Part 28

6.7K 339 3
                                    

To : Deandri Abiceil Thomas
Ceil , udah pulang?

Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 19:23

From : Deandri Abiceil Thomas
Belum , masih di jalan

To : Deandri Abiceil Thomas
Sama siapa?

From : Deandri Abiceil Thomas
Revin

To : Deandri Abiceil Thomas
Ntar kalau udah sampai rumah hubungin gue ya

Lano merasakan risi di hatinya yang melihat pesan dari Ceil bahwa ia belum pulang dan masih bersama Revin . Lano tipikal orang yang bisa menyembuyika emosi nya tetapi dia akan mengeluarkan saat semua sudah memuncak

Sebenarnya Lano merasa cemburu melihat wanita pujaan pergi bersama laki laki lain , bagi Lano teman atau pun sahabat apa lagi cewek dan cowok salah satu nya pasti menyimpan perasaan terhadap yang satu nya dan Lano cemas akan hal itu .

Waktu sudah menunjukan pukul 22:34 tetapi Ceil
belum juga menghubungi nya . Pilihan Lano adalah kerumah dan melihat keadaan Ceil .

"Bi apa ada Ceil?" Tanya Lano pada bibi saat Lano telah sampai di depan rumah nan megah

"Ada den di atas" kata bibi sembari mempersilahkan Lano masuk

Lano senang mendengar bahwa Ceil telah pulang dan lansung menuju kekamar Ceil . Lano tak berniat mengetuk pintu dan langsung membuka

Deg

Serasa tubuh Lano di hantam bebatuan yang tajam yang membuat tubuh nya tak bisa berdiri .

"Ceil" gumam Lano yang di tuju pada Ceil sedangkan orang yang di panggil tak memandang sama sekali dan terus asik

Lano memilih pergi dari rumah itu dengan sejuta kekecewaan yang ia pendam . Mobil Lano menuju club langganan nya .

Rasanya Lano ingin menenangkan pikiran nya
"Udah lama lo nggak kesini , dan tumben lo sendirian biasa bareng temen temen lo" kata salah satu bartender di situ

"Gue lagi pengen sendiri" kata Lano sembari terus meneguk Vodka yang ada di depan nya

Sudah hampir 7 gelas Lano meminum Vodka nya , tapi rasa nya ia masih mengingat apa yang ia lihat tadi . Hati Lano masih begitu sakit

"Lan?" Samar samar Lano mendengar panggilan seseorang terhadap nya . Kepala nya berasa pusing dan pandangan nya gelap .

Ia merasakan cahaya matahari yang menyengat ke daerah wajah nya , perlahan Lano membuka mata nya , tempat ini tak asing bagi nya kamar yang bernuansa putih dan ini bukan kamar Lano

"Gue udah ijinin lo di sekolah" kata Esa sembari berjalan menuju ranjang nya

"Kok gue di apartemen lo?" Tanya Lano bingung

"Tadi malam pas gue ke club gue ngelihat lo lagi teler didekat meja bar dan lo pingsan , jadinya gue bawa ke apartemen aja" kata Esa sembari mengupaskan kulit Apel

"Dan lo ngapain make baju seragam?" Tanya Lano bingung

"Ini udah sore Lano , lo bisa liat jam di handpone lo" kata Esa sembari meletakan Apel yang sudah ia kelupasi

Lano mengambil ponsel nya dan melihat beberapa Line masuk dan membuka nya satu persatu

08:34
From : Varis Febian Anugrah
Woy lo kemana ? Ngapain nggak masuk ? Dan kenapa juga jadi Esa yang ngijinin lo

15:23
To : Varis Febian Anugrah
Dia nolongin gue waktu gue teler di club dan sekarang gue di apartemen dia

Sebenar nya Teman teman yang lain juga ikut mechat Lano dengan cara menspam dan itu membuat Lano tak suka . Mata nya tertuju pada satu nama

07:56
From : Deandri Abiceil Thomas
Lan , kok nggak sekolah ?

08:57
From : Deandri Abiceil Thomas
Lan kok Esa tau keadaan lo , emang beneran lo sakit ?

10:01
From : Deandri Abiceil Thomas
Lan , jawab woy

Lano enggan melihat chatan Ceil selanjut nya dia akan memilih menjaga jarak pada Ceil dalam waktu dekat ini . Hati Lano begitu sakit saat melihat itu semua .

"Tadi Ceil nyariin lo" kata Esa sembari membuka kain yang menutu jendela nya dan memperlihatkan pemandangan kota jakarta di sore hari

"Trus?" Jwab Lano cuek

Esa sangat kenal Lano jika Lano sudah begini pasti ada masalah yang terjadi antara Ceil dan Lano . Esa membuat semua ini menjadi kesempatan bagi dia .

"Lo lagi ada masalah ya sama Ceil?" Tanya Esa dan duduk di tepi ranjang nya

"Nggak" jawab Lano singkat

"Gue mau pulang , mobil gue dimana?" Tanya Lano

"Ada di bawah" kata Esa

"Kunci?" Tanya Lano

"Di saku lo" kata Esa

"Makasih" kata Lano yang langsung meninggalkan Esa .

Tunggu semua nya udah selesai lo akan liat apa yang terjadi dan gue akan buat lo menyesal sudah membuang gue 'Batin Esa

Di rumah Lano hanya menatap jalanan dari balkon kamar nya sembari mengesap rokok nya . Lano menjadi liar seperti ini kalau dia ada masalah yang sangat sulit ia hadapi . Dan ini lah yang terjadi .

Kamar Lano penuh dengan puntung rokok dan abu rokok yang bertebaran di balkon nya

"Hei lo kena--" ucap Steven putus ketika ngelihat keadaan kamar Lano

"Lan , lo lagi ada masala?" Tanya Steven

Steven tau kalau sudah ini terjadi pada Lano pasti ia tengah di landan masalah yang tak bisa ia hadapi

"Nggak" jawab Lano singkat dan terus mengesap rokok nya

"Lan cerita sama gue , lo bisa mati kalau ngerokok terus" kata Steven pada Lano

"Gue nggak semenye itu , cuman gara gara rokok gue mati" jawab Lano cuek

"Lan ini demi kebaikan lo , lo nggak bisa mendem ini semua sendiri" kata Steven dengan nada yang sedikit rendah agar Lano tak terpancing emosinya

"Gue bilang nggak ada ya nggak ada" benar prediksi Steven , Emosi Lano akan tidak bisa terkontrol kalau dia tengah seperti ini

Pikiran Steven menangkap hanya satu nama yang akan membuat Lano menjadi seperti ini

"Ceil?" Jelas Steven

------------------------------------------------------------------

Didalam suatu hubungan pertemanan pasti ada yang menyimpan rasa terhadap yang satu nya dan kamu ingat , aku bisa menjadi kekasih mu karna di mulai dari pertemenan

-Michelano Abrilian Mahendra

Michelano Kde žijí příběhy. Začni objevovat