Part 12

9.4K 449 2
                                    

Mereka terbangun dengan keadaan yang memprihatinkan , semuanya seperti orang gila . Kecuali Lano karna Lano tidak semabuk teman temanya .

"Njir palak gue pusing" gerutu Ganes

"Kalian lagi ngapain coba minumnya banyak banget , jadi nggak bisa jalan kelilin bali" gerutu Lano

Setelah hampir 2 jam mereka menetralkan kembali kesadaran dan perut mereka . Mereka membersihkan diri . Ceil keluar dari kamar nya menggenakan tanktop putih , hotpants yang bercorak etnik yang di padukan dengan cardigan putih yang panjang sampai betis .

 Ceil keluar dari kamar nya menggenakan tanktop putih , hotpants yang bercorak etnik yang di padukan dengan cardigan putih yang panjang sampai betis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik bener cewek gue" puji Lano pada Ceil

"Jijik gue anjing" jelas Ceil

"Yaelah Ceil jangan marah dong , baru juga jadian sehari" mohon Lano

"Iya iya" jawab Ceil seadanya

Sekarang mereka tengah menuju ke pantai . Selama perjalanan mereka melihat sekekliling . Setelah hampir 1 jam mereka sampai di tempat tujuan

"Aaaaaaaaa" teriak Ganes yang seperti melepaskan bebanya

"Indah banget bro" kagum Ferrel

"Gue suka pantai" gumam Ceil sendiri

"Lo sama kayak e--" kaget karna Lano akan menyebutkan nama itu

"Sama kayak siapa Lan ?" Tanya Ceil

"Hehe enggak kok Ceil" kekeh Lano

Lano sekarang tengah menuju supermarket yang tidak jauh dari pantai , harus nya tadi Lano ingin mengajak Ceil tapi saat Lano melihat Ceil sedang asik bersama Justin Lano mengurungkan niat nya

Lano sibuk mencari makanan pesanan teman temanya , ketika Lano lagi sibuk memilih makanan ringan

Bruk

"Eh sorry gue ng--"

Ucapan Lano terhenti ketika dia melihat wanita yang berada di depan nya

"Esa""Ian" ucap mereka bersamaan . Ian adalah panggilan sayang Esa untuk Lano . Mata mereka bertemu saling mengisyaratkan "gue rindu lo" tapi sesegera mungkin Lano memutuskan pandangan itu , Lano ingin beranjak pergi tetapi ada tangan yang melingkar di pinggang nya . Jujur Lano merindukan pelukan hangat ini

"Gue kangen lo Yan " lirih Esa tapi tidak di gubris sama sekali oleh Lano

"Sorry Sa gue harus pergi" Lano berusaha melepaskan pelukan itu tapi Esa semakin mempererat pelukanya

"Please Yan bentar aja gue cuma pengen merasakan kehangatan ini lagi" kata kata itu sontak membuat Lano dia tak bergeming . Lano masih mencintai wanita ini , Lano sangat merindukan wanita ini .

Tapi Lano ingat sekarang dia memiliki Ceil , dia menyanyangi Ceil , dia nggak mau menyakitkan Ceil .

"Udah Sa , gue harus pergi . Teman teman gue udah  nunggu" jelas Lano dengan melepaskan tangan Esa dari pinggang nya

Di jalan pikiran Lano sangat kacau , Lano memikirkan wanita itu . Dia berbeda dari penampilan sekarang dia sudah lebih dewasa , dari berpakaian nya Lano bisa melihat perkembangan dari diri Esa .

Queesa Amandina Jonshon itu lah nama panjang Esa , dia adalah wanita yang sangat Lano puja hingga dulu sampai kini ? Ntah lah hati Lano bagai terbelah dua , sekarang dia sudah bersama Ceil dan sudah terikat sebuah hubungan sedangkan disisi lain Lano masih mencintai Esa wanita masa lalu yang menghancurkan hidupnya karna pergi tanpa memberitahu apapun ke pada Lano dan kini dia KEMBALI .

Mereka sudah 2 hari berada disini dan lusa mereka sudah pulang ke jakarta . Ceil bingung dengan sikap Lano selama disini , Lano hanya melamun , kalau di ajak ngomong dianya nggak nyambung dan itu yang kadang buat Ceil kesal

"Lan kenapa sih?" Tanya Ceil sedikit kesal

"Nggak gue nggak papa Ceil yang cantik" jawab Lano sembari meyakin kan Ceil

"Lo bohong , gue kenal lo itu udah lama . Nggak mungkin lo ngelamun trus lo nggak mikirin apa apa" jelas Ceil sambil sedikit mencari cari sesuatu di mata Lano

"Gue nggak papa Ceil" jawab Lano lagi sembari memberi senyum

"Serah lo aja deh , bosen gue lihat lo kayak gini" kesal Ceil sembari meninggalkan Lano

Kenapa Esa selalu berputar di pikiran Lano , Lano frustasi saat ini .

"Lo kenapa Lan , pasti ada yang lo pikirin" suara Varis membuat Lano mengalihkan pandangan nya kepada Varis yang sudah duduk si sebelah nya

"Ris , gue ketemu Esa" jelas Lano

"Dimana Lan ? Kok lo nggak cerita sama gue?" Tanya Varis sedikit terkejut

"Di supermarket dekat pantai yang kita kunjungi"lanjut Lano "gue nggak bisa mikir apa apa Ris , lo tau dia tiba tiba meluk gue dia bilang dia kangen gue , arggg" ucap Lano dengan emosinya

"Sekarang lo nggak harus mikirin Esa lagi Lan , lo ingat kan sekarang lo lagi ngejalain hubungan sama Ceil . Lo nggak kasihan liat dia , dia khawatir sama keadaan lo yang suka ngelamun gini , lo tau semalaman dia curhat sama Ganes tentang Lo yang berubah dan Ganes nyeritain itu sama gue" jelas Varis yang membuat rasa bersalah Lano tumbuh

"Gue bingung Ris , di satu sisi gue masih miliki perasaan sama Esa gue merasakan kehangatan saat dia meluk gue dan disisi lain gue udah ngejalin hubungan sama Ceil dan gue juga sayang sama Ceil" jelas Lano yanh semakin frustasi

"Gue saranin , sekarang lo minta maaf sama Ceil , lo mulai semuanya dari Ceil , Ceil itu masa depan lo , sedangkan Esa hanya masa lalu lo yang nyakitin lo , lo ingat Esa ninggalin lo tanpa berkata apa pun , lo ingat berapa hari lo nggak sekolah gara gara Esa" jelas Varis yang membuat hati Lano tergerak untuk meminta maaf kepada Ceil

"Gue akan berusaha buat nerima Ceil Ris , tapi lo harus bantuin gue , buat minta maaf sama Ceil" mohon Lano yang wajah nya kembali mengumbar senyum , dan itu yang Varis ingin lihat

"Selo ae lah apa pun gue bantu lo" jelas Varis yang langsung merangkul Lano ala ala brotehr

------------------------------------------------------------------

Kenapa dia kembali di saat aku telah membuka hati untuk yang lain

-Michelano Abrilian Mahendra

Michelano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang