Chapter 18

6.4K 387 3
                                    

Devan , Vero , and Sendi on mulmed , trio cogan .
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

>Happy Reading< 




Devan dan Sendi pun segera berlari menuju tengah lapangan , mereka kini tengah memandang seseorang sahabat yang tengah berlari mengelelilingi lapangan dengan peluh yang bercucuran .

"Ver udah !!! " teriak Devan , namun kini masih di abaikan oleh Vero .

Sendi melihat aura kemarahan dari wajah Vero , Sendi yakin itu pasti karena dirinya dan Ale .

"Ver cukup ! Jangan nyakiti diri lo sendiri !" Teriak Sendi

Kemudian Sendi dan Devan bersepakat untuk menyusul Vero menuju tengah lapangan .

Keduanya menghadang Vero , membuat Vero mengacak rambutnya frustasi .

"Awas !!" Teriak Vero ,namun kemudian Sendi mencengkram lengan Vero .

"Lo apa apaansih Sen !! Minggir gue mau lewat !!!" Vero masih berusaha menyingkirkan cengkraman Sendi namun.nihil.ia tidak berhasil .

Kemudian Devan dan Sendi memeluk Vero .

"Jangan sakiti diri lo sendiri Ver " gumam Sendi dalam.pelukan Vero .

"Gue gak nyakiti diri gue ,gue hanya menjalankan hukuman "

"Ver sejak kapan lo mau ngejalanin hukuman ,gue kangen lo yang dulu " gumam Devan .

"Ver lo inget , pertama kali kita masuk jhs kita terlambat ,kemudian kita di hukum.lari lapangan., tapi apa yang kita lakuin , kita malah ke kantin , kita tertawa bersama , gue kangen lo yg dulu Ver " ucap Sendi.  Ia semakin erat memeluk sahabatnya tersebut .

"Lo berubah Ver ,lo menjadi lebih dingin semnjak org tua lo memutuskan pisah dan hidup ke negara lain untuk membuka cabang perusahaan bonyok lo " lanjut Devan .

Vero dulu tidak sedingin ini dengan sahabatnya , ia hanya dingin pada orang lain . Namun keadaan merubahnya menjadi lebih dingin . Kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah karena masalah perusahaan dan masalah pengurusan Vero. Itu terjadi saat Vero duduk di bangku junior high school grade 7 . Ayah Vero menyuruh istrinya untuk tidak bekerja dan mengurus anak semata wayangnya ,namun sang istri menolak , apabila ia tidak bekerja bagaiamana dengan perusahaan yang telah ia dirikan sejak lulus sarjana . Itu sontak membuat sang suami frustasi ditambah perusahaan yang kini sedang kacau . Tak ada pilihan lain Feri-ayah Vero memutuskan untuk pergi ke sebuah club , ia meneguk banyak botol wine sehingga ia mabuk , kemudian Feri membawa seorang jalang ke rumahnya .

Dimana flora- ibunda Vero baru saja pulang kerja melihat kejadian tersibut sontak.tanpa pikir panjang ia menceraikan suaminya .

Kemudian perceraian itu.terjadi , ayah Vero.memutuskan untuk memperbaiki perusahaannya yang ada di jerman. Semntara Ibunda Vero memutuskan untuk pergi ke perancis mengurus perusahaanya dan mendirikan sebuah butik .

"Tenang Ver.  Gue sama Ale cuma sampai ultah dia " ucap Sendi. Ia tahu ini begitu berat ia ucapkan ,namun apa daya ini semua untuk sahabatnya .

"Enggak sen. Gue gak pantes dapetin Ale ,gue cuma cowok lemah " gumam Vero .

"Enggak Ver lo justru kuat " balas Sendi

"Lo gak perlu merasa sendiri. Gue sendi itu sahabat lo , kita akan selalu ada untuk lo Ver " ucap Devan

"Thanks guys" ucap Vero. Ia tersenyum simpul. Kemudian pandangan kabur ,menghitam dan ia ambruk di pelukan Devan dan Sendi .

"Astagah !! Vero !!!!" Teriak Devan dan Sendi bersamaan .

Tanpa babibu lagi mereka membawa Vero ke mobil Devan kemudian ia larikan ke rumah sakit yang sudah biasa menangani Vero .

******

Devan bingung , sendi pun juga. Dokter mangatakan kondisi Vero sangatlah kritis , bahkan dokter mengatakan hidup Vero tidak akan lama lagi .

Bagaima keduanya tidak pusing , mereka tidak ingin kehilangan Vero .
"Dev , Ale kasih tau enggak ? " tanya Sendi .

Sementara Devan kini sedang mengacak.rambutnya .

"Dev ,keadaan Vero parah , Ale musti tau , cuma Ale yang bisa memberi semangat Vero. Siapa tau keadaan Vero membaik " ujar Sendi. Kali ini ia mengabaikan perasaanya . Ini hanya tentang hidup dan mati sahabatnya yang berada di dalam icu dengan berbagai peralatan yang ia yakini.menunjang kehidupanya .

Akhirnya Devanpun mengangguk pasrah .

To : Ale Ale

Le , ke Direction Hospital sekarang , gawat , nanti gue jelasin , sekalian bawaain tas gue ,Devan Vero , lo sekalian ijin .

Sendi pun mendongakkan wajahnya , ia mengusap wajahnya. Bahkan ia tak percaya ini benar benar nyata .

Astagah Vero , batin Sendi menggerang frustasi .

Beberapa menit kemudian sebuah pesan masuk .

From : Ale Ale

Siapa yang sakit ? Devan apa Vero ? Kenapa ?

To : Ale Ale

Vero tiba tiba pingsan kayaknya badanya lagi gak fit dia juga lagi banyak pikiran , lo kesini buruan rose ajak , bawa mobil Vero , kuncinya ada di tas bagian depan . Cari aja

From : Ale Ale

Oke. Gue otw sekarang ini lagi ijin .

To : Ale Ale

Take care

#####################

Hey hey hey ,gimana ? 

Sorryy late update buntung nih otak buat cari inspirasi .

Thanks banget buat kalian yang udah setia baca cerita gue , btw keknya udah mo tamat entah 2-4 chapt lagi atau gak tau lah pokoknya bentar lagi tamat .

Jangan lupa Vote dan comment juga boleh. Intinya jangan siders ya ,kucinta kalian

Love you readers :*

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Where stories live. Discover now