5.

642K 21.5K 464
                                    

Ini buat yang minta next.
Terima kasih bintangnya. Follow ya.

Oh ya, ini ada adegan 18++ ya..
Buat pembaca tolong lebih bijak.
Terima kasih..😄😉😆

************************
ZAC POV

'Brengsek! Gimana bisa dia bakalan pergi jauh sama laki-laki lain dan nggak ijin ke aku?' Zac tak berhenti mengumpat saat sedang mengerjakan berkas kantornya.

Bahkan Zac sama sekali tidak fokus hari ini. Ia terlalu kesal karena Ara tidak memperdulikan kekesalannya.

"Siapa Juan? Bagaimana Mom bisa tahu kalau dia tampan? Aaargghh Sialan!" Umpatku seraya mengacak semua berkas yang ada dimejanya. Bersamaan dengan itu pintu ruanganku terbuka tanpa diketuk. Muncul wajah Leo yang melongo melihat tingkahku.

"Lo kenapa, bro? Stress?" Tanya Leo asal.

"Iya, gue stres gara-gara sepupu lo itu!" Bentakku yang membuat Leo tertawa ngakak.

"Kenapa lo? Nggak dapet jatah hm? Atau ditendang karena nyentuh dia?" Ledek Leo.

"Sinting lo! Mana berani gue sembarangan nyentuh dia! Dia mau pergi ke Jerman lusa." Ucap ku kesal.

"So? What's the problem?" Tanya Leo polos sambil duduk di sofa di ruanganku.

"The problem are she never tell me about her plan to Germany. And second, she goes with a guy names Juan! Do you know him?"  Ucapku komplain seraya mengorek informasi.

"What? Juan? Wow...You are in danger, bro. Juan itu dari dulu emang udah ngejar-ngejar si Ara. Dia manager design diperusahaan Ara. Dia tampan kalo gue lihat sih." Ucap Leo santai tapi mengobarkan api dihatiku.

"Lo serius?" Tanyaku terdengar marah.

"Yap. Gue serius. Semua orang juga tahu kalo Juan itu cinta mati sama Ara." Jawab Leo santai.

Zac langsung bangkit dari tempatnya dan beranjak keluar.

"Woi..Mau kemana lo? Bantar lagi meeting." Ucap Leo mengejarnya.

"Kantor Ara. Lo gantiin gue." Ucap Zac yang sudah meninggalkannya. Aku masih bisa mendengar tawa Leo dibelakangku tapi aku tak peduli.

*******************

"Apa istri saya didalam?" Tanya Zac pada sekertaris Ara.

"Iya, Tuan. Nona Araxi sedang meeting dengan Pak Juan didalam." Ucapan sekertaris itu membuat Zac terbelalak dan langsung melangkah ke pintu ruangan Ara.

Zac langsung membuka lebar pintu itu dan mencari sosok Ara yang ternyata sedang duduk di meja kerjanya sambil membaca berkas yang diberikan oleh seorang lelaki yang ternyata Juan.

"Zac? Ada apa?" Tanya Ara heran.

Zac masih manatap tajam lelaki yang duduk dihadapan Ara yang juga sedang menatap Zac dengan tatapan bingung. Zac melangkah ke arah kursi Ara kemudian membungkuk dan tiba-tiba melumat bibir Ara dihadapan Juan.

Ara dan Juan terkesiap melihat apa yang dilakukan Zac. Zac masih melumat bibir Ara dimana Ara hanya bergeming kaget. Zac melepaskan lumatannya dan menatap mata Ara.

"Aku merindukanmu." Ucap Zac dengan suara seraknya karena menahan gairahnya yang tiba-tiba naik. Ara menatap Zac bingung.

"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba begini?" Tanya Ara heran. Wajah mereka masih berjarak kurang dari 10 senti. Zac kembali melumat sekilas bibir Ara sebelum berdiri tegak sambil menatap Ara.

"Aku ingin makan siang denganmu. Ada waktu kan?" Ucap Zac berdalih. Ara menaikkan satu alisnya.

"Ini baru jam sepuluh Zac." Ucap Ara datar membuat Zac bingung.

My Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang