Chapter 20

7.2K 419 3
                                    

*Happy Reading*










Keesokan harinya , seantro sekolah sedang ribut karena berita tentang Vero masuk Rumah Sakit .

Ale sama sekali tak bersemangat untuk bersekolah , pikiranya hanya Vero dan Vero . Vero mendominasi seluruh pemikiran Ale . Seolah olah Vero tidak lelah berlalri di dalam.kepala Ale .

Tanpa sadar lagi lagi air mata Ale turun , wajah Ale terlihat buruk , kantung mata yang hitam , rambut yang sedikit berantakan , bahkan mata ale tak henti hentnya berair .

Apalagi ketika Ale mengingat bahwa dokter mengatakan umur Vero tidak akan lama lagi .

Rasanya Ale ingin menggantikan Vero , ia tidak.tega dengan Vero , semua ia jalani sendiri .

Bahkan kedua orang tua mereka tidak begitu terlihat peduli. Mereka terlalu cinta kekayaan , uang uang dan uang yang ada di pikiran mereka .

Bahkan harta mereka satu satunya yaitu seorang anak seolah tidak di perdulikan , pdahal nyawa anaknya sedang di ujung tanduk .

Kini kaki Ale melangkah ke ruang Bk , bukan ke kelas . Entah apa yang membuatnya berniat memasuki ruang tersebut .

"Bu " panggil Ale

Bu Aci -guru bk ,pun memberhentikan aktivitasnya yang sedang menata meja langsung menatap Ale

"Ada apa Ashley ? Duduk sini nak " Ale pun mengangguk ketika di persilahkan duduk .

Ale menghembuskan nafasnya . "Bu saya ijin pulang , badan saya terasa sakit , kepala saya pusing "

Bu Aci pun langsung mengangguk , menepuk bahu Ale " mengapa kamu masuk sekolah ? Lebih baik kamu istirahat Ashley "

Ale pun mengangguk "terimakasih bu "

"Iya sama sama , lekas sembuh "

Ale pun tersenyum sambil mengangguk .

*****

Lagi lagi ia salah menjalankan mobilnya , seharusnya ia pulang ke rumah dan beristirahat , namun kini ia malah menuju Rumah Sakit di mana Vero di rawat .

Rasanya Ale ingin selalu di samping Vero , Ale ingin orang pertama yang di lihat Vero ketika sadar adalah dirinya .

Ia memakai baju khusus , ia berjalan biasa mendekati ranjang Vero .

Di tatapnya laki laki yang sedang tertidur dengan tenang di iringi suara nyaring yang menunjukkan bahwa laki laki tersebut masih bernyawa , Vero masih hidup .

Wajahnya pucat , namun lekukan wajah Vero terlihat tegas dan aura ketampanananya masih terpancar .

"Sayang , kamu kapan bangun ? " ucap Ale , kali ini Ale benar benar lembut , ia begitu merindukan Vero .

"Kamu tau Ve ? Aku masih sayang sama kamu "

"Aku masih cinta sama kamu Ve "

Air mata Ale kembali turun . Ia menggenggam tangan Vero erat .

"Aku mohon Ve ,kamu bangun ,kamu bangun buat aku "
Bahkan kini air mata Ale mengalir deras ,ia mengecup punggung tangan Vero cukup lama.

"Aku mohon sayang , bangun , aku janji aku gak bakalan ngerocoki kamu lagi ,aku janji aku gak bakalan lompat di atas tempat tidur kamu lagi , aku janji aku gak bakal jail lagi , aku janji aku bakaln jadi gadis yang baik "

Ale menghembuskan nafasnya
"Asal kamu bangun " suaranya kini lirih .

"Aku sayang , aku cinta , aku rindu kamu Ve , aku sangat teramat merindukan kamu , aku merindukan kenangan kita bersama ,aku merindukan tidur bareng kamu ,aku rindu di nyanyiin kamu " Ale menangis sambil menenggelamkan wajahnya di tangan Vero .

"I love you too " balas suara serak yang masih lemah .

Ale pun segera mendongak , senyum terukir di wajahnya , ia menatap laki laki yang kini membuka matanya .

Ale memeluk Vero ,Veropun membalas pelukan Ale . Ale menangis di pelukan Vero ,sedangkan Vero mengusap kepala Ale .

Kini mereka beradu tatap , senyum tipis terukir di wajah Vero . Ia mengusap air mata Ale walaupun sedikit kesulitan karena berbagai Alat.medis yang masih menancap di tubuhnya .

"Sst dont cry baby , i'm fine.  Dont worry about me , i'm not going anywhere "

Ale pun mengacungkan jari kelikingnya "promise ? " tanya ale .

Namun seketika wajah Vero berubah , ia tidak bisa menjanjikan ucapanya ,karena ia juga tahu bahwa sebentar lagi ia akan pergi .

Sakitnya sudah semakin parah , dan ini begitu menyiksanya .

"Kenapa ? " tanya Ale , sementara Vero menggeleng .

Air mata Ale kembali turun .

"Lo cuma nenangin gue kan Ve , gue tau , lo gak bisa njanjiin ucapan lo , gue tau lo bakalan pergi ninggalin gue " ale mengusap air matanya kasar .

"Tapi gue mohon ,berjuang demi gue , gue sayang sama lo Ve , gue mohon jangan tinggalin gue , lo harus inget janji yang telah kita buat di pohon antara rumah kita ,bahkan di sana masih terukir jelas "

Vero menggeleng .

"Kenapa Ve ? " tanya Ale sendu .

"Gak bisa "

"Lo egois Ve !!!! " teriak Ale kemudian pergi meninggalkan Vero .

Sedetik kemudian Vero mengalami pusing , kepalanya begitu sakit ,bahkan nafasnya kini tersengal ia tidak tahu apakah ini ajalnya atau bukan

Al maafin gue , bukan maksud gue buat ninggalin lo , gue inget janji kita dulu ,gue inget semuanya Al , tapi keadaan yang memaksa gue , gue menderita dengan semua ini , sakit .

Entah ini akhir gue atau bukan , tapi gue berharap ini bukan akhir gue , gue masih menyimpan hadiah terindah buat hari spesial lo Al .

Tuhan , aku mohon berikanlah aku kesempatan untuk memberikan hadiah terkahirku untuknya .

Setelah itu tersrah padaMu , aku akan pasrah bila kau mengambil nyawaku , aku sudah siap .

#-------#

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Where stories live. Discover now