17. Gadis Rusia

19.3K 1.6K 17
                                    


Jonathan melangkah keluar dari mobil Audinya. Sesuai perjanjian, dia menemui Richard Edward di Bolshoi Theater, Moskow Targetnya kali ini tak terlalu menarik. Tapi, targetnya nanti akan berkaitan dengan seorang mata-mata yang mengetahui kebusukan Menteri Pelayaran di Swiss. Yang merupakan celah masuknya perdagangan wanita.

Kursi VIP di lantai dua telah di pesan khusus oleh Richard dan laki-laki itu langsung tersenyum mendapati Jonathan telah muncul setelah berulang kali dia memohon agar Jonathan menyetujui perminataannya.

"Terima kasih telah datang Mr.Giovinco" Richard menjabat tangan Jonathan.

Jonathan hanya tersenyum tipis kemudian menempatkan diri pada salah satu kursi penonton. Bolshoi Theater ini banyak diminati oleh banyak kalangan Artist, Pejabat, Bangsawan dan Musisi ternama. Dia tidak ingin membahas sesuatu dalam keadaan tegang. Itu membosankan bukan?

Sesi pertama adalah pertunjukan orkestra. Jonathan menikmati gemuruh alat musik yang bersatu padu dalam lantunan indah seolah menggiring penonton menuju suatu energi yang kuat.

Richard memberikan sebuah map berisikan file mengenai Megan Malonti. Terselip beberapa foto Megan Malonti-pejabat pemerintah di Swiss sedang bercumbu dengan seorang wanita pelacur dan Richard adalah asisten pribadinya. Memang banyak sekali pejabat pemerintahan yang bermain wanita di belakang tirai pangkat. Ketika sudah ketahuan oleh publik, bisa menimbulkan skandal tak kunjung larut bahkan di catat oleh sejarah dunia juga mampu menimbulkan kehancuran negara.

Seperti The Profumo Affair tahun 1963, John Profumo yang merupakan Sekertaris negara Inggris yang dijebak skandal perselingkuhan oleh mata-mata Rusia yang menyamar menjadi gadis panggung. Dan Bill Clinton adalah Presiden Negara adhi yang karirnya cemerlang akhirnya jatuh juga oleh perempuan.

"Kau ingin aku membunuh seorang paparazi ?" tanya Jonathan. Pastinya bukan hanya paparazi yang dia maksud. Tapi ada makna tersirat kalau dia akan melakukan pembantai hingga ke akar.

"Bukan, aku ingin kau memutar balikan sebuah fakta"

"Berikan aku alasan menarik supaya aku bisa menerima tawaranmu"

"Karena kau sangat berpengalaman Tuan. Beberapa tahun yang lalu Tuan Megan Malonti juga pernah meminjam jasa seorang Giovinco yaitu paman anda sendiri, Rhys Giovinco"

Tangan Jonathan menyentuh seputar pipi dan dagunya sendiri, merasakan jambangnya nan tumbuh belum sempat ia cukur beberapa hari terakhir, sembari berpikir bagaimana caranya agar Rhys mau memberikan informasi tentang Megan Malonti beberapa tahun yang lalu. Pamannya itu sangat perhitungan dan kompeten pada janji yang telah dibuat.

Perbincangan terputus ketika sebuah peluru meluncur mengenai bagian tulang belikat salah seorang pengawal Jonathan yang berdiri di samping bangkunya, pengawal itu memekik lumayan keras. Peter dan tiga pengawal lainnya langsung menyerbu melindungi tuannya sekaligus mencari pelakunya dan dua orang lainnya membantu yang tertembak menuju mobil.

Musik orkrestra tetap berlanjut menuju klimaks yang suaranya menghentakan keseluruh penjuru ruangan karena tak ada satupun menyadari tembakan pistol ditengah kebisingan.

Mata Jonathan menatap lurus kursi penonton yang berada di seberangnya sambil memastikan seseorang sedang terang-terang mecondong pistol ke arahnya adalah Gill Doughlas. Seorang jaksa penggila harta warisan dan Jonathan membunuh konglomerat yang sedang diincarnya, segala sertifikat sekaligus warisan hak miliknya masih tersimpan rahasia di suatu tempat.

"Dia tidak datang sendirian" tukas Peter seraya menarik pelatuk pistolnya dalam sekali tekanan, peluru mengenai kepala Gill.

"Kita akan kembali ke Aldan, Rusia. Bawalah sekalian wanitamu" perintah Jonathan.

The Ruthless ♠ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang