Lembar 12

2.6K 473 169
                                    

"Oh, ada keluarga bahagia sedang berkumpul rupanya. Boys, ada yang bersenang-senang di sini."

Salah satu pemuda yang dipanggil 'Boy' menghampiri dengan sesuatu yang membuat penghuni rumah terperanjat kaget. Sebuah senjata membidik Taehyung siap memuntahkan isinya.

"Kai!

"Han!"

.
.
.

"STOP!"

Sebuah suara lantang sukses mengalihkan atensi Kai yang tiba-tiba saja menjadi target tembakan pemuda yang datang bersamanya.

Wajah Kai menggambarkan keterkejutan sekaligus amarah saat senjata itu meletuskan amunisi mengarah ke tubuhnya.

"Aargh!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"KAU CURANG, HUN!"

Sambil mengibas-kibaskan bajunya Kai menggerutu kesal.

"Lihat, basah nih," omelnya tak melepas tatap sebal pada Sehun yang tersenyum innocent.

"Kau melanggar kesepakatan! Katanya mau mengerjai kakakmu dengan senjata air ini— ingat tidak?!"

Menggebu-gebu kalimat itu keluar dari mulut Kai yang dipenuhi emosi, namun malangnya sosok yang menjadi target kekesalan malah berlari kecil memeluk Minah yang sedang duduk—mengabaikan kemarahannya.

"Ibu, aku kangen." Sehun berucap manja, menaruh dagunya di bahu Minah tanpa melepas pelukannya.

Sang Ibu tersenyum hangat, membalik tubuhnya lalu memberi banyak kecupan ke wajah kesayangan. Setelah ritual melepas rindu usai, Sehun mengambil tempat di sebelah sang ibu, mengabaikan eksistensi Kai yang bagai makhluk kasat mata. Sedangan Detektif Han, ia memilih untuk memanjakan perutnya yang memang minta diisi.

"Maafkan aku, Kai." Akhirnya Sehun bersuara. 

"Apa tak kasihan pada kakakku? Apa kau tega menganiaya orang lemah yang bahkan wajahnya lebih pucat dariku? Di mana hati nuranimu?"

Kai mengusak kasar rambutnya. Ingin rasanya melempar pistol mainan ini tepat di kepala Sehun agar bocah itu ingat kalau dialah pencetus ide untuk menjahili Chanyeol tapi bisa-bisanya sok menasehati. 

Chanyeol yang terseret namanya  dengan tidak elite sebagai "orang lemah" berdehem kecil sambil memberi isyarat pada Kai untuk duduk di sebelahnya. Mengabaikan tingkah Sehun adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk tetap sehat, daripada hipertensi karena meladeninya.

Makan siang dengan suguhan yang menggoda selera dipenuhi keceriaan, kecuali bagi dua sahabat yang masih dalam mode bermusuhan. Namun perlahan perang dingin itu meleleh saat bibi Im membawa sepoci Misu dan Bingsudesert yang berisi buah, kue beras, kacang merah, susu manis dan sirup.

DEVIL BESIDE YOUWhere stories live. Discover now