Michelano

Part 8

Lano merasakan sakit di beberapa bagian tubuh nya pagi ini , perlahan Lano membuka matanya dan dia baru tersadar kau di tertidur di samping Ceil semalaman . Lano melirik arlojinya dan sekarang menunjukan pukul 9.32 . Lano membuka handpone nya

From : Ferrelian Mekan
Lo nggak usah sekolah deh , tadi gue pengen bangunin lo tapi kayak nya lo tidur kayak orang mati . Inget lo jagain Ceil baik baik . Ntar pulang sekolah gue dan yang lain langsung pulang kerumah buat ngeliat Ceil

Tanpa niat membalas Lano langsung beranjak menuju kamar mandi , membersihkan diri dan berganti pakaian , Lano sudah sering menginap di rumah Ferrel jadi ada beberapa baju Lano yang memang sengaja di tinggal nya

Lano kembali kekamar untuk melihat keadaan Ceil . Saat Lano ingin beranjak tiba tiba tangan Lano di cekal oleh Ceil

"Ehmm jangan pergi" Ceil bergumam saat mata nya masih tertutup

Badan Lano terasa kaku saat mendengar pernyataan Ceil . Lano langsung kembali duduk di sebelah ranjang yang Ceil tempati .

Tak lama setelah itu perlahan mata Ceil terbuka dan dia melihat Lano tengah sibuk bermain handpone nya di tepi ranjang nya

"Ehmmm" erang Ceil karna merasakan badanya agak sedikit sakit

"Eh Ceil lo udah bangun?" Tanya Lano pada Ceil

"Gue dimana? Kenapa kepala gue pusing?" Tanya Ceil pada Lano dengan tatapan bingung

"Lo di kamar tamu nya Ferrel dan semalam lo pingsan waktu kita baru sampai di rumah Ferrel" jelas Lano sembari menatap wajah Ceil lekat lekat

"Trus lo kenapa nggak sekolah?" Tanya Ceil

"Gue di suruh Ferrel nemenin lo" Jelas Lano sembari ingin beranjak

"Lano lo bisa nggak delivery makanan gue laper" suruh Ceil pada Lano dan memasang wajah semelas melas nya

"Oke deh berhubung lo sakit gue turutin lo" jelas Lano yang langsunh beranjak keluar kamar

Tak lama setelah itu Lano kembali membawa makanan pesanan Ceil . Setelah Lano sampai bibi datang untuk membawa kan piring . Bibi membukakan makanan Ceil dan langsung menyerahkanya ke Lano

"Makasih bi" Senyum Lano di tunjukan pada Bibi

Ketika Ceil ingin mengambir piring yang di letakan Bibi di nakas tiba tiba tangan Lano lebih cepat mengambil makanan tersebut

"Sini biar gue suapin aja" seru Lano yang membuat Ceil terkejut dengan ucapanya

"Sejak kapan lo perhatian sama gue?" Tanya Ceil sedikit ketus

"Sejak lo sakit kemarin , gue yang nemenin lo tidur , gue yang bawa lo kekamar , gue yang nelpon om Vito , gue KHAWATIR SAMA LO!!"Seru Lano dengan tegas dan membuat Ceil kaget . Lano mengeluarkan semua ucapan nya tanpa ia sadar yang mendorong untuk mengatakan itu adalah hati bukan pikiranya

"Eh sor-ry Ceil gue ng-gak mak-sud buat nge-bentak lo" maaf Lano setelah dia sadar bahwa dia hampir saja membentak Ceil

"Nggak papa kok Lan , gue tau lo khawatir sama gue" senyum tulus Ceil di berikanya pada Lano

"Malah gue mau makasih sama lo yang udah ngerawat gue" jelas Ceil dengan senyum yang masih terukir di di bibir nya

Tanpa sadar Lano mendekat kan tubuh nya kepada Ceil yang tengah bersandar di ranjang , Lano terus mendekatkan wajah nya refleks Ceil menutup matanya dan

"Ekheem ekhemm" suara itu membuat Lano memberhentikan aksinya yang hampir saja mencium Ceil

"Kalau mau mesum jangan di rumah gue" gerutu Ferrel

"Lagian belum jadian juga main nyosor nyosor temen gue aja lo" jelas Ganes pada Lano

Lano dan Ceil hanya diam tak bergeming , karna semua yang hampir terjadi tadi bukan di kendalikan oleh pikiran tapi hati mereka masing masing .

"Gue kedepan dulu ya" pamit Lano pada yang lain dan beranjak meninggalkan Ceil di kamar

"Ceil lo baik baik aja kan ? Lo nggak di apa apain Lano kan?" Tanya Stev memasang muka sok cemas

"Yaelah bangsat sok peduli banget lo" jawab acuh Ceil

Ceil melupakan makanan yang ia pesan tadi karna kejadian tadi membuat dia berfikir keras , kenapa apakah gue suka sama Lano? Kenapa gue nggak nolak? Kenapa gue bego gini sih , debat Ceil pada hatinya sendiri

------------------------------------------------------------------

Terimakasih telah menghawatirkan ku

-Deandri Abiceil Thomas