Chapter 15

6.9K 414 8
                                    

Sendi Williams on mulmed
################





















Happy Reading

*****

Sendi mencari Vero ke segala sudut sekolah ,mulai dari kantin , perpustakaan , indoor , kamar mandi , namun hasilnya nihil ia tidak menemukan Vero .

Kemudian ia berjalan menuju taman belakang sekolah guna melepaskan penatnya , ia lelah dengan semua beban yang ia rasakan . Ia mencintai Ale ,namun ale mencintai Vero .

Ia sudah berusaha menghilangkan perasaannya namun ia tidak bisa ,bayangan ale selalu mengusik pikiranya .

Hingga Sendi melihat dua insan yang sedang bercumbu mesra , dimana si gadis melumat lembut bibir si laki laki .

Sendi memepertajam penglihatanya , apakah ia salah melihat ? Namun ternyata tidak , ia tidak salah melihat .

Kini emosinya berada di puncak kepala , ia berlari menghampiri si laki laki .
Ia menarik Dan menghantamnya tepat di pipi laki laki tersebut .

Si laki laki kemudian terjatuh .

"Apa yang lo lakuin ?! Hah ! " teriak sendi , dadanya naik turun .

"Berdiri lo Ver !!! " bentaknya lagi , kemudian Vero berdiri .

Ia menghantam perut Vero , hingga laki laki tersebut terjatuh lagi.

"Gue kira gue bener ngeikhlasin lo sama Ale ,ternyata semuanya salah ! , lo nyakitin Ale !! Bajingan Lo !!!"

Sendi menarik kerah baju Vero kemudian memojokkan Vero di dinding .

Ia memukul pipi Vero lagi. Kini darah keluar dari hidung Vero .

Napas Vero tak beraturan .

"Pukul gue Sen !! Pukul ! Gue emang pantes buat lo pukul "

Sendi kemudian melayangkan pukulannya kembali namun suara menghentikan aksinya.

"Sen ! Cukup !!!" Teriak Ale , ia menghampiri Sendi , memeluknya dari belakang , ia melakukan hal tersebut supaya sendi lebih tenang .

Sendi pun akhirnya diam ,ia tidak lagi memukuli Vero perasaanya sedikit tenang .

Ale melepaskan pelukan Sendi kemudian menatap tajam Vero .

Sementara Sophie ia tersenyum penuh kemenangan .

Air mata Ale melucur dari pelupuk matanya . Ia marah , kecewa , sedih ,kesal bercampur menjadi satu .

Ia benar benar tidak habis pikir dengan Vero , kemarin ia baru saja berkata manis , memberinya hal yang berharga namun sekarang ia menghancurkan semuanya .

"Gue kecewa sama lo Ve " ucapnya dengan suara lemah , kini hatinya hancur , bagikan sebuah kaca ,kini kaca itu pecah berkeping keping .

Ternyata benar apa yang sophie katakan ,ia hanya memanfaatkan Ale .

"Le dengerin penjelasan gue " ucap.Vero ,suaranya bergetar , darah yang mengalir dari hidungnya tidak ujung berhenti .

"Semuanya udah jelas Ve , makasih buat semuanya , kita udahan " balas Ale mencoba tenang , ia melepas kalung pemberian Vero. Kemudian ia memberikanya kepada Vero .

"Gue gak pantes dapet ini ,mending sekarang lo simpen dulu " ucap Ale

"Makasih lo udah sempat jadi bagian terindah di hidup gue , gue tetep sahabat lo Ve "

Ale memeluk Vero , air matanya kini mengalir deras .
Ia melepaskan pelukan Vero kemudian berlari meninggalkan Vero .

Sendi pun dengan cepat menyusul Ale ,ia takut Ale akan berbuat hal.yang tidak tidak .

Sementara Veropun menatap Sophie tajam .

"Udah puas lo ?!" Bentak Vero

"Sangat puas " balas sophie dengan senyum devilnya , ia kini benar benar bahagia .

"Sekarang mau lo apa ?!" Teriak Vero , walaupun ia merasa pusing di kepalanya ia masih bisa bertahan.

"Lo ,gue mau lo dengan semua kekayaan lo "

Vero pun berdecih .

"Gue akan kasih uang berapapun yang lo minta , asal bukan gue " balas Vero dengan tatapan sengitnya .

"Semau gue ? " tanya Sophie

"Semau lo asal lo jauhin gue "

"Deal " balas sophie , itu adalah hal yang ia inginkan .

Ia tidak menginginkan Vero ia hanya uangnya ,menurutnya Vero sama sekali tidak berguna dan akan menyusahkanya karena keadaanya .

" 100 juta dollar " ucap Sophie. Membuat Vero membelalakan matanya .

"Gimana Ver ? Kalo lo.gak mau gak papa cukup.jadi milik gue dan gue bakal sebarin rahasia lo "

Emosi Vero pun memuncak ketika ia menyebut rahasianya di tambah rasa sakit di kepalanya semakin bertambah .

"Fine ,beson gue bakal kasih lo cek "
" oke makasih beb " ucapnya sambil menepuk bahu Vero kemudian meninggalkanya .

Vero bersandaran di tembok , sakit di kepalanya semakin bertambah , mungkin itu efek dari pukulan Sendi .

Kemudian tak lama setelah itu Devan datang , berlari menghampiri Vero yang sudah lemah .

Ia tahu semuanya , baru saja ia bertemu dengan sendi dan Ale .

" Bro lo gak papa ? " tanya Devan

Vero hanya menggeleng " gak papa " suaranya bahkan hampir tidak terdengar .

"Ve ini lo mimisan , Sendi keterlaluan sampai bikin lo kaya gini " Devan benar benar Emosi

"Ve ini lo mimisan , Sendi keterlaluan sampai bikin lo kaya gini " Devan benar benar Emosi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Devan Alexander

Veropun menepuk bahu Devan " ini salah gue , Sendi gak salah "

" tapi gak gini juga caranya "

"Udah , gak papa "

Devan pun membantu Vero berdiri , sedetik kemudian Vero kehilangan keseimbangan dengan cepat devan merangkul Vero .

Vero mengerjapkan kedua matanya , kini ia benar benar merasakan dunianya berputar .

"Gue akan bawa lo Kerumah sakit " vero hanya menganguk pasrah ,toh jika dia menolak tidak ada tenaga untuk berdebat dan pasti devan akan tetap ngotot .

Hohohoho im kambek egen . Gimana ? Tmbah absurd ye ?

Sophie jahat bgt anju pengen gue penyek penyek

Thanks banget buat kalian yang udah stay baca cerita gue . Jangan lupa vote comment juga boleh .

Love you readers :*

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Where stories live. Discover now