lama nggak kesini sekarang om John baperan ya" ucap Raisa sembari terkekeh

"Raisa" teriak seseorang dari depan pintu

"Eh Micheil masuk sini" suruh Raisa pada Micheil

"Tan Om kenalin ini Micheil pacar Raisa" kenal Raisa pada John dan Tarian

"Micheil om tan" ucap Micheil

"Jalan mulu lo , kemarin malam kan lo keluar juga" cerocos Ceil

"Sewot amat lu" canda Raisa

"Udah ah , om tan Raisa pamit ya , nggak malam kok pulang nya , cuma jam 11 aja" jawab enteng Raisa

"Itu malam bego" ucap Ceil

"Hati hati" teriak Tarian pada Raisa

"Mama Papa masih ingat kan kamar kalian di mana?" Ejek Ceil

"Ya masih lah , biar pun papa udah tua , eh ralah bukan tua tapi berumur papa nggak pelupa" ejek John

"Sama aja papa ku sayang" ucap Ceil malas

"Udah kalau kalian udah debat mengalahkan depat presiden" ucap Tarian yang menengahi John dan Ceil

Ceil menaiki tangga untuk menuju kamar . Ceil
sangat suka disini . Suasana malam yang begitu tenang .

Ceil melirik Miniatur Burung Merpati Putih yang ada di meja sebelah tempat tidur Ceil . Ceil tersenyum getir menatao burung merpati putih itu .

"Hanya tuhan yang tau betapa gue tersiksa saat ini " lirih Ceil sembari tersenyum getir

Hati begitu sakit terasa . 1 bulan pergi dari indonesia bukan hal yang mudah , begitu banyak kenangan yang Ceil tinggal . Dan begitu banyak Cinta dan Kasih sayang yang perlahan Ceil lupakan tapi tidak dengan Lano .

Lano selalu berputar di pikiran Ceil . Walau disini begitu banyak laki laki mendekati nya tetapo hati nya seperti tertutup dengan tembok besi yang begitu tangguh . Di saat mendengar bahwa Lano yang menhubungi Raisa , Ceil sadar cepat atau lambat Lano akan mengetahui keberadaan nya .

**

"Kok lo mau ke Paris nggak bilang gue?" Tanya Raisa pada Ceil

"Kan papa udah bilang" ucap Ceil enteng

"Iya tapi itu kan bukan buat ngajak gue malah nyuruh gue nyariin tiket lo" ucap Raisa Kesa

"Lagian gue juga pengen pergi sedirian Kak , gue pengen nenagin pikiran disana" ucap Ceil sembari menatap Raisa

"Baik lah" ucap Raisa dengan segera meninggalkan Ceil .

Disini sangat berbeda , walaupun Ceil memiliki banya teman tapi ia tak mendapatkan kesan seperti waktu di indonesia . Hari hari Ceil di jalani dengan beban yang berputar di pikiran nya .

Terkadang jika Ceil benar benar bosan dia akan pergi keluar sekolah dan berkeliling di sekitar nya dan pulanh waktu jam makan malam . Itu lah Ceil yang sekrang , seperti tak memilki semangat hidup . Semua yang ia lakukan hanya membuat mood nya semakin buruk .

Dan itu lah yang membuat Raisa begitu khawatir kepada Ceil . Ceil tak pernah seperti ini sebelum nya se galau galau nya Ceil , Raisa taakan pernah melihat Ceil yang murung di setiap hari nya , Ceil yang begitu tak semangat melakukan apa pun , Ceil yang sering kali melewatkan makan pada jam siang ataupun malam nya .

------------------------------------------------------------------

Cinta , jika cinta itu benar benar dalam akan berdampak buruk jika cinta itu menghilang atau tertinggal seketika . Tetapi jika cinta itu selalu hadir dan menemai akan memberi dampak baik bagi seseorang yang memilki nya

-Raisa

Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang