Chapter 10

8.1K 507 25
                                    

Ale with Rose on mulmed
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^
* Happy Reading *




******

Vero menghela nafas , ia juga menyayangi Ale lebih dari seorang sahabat . Ia ingin memiliki Ale seutuhnya ,namun ia masih memikirkanya ,karena semua itu memiliki resiko . Ini akan menyakiri hati seseorang , namun di sisi lain ini juga menyakiti hati Ale .

Vero di bingungkan oleh kedua pilihanya ,menyakiti Ale atau menyakiti dia .

Vero memeluk Ale secara tiba tiba ,ia benar benar menginginkan gadis yang berada di depanya itu .

Ale menangis seunggukan . Vero mempererat pelukanya ,memberi rasa nyaman untuk Ale .

"Kita coba jalin hubungan ya Al " Ucap Vero yang masih memeluk Ale .

Ale melepaskan pelukanya menatap wajah Vero dengan mata yang masih berkaca kaca . Saat ia tidak menemukan hal ganjal dari mata Vero , ia mengangguk perlahan . Kemudian memeluk Vero lagi .

Suasana seolah menjadi haru , angin bertiup lebih kencang membuat Vero mengeratkan pelukanya .

Kemudian mereka melepaskan pelukannya , namun tangan Vero masih bertengger di bahu Ale .

"Senyum dong " Ucap Vero ,namun Ale menggeleng sambil bibirnya ia manyunkan .

Tangan Vero pun membentuk senyuman di bibir Ale .

"Nah gini ,kan cantik " Ucap Vero membuat Ale tersenyum .

Veropun melihat langit , ternyata hari sudah sore , bahkan ia merasa waktu berjalan lebih cepat .

"Pulang yuk " ajak Vero di balas anggukan Ale .

*****

Sesampainya dirumah Vero ,mereka masuk kedalam rumah dengan posisi tangan yang saling berkaitan . Membuat Rose yang berada di ruang tengah tersenyum miring .

"Ekhm ,romanya romanya ada yang baru jadian " goda Rose membuat Ale blushing . Sementara Vero hanya memutar kedua bolanya melihat Rose menggodanya .

"Akhirnya si Es batu bisa luluh juga " Ucap Devan yang langsung memperoleh tatapan sengit dari Vero .

Semoga lo bahagia Le , walaupun itu bukan karena gue . Dan gue harap lo gak nyakiti Ale ,karena gue yang akan maju pertama dan gak segan segan ngrebut Ale dari lo .

"Widihhh ,makan makan dong , kebetulan bulanan gue juga udah nipis " Ujar Sendi dengan senyuman yang terukir di wajahnya .

"Bisa di atur Sen , Jangankan makan makan ,minta truk aja di jabani " ungkap Devan langsung mendapat jitakan dari Vero .

"Seenak jidatlo aja kalo ngomong " Ungkap Vero langsung mendapat kekehan dari Devan . Sementara yang lain tertawa .

" Jangan dingin dingin Ver , entar Ale minggat " Canda Sendi

"Hmm" balas Vero singkat padat tidak jelas -_-

" Entar ke McDonald's yokk " Ucap Ale . Langsung di balas riuhan dari sahabatnya.

"Ayok , berangkat sekarang " ujar Sendi excited , langsung mendapat pukulan dari Devan .

"Sabar coeg , giliran makan aja lo langsung " Ucap Devan "Makanya cari cewek jangan jomblo mulu " lanjut Devan langsung mendapat tatapan sengit dari Sendi .

"Ngaca Dev " Cibir Sendi

"Bentar lagi gue , udah ada calon , tinggal tunggu tanggal mainya " Ujar Devan membanggakan diri .

"Gaya banget lo ,palingan lo di tolak secara lo gak ada ganteng gantengnya , masih gantengan gue " Ujar Sendi  mendapat tatapan tajam dari Devan . Sementara Vero memutar kedua bola matanya melihat perseteruan dua sahabatnya itu .

Sementara Di sisi lain Rose merasa ada beribu pisau menancap di dadanya membuat sesak .

"Gue ke kamar mandi bentar ya gez " ujar Rose pamit .

Ale tau , Rose sakit hati mendengar pernyataan Devan barusan.  Kemudian ia berjalan mengikuti Rose dari belakang .

Ternyata dugaan Ale benar , Rose tidak ke kamar mandi melainkan pergi ke taman belakang rumah Vero .

Punggung Rose naik turun menandakan bahwa ia sedang menangis .

Dengan cepat Ale berjalan mendekat ke arah Rose . Ale memeluk Rose dari belakang .

Rose dengan cepat membalikkan badan dan memeluk Ale .

"Ssst ,udah lo tenangin diri lo " ucap Ale mengusap punggung Rose . Rose menggeleng .

"Dia udah punya yang lain Le , gue bukan apa apa buatnya "

"Sstt udah lo diem , biarkan semuanya mengalir "

"Gue yakin ,perasaan lo bakalan kebales ,entah itu kapan waktunya " lanjut Ale , Rose pun mengangguk .

Ia mengusap air matanya , kemudian memeluk Ale singkat .
"Thanks Le "

Ale pun tersenyum "lo kan udah pernah bilang ,itu lah gunanya sahabat "

"Yok balik ke dalem , udah gak usah di pikirin " ujar Ale sementara Rose mengangguk .

Saat mereka kembali ke dalam , terlihat  Vero dan Sendi sedang bermain Play Station , sedangkan Devan sedang memangku bungkusan Keripik .

Devan yang melihat mata Rose terkesan.sembab pun langsung menghampirinya .

"Lo kenapa beb ? " tanya Devan.

"Tadi liat semut ciuman gue terharu banget " jawab Rose asal ,sementara Devan memutar kedua bola matanya .

"Seriusan coeg "

"Gue gak papa kali.  Gak usah di pikirin " jawab Rose di balas anggukan kepala Devan .

#------#
Hay hay hay , gue balik lagi ? Gimana ? Seru apa ngebosenin ?

Wah si Ale sama Vero udah jadian aja  , bikin ngiri .

Btw thanks ya yang udah mo baca crita absurd gue , jan lupa vote .

Bay Bay Bay , see you next time
Love ya readers :*

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang