Lembar 13

2.5K 468 192
                                    

"Paman! Hunnie-"

So Ji menyadari sesuatu yang buruk telah terjadi hanya dari ekspresi ketakutan Kai dan tanpa pikir panjang membawa kaki jenjangnya berlari menuju kamar putranya.
Suara wanita menghitung urutan angka menyambut rungunya dan pemandangan pilu pun ia dapati saat memasuki ruangan.

Minah sedang menghidupkan kembali puteranya.

Tepat dihitungan ke lima belas setelah Minah menekan dada Sehun, ia memberi napas buatan lalu meraba nadi carotis sang buah hati yang tergeletak tak sadarkan diri.

Kelegaan terpancar di paras ayu nya saat menemukan respon positif berupa denyut lemah dan gerakan samar di dada untuk RJP¹ yang dilakukan. Walau kesadaran Sehun belum kembali, setidaknya Minah bisa bernapas lega karena anak yang disayangi bertahan dari henti jantungnya.

Dengan segera So Ji menggendong tubuh lunglai Sehun ke mobil dan menidurkannya di jok belakang bersama Minah yang memasang masker oksigen untuk membantu pernapasannya. Mobil keluaran Eropa itu pun segera melaju membelah keramaian kota menuju Daejeon Hospital. Sementara Han, Chanyeol dan Kai mengikuti di belakang.

°
°

"Sudah dua kali dalam minggu ini. Tak bisa ditunda lagi. Aku takut serangan berikutnya anakmu tak bertahan," jelas dokter Kim tegas.

Pria berumur yang juga sahabat dari orangtua So Ji ini sudah dianggap seperti keluarga. Dokter bergelar profesor yang dijuluki "Tukang Ledeng"³ karena keahliannya meng-intervensi penyumbatan jantung dan pembuluh darah ini pula yang pertama kali menemukan kelainan pada jantung Sehun tujuh tahun silam.

"Aku tau paman. Tapi anakku itu keras kepala. Dia tak mau melakukan operasi hingga-" So Ji terdiam dengan pipi yang menyemburat merah.

"Apa?!" tanya dokter Kim tak sabar.

'Hingga aku menikahi Minah...' jawabnya lirih.

Pria ini terlihat malu mengucapkan kata yang seharusnya bukan hal tabu untuk orang seumurannya.

"Astaga! Nikahi saja segera. Gampangkan?" ujar dokter Kim gemas.

"Tak semudah itu paman. Aku harus tahu dulu apa Minah mau menerima pernikahan ini tanpa paksaan dan apa dia juga mencintaiku."

"Lalu?" desak dokter Kim.

"Syukurlah dia menerima lamaranku," jawab So Ji pelan sambil menundukkan kepala.

"Oh Tuhan! Kau ini seperti ABG yang kepergok ciuman saja. Lalu apalagi yang kau tunggu?"

"Kami berencana menikah minggu depan, Paman."

Dokter Kim menghela napas.

"Cobalah kau rayu Sehun untuk melakukan pembedahan sebelum pernikahanmu. Kau tau kan hasil EKG dan Cath Lab-nya? Ada kebocoran kecil pada pembuluh arteri utama yang menghubungkan jantung dengan semua organ utama tubuh yang menyambung ke paru-paru. Harus segera ditutup bila tak ingin dibanjiri darah," dokter Kim menjeda perkataannya yang panjang tuk menarik nafas.

"Ada satu penyumbatan dan dua penyempitan di jantungnya. Paksalah anakmu, Ji. Semua demi kebaikannya. Kita harus segera melakukan Stenting³."

DEVIL BESIDE YOUWhere stories live. Discover now