Part 24

7K 396 6
                                    

Tok..tok...tok....tok..

"Bu ini ada paket" kata

"Kok malam ya mas?"

"Nggak tau saya cuma di suruh ngirim"

"Ya udah mas , makasih ya"

Bibi memerhatikan paket itu dan itu tertuju untuk Lano .

"Den ini adak paket" kata bibi sembari masuk kekamar Lano

"Iya deh bi , makasih ya" kata Lano sembari beranjak mengambil paket tersebut

Lano perlahan membuka dan foto foto pelukan antara Ceil dan Varis lah yang ia liat

Lano perlahan membuka dan foto foto pelukan antara Ceil dan Varis lah yang ia liat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bajingan , bisa bisa dia main di belakang gue" emosi Lano memuncak .

Dengan terburu buru Lano keluar dari rumah menggunakan mobil nya karena di luar sedang hujan . Lano ingin mencari keberadaan Varis sekarang juga bisa bisa nya Varis main di belakang dia bersama Ceil .

"Woy bajingan lo ngapain sama Ceil" marah Lano pada saat dia menghadang mobil Varis di tengaj jalan saat Varis dan Ceil ingin menuju kerumah sakit

"Bukan urusan lo" kata Varis ketus

"Turun lo sekarang bangsat" emosi Lano pada Varis

"Ceil lo jangan keluar ya , gue mau nemuin lano dulu" kata Varis sembari memberitahu pada Ceil yang tengah menangis

Bugh

"Apa maksud lo?" Tanya Varis yang sedang terjatuh di aspal di bwah hujan

"Pura pura nggak tau lo ya , lo peluk peluk Ceil dan kenapa dia nangis? Lo tidurin dia ha?" Tanya Lano penuh dengan emosi pada Varis

"Lo bisa jaga mulut lo nggak , sebegitu lo nggak percaya sama Ceil sampai lo kira dia tidur sama gue . Memang cowok bajingan lo" kata Varis dan beranjak meninggal Lano kedalam mobil dan tidak terlalu menambah kecepatan di karenakan hujan di luar

Ceil tak merespon lagi perkelahian Lano dan Varis di depan mobil nya , dia hanya memikirkan Al .

"Ris bang Al ris" lirih Ceil di sela tangis nya

"Lo tenang ya bang Al pasti nggak kenapa kenapa kok" kata Varis berusaha menenagkan Ceil

"Tapi gue takut Ris" lirih Cei lagi

Setelah mereka sampai di rumah sakit Ceil langsung menuju keruangan yang di kirim oleh orang tua nya . Ceil tidak memperdulikan lagi baju nya yang basah .

Michelano Where stories live. Discover now