*Happy Reading*
Keesokan harinya , seantro sekolah sedang ribut karena berita tentang Vero masuk Rumah Sakit .
Ale sama sekali tak bersemangat untuk bersekolah , pikiranya hanya Vero dan Vero . Vero mendominasi seluruh pemikiran Ale . Seolah olah Vero tidak lelah berlalri di dalam.kepala Ale .
Tanpa sadar lagi lagi air mata Ale turun , wajah Ale terlihat buruk , kantung mata yang hitam , rambut yang sedikit berantakan , bahkan mata ale tak henti hentnya berair .
Apalagi ketika Ale mengingat bahwa dokter mengatakan umur Vero tidak akan lama lagi .
Rasanya Ale ingin menggantikan Vero , ia tidak.tega dengan Vero , semua ia jalani sendiri .
Bahkan kedua orang tua mereka tidak begitu terlihat peduli. Mereka terlalu cinta kekayaan , uang uang dan uang yang ada di pikiran mereka .
Bahkan harta mereka satu satunya yaitu seorang anak seolah tidak di perdulikan , pdahal nyawa anaknya sedang di ujung tanduk .
Kini kaki Ale melangkah ke ruang Bk , bukan ke kelas . Entah apa yang membuatnya berniat memasuki ruang tersebut .
"Bu " panggil Ale
Bu Aci -guru bk ,pun memberhentikan aktivitasnya yang sedang menata meja langsung menatap Ale
"Ada apa Ashley ? Duduk sini nak " Ale pun mengangguk ketika di persilahkan duduk .
Ale menghembuskan nafasnya . "Bu saya ijin pulang , badan saya terasa sakit , kepala saya pusing "
Bu Aci pun langsung mengangguk , menepuk bahu Ale " mengapa kamu masuk sekolah ? Lebih baik kamu istirahat Ashley "
Ale pun mengangguk "terimakasih bu "
"Iya sama sama , lekas sembuh "
Ale pun tersenyum sambil mengangguk .
*****
Lagi lagi ia salah menjalankan mobilnya , seharusnya ia pulang ke rumah dan beristirahat , namun kini ia malah menuju Rumah Sakit di mana Vero di rawat .
Rasanya Ale ingin selalu di samping Vero , Ale ingin orang pertama yang di lihat Vero ketika sadar adalah dirinya .
Ia memakai baju khusus , ia berjalan biasa mendekati ranjang Vero .
Di tatapnya laki laki yang sedang tertidur dengan tenang di iringi suara nyaring yang menunjukkan bahwa laki laki tersebut masih bernyawa , Vero masih hidup .
Wajahnya pucat , namun lekukan wajah Vero terlihat tegas dan aura ketampanananya masih terpancar .
"Sayang , kamu kapan bangun ? " ucap Ale , kali ini Ale benar benar lembut , ia begitu merindukan Vero .
"Kamu tau Ve ? Aku masih sayang sama kamu "
"Aku masih cinta sama kamu Ve "
Air mata Ale kembali turun . Ia menggenggam tangan Vero erat .
"Aku mohon Ve ,kamu bangun ,kamu bangun buat aku "
Bahkan kini air mata Ale mengalir deras ,ia mengecup punggung tangan Vero cukup lama."Aku mohon sayang , bangun , aku janji aku gak bakalan ngerocoki kamu lagi ,aku janji aku gak bakalan lompat di atas tempat tidur kamu lagi , aku janji aku gak bakal jail lagi , aku janji aku bakaln jadi gadis yang baik "
Ale menghembuskan nafasnya
"Asal kamu bangun " suaranya kini lirih ."Aku sayang , aku cinta , aku rindu kamu Ve , aku sangat teramat merindukan kamu , aku merindukan kenangan kita bersama ,aku merindukan tidur bareng kamu ,aku rindu di nyanyiin kamu " Ale menangis sambil menenggelamkan wajahnya di tangan Vero .
"I love you too " balas suara serak yang masih lemah .
Ale pun segera mendongak , senyum terukir di wajahnya , ia menatap laki laki yang kini membuka matanya .
Ale memeluk Vero ,Veropun membalas pelukan Ale . Ale menangis di pelukan Vero ,sedangkan Vero mengusap kepala Ale .
Kini mereka beradu tatap , senyum tipis terukir di wajah Vero . Ia mengusap air mata Ale walaupun sedikit kesulitan karena berbagai Alat.medis yang masih menancap di tubuhnya .
"Sst dont cry baby , i'm fine. Dont worry about me , i'm not going anywhere "
Ale pun mengacungkan jari kelikingnya "promise ? " tanya ale .
Namun seketika wajah Vero berubah , ia tidak bisa menjanjikan ucapanya ,karena ia juga tahu bahwa sebentar lagi ia akan pergi .
Sakitnya sudah semakin parah , dan ini begitu menyiksanya .
"Kenapa ? " tanya Ale , sementara Vero menggeleng .
Air mata Ale kembali turun .
"Lo cuma nenangin gue kan Ve , gue tau , lo gak bisa njanjiin ucapan lo , gue tau lo bakalan pergi ninggalin gue " ale mengusap air matanya kasar .
"Tapi gue mohon ,berjuang demi gue , gue sayang sama lo Ve , gue mohon jangan tinggalin gue , lo harus inget janji yang telah kita buat di pohon antara rumah kita ,bahkan di sana masih terukir jelas "
Vero menggeleng .
"Kenapa Ve ? " tanya Ale sendu .
"Gak bisa "
"Lo egois Ve !!!! " teriak Ale kemudian pergi meninggalkan Vero .
Sedetik kemudian Vero mengalami pusing , kepalanya begitu sakit ,bahkan nafasnya kini tersengal ia tidak tahu apakah ini ajalnya atau bukan
Al maafin gue , bukan maksud gue buat ninggalin lo , gue inget janji kita dulu ,gue inget semuanya Al , tapi keadaan yang memaksa gue , gue menderita dengan semua ini , sakit .
Entah ini akhir gue atau bukan , tapi gue berharap ini bukan akhir gue , gue masih menyimpan hadiah terindah buat hari spesial lo Al .
Tuhan , aku mohon berikanlah aku kesempatan untuk memberikan hadiah terkahirku untuknya .
Setelah itu tersrah padaMu , aku akan pasrah bila kau mengambil nyawaku , aku sudah siap .
#-------#
YOU ARE READING
My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing )
Ifjúsági irodalomDia, Zeano Alvero Fernandez. Cowok dingin dengan sejuta pesonanya. Sifatnya ketus, cuek , dingin membuatnya terkesan cool. Wajahnya tampan , tubuhnya atletis menjadikan Vero menjadi sosok idaman . Di tambah otak yang secerdas einstein membuat...