17. An Epilog: Angel Beside Me

3.4K 487 313
                                    

"Malaikatku..."

.
.
.

Sepasang obsidian bening menarik Sehun dalam senyum duchenne-nya, menguar cinta yang menghangatkan hati.

"Malaikatku..."

Ia melompat dalam pangkuan, melingkarkan dua tangannya ke leher Sehun dan menggelayut manja.

"Hunhun sudah bangun? Jadi kan nanti jalan-jalan?"

Sehun memalingkan wajah, beraksi kesal pada sosok yang memandangnya penuh binar.

"Hunhun kenapa marah?" tanyanya bingung.

Masih bertahan dengan aktingnya, pria ini pun menjawab,

"Kakak. Panggil kakak!"

Si gadis kecil bersungut dengan bola mata berputar seakan memikirkan sesuatu yang berat hingga membuat keningnya dipenuhi kerutan.

"Tapi kata ayah, Hunhun itu bayi. Baby mau panggil Hunhun aja."

Sehun mendelik gemas namun sebuah kecupan manis yang mendarat di pipinya berhasil membuat ia tersenyum. Sifat jahilnya pun muncul dan mulai menggelitiki pinggang si manis dengan gemas. Gelak tawa terdengar memenuhi seisi ruang. Melihat korbannya menyerah minta ampun, Sehun pun menghentikan aksinya.

"Memangnya kapan kakak bilang mau antar baby?" tanya Sehun sambil menyandarkan dirinya di punggung kursi lalu memejam mata.

Yang dipanggil baby masih betah dalam pangkuan Sehun, memandang sosok yang ia tahu sedang berpura-pura tidur. Tangan mungilnya meraba alis, mata, dan hidung dengan lembut.

"Hunhun pikun tapi baby tetap mau pacaran sama Hun"

Bagai disambar petir dewa Zeus, Sehun membuka matanya kaget.

"Memangnya baby tau apa itu pacaran?" tanya Sehun tegakkan posisi duduknya sambil menatap intens sosok yang berdecak, ia goyangkan jari manisnya ke kanan dan kiri diikuti gelengan kepala. Sungguh menggemaskan.

"Ih ih ih. Hun ngga tau?" tanyanya sarkas.

"Menikah itu Hunhun giniin baby," ujarnya mempraktekkan gerakan mengusap-usapkan ujung hidungnya ke hidung mancung Sehun.

"Jadi, nanti Hunhun ajak baby ke taman, terus beliin ice cream ntar Hun gendong baby di sini," celotehnya seraya tepuk punggung Sehun isyaratkan posisi dimana gadis ini ingin dibawa.

Sshun mengurut keningnya yang tiba-tiba pusing. Ini tidak bisa dibiarkan. Malaikat kecilnya pasti terinfeksi virus drama romance sang ibu hingga kalimat ajaib itu terpikir di otak sucinya.

Pacaran? Oh, Big No!
Dia yang sudah berumur dua puluh empat tahun saja belum terpikirkan memiliki kekasih alias jomblo.

Dengan gemas Sehun ciumi pipi si chubby yang memiliki garis wajah serupa dengannya.

"Tapi kakak ngga mau tuh pacaran sama baby," godanya.

"Uh! Kalau gitu baby pacaran aja sama Kak Chan," jawabnya merengut kesal sambil hentakkan kaki lalu berlari meninggalkan sang kakak yang tertawa kecil.

Sehun kembali sandarkan tubuh setelah puas tertawa, nikmati semilir angin yang menerpa lembut wajahnya.

Memorinya berkelana kembali ke masa tujuh tahun silam, beberapa hari setelah kepulangannya dari rumah sakit. Pernikahan ayah dan ibu sambungnya pun dilaksanakan dengan sederhana dan hanya dihadiri keluarga serta kerabat.

dokter Hwan dan istri dibantu Jun adalah orang pertama yang paling sibuk dengan pernikahan ini. Hadir pula Kai beserta kedua orangtuanya, detektif Han dan belahan jiwanya Choi Hana, Chen si polisi 'supir taksi', Dyo sang ilmuwan dan dokter Kim yang hadir bersama istri. Tak lupa Xiumin, Lay dan Baekhyun yang sempatkan diri hadir walau sebentar karena harus mengejar pesawat untuk mengemban tugas menjadi pengawal seorang artis dunia.

DEVIL BESIDE YOUWhere stories live. Discover now