Ale with Rose on Mulmed when Ale Crying because Vero .
********
#Happy Reading#
Pagi ini adalah awal Vero kembali lagi ke sekolahnya setelah seminggu ia tidak masuk .
Namun saat ia masuk ke kelas ,ia sudah di suguhi pemandangan yang tidak enak . Dimana Ale kini sedang tertawa bersama Sendi dan kini sendi duduk di bangku yang biasa Vero pakai .
Vero kini berjalan gonta menuju bangku pojok belakang . Karena di sinilah Vero merasa nyaman selain di samping Ale .
Ale yang melihat kedatangan Vero langsung menghampirinya .
"Lo kenapa gak masuk sekolah ?" Tanya Ale to the point . Inilah hal yang di suka oleh Vero tidak bertele tele .
Namun ia kembali teringat ,bahwa kini gadis yang berada di depanya bukan miliknya lagi .
"Males " jawab Vero dingin ,datar , singkat .
Ale menghela nafas .
" Sejak kapan lo mulai males sekolah ?" Tanya Ale ,kini nadanya sedikit menyentak .Vero pun langsung beranjak dari bangkunya ."sejak lo ninggalin gue ,tanpa mendengar penjelasan gue " bisik Vero dengan nada datar ,namun kata katanya menusuk jantung Ale . Vero langsung pergi meninggalkan kelas .
Tes !
Satu buliran air jatuh dari pelupuk mata Ale tanpa ia sadari ,namun ada tangan kini mengusap air mata itu .
"Jangan nangis princess "
Ale langsung memeluk Sendi , ya dia orangnya ,dia orang yang mengusap air mata Ale .
Dia menangis seunggukan di pelukan Sendi ,membuat sendi mengusap puncak kepala Ale .
Kemudian Devan dan Rose datang ,membuat Rose langsung memeluk Ale .
Kini tangisan Ale makin pecah di pelukan Rose .Kemudian Rose membawa Ale ke taman belakang sekolah , sementara Devan menatap tajam Sendi .
"Kenapa lo liatin gue kaya gitu ?" tanya Sendi , dengan nada sedikit menyolot ,membuat devan langsung mendorong tubuh Sendi .
"Dev !! Sadar !! Gue sahabat lo ! " teriak Sendi .
Devan pun membuang ludah "sahabat ? Apa masih pantes di panggil sahabat ketika dia membuat sahabatnya sendiri keadaanya makin parah !!! Apa masih pantes !! Masih pantes Sen ?!!" Kini emosi Devan udah di ujung kepalanya , mukanya memerah .
Sendi kemudian mendorong tubuh Devan " Kenapa lo seolah nyalahin gue di satu sisi yang salah adalah sahabt lo !! , dia yang menyakiti Kekasih yg dulunya berstatus sahabat !! Lo tau Dev ?!!" Sendi memojokkan Devan , nafasnya memburu "GUE SAYANG SAMA ALE ,DAN.GUE GAK RELA ALE TERSAKITI OLEH SIAPAPUN !!!!" sendi mengacak rambutnya Frustasi .
"Bahkan lo gak tau apa alasan Vero ngelakuin semua ini !!!! , lo gak tau Sen !!! Lo gak tau !! dan lo gak berhak buat mukul Vero seenaknya sendiri !! DIA SAHABAT LO SEN ,SAHABAT !!! , lo seharusnya menggunakan akal , bukan Emosi " Devan kini mulai mengatur emosinya ,ia tidak ingin emosi menguasai dirinya dan akan memperkeruh suasana .
"Emang kenapa kalau gue mukulin Vero , itu buat pembelajaranya , dan itu impas Dev "
"Gak , sama sekali gak , lo gak tau apa yang vero rasakan , lo gak pernah tau , Dan lo seakan gak mau tau !"
Kemudian Devan membisikkan sebuah kalimat , yang membuat Sendi langsung terjatuh di lantai , dia ikut lemas mendengar apa yang di ucapkan Devan .
"Gak.mungkin Dev ,lo bohong sama gue !!"
"Gak guna gue bohong sama lo , dan ngerekayasa semuanya ,gue gak sejahat itu " ucap Devan , kemudian ia berjalan keluar guna mencari Vero .
Ia sangat khawatir pada Vero .
Devan kini mencari Vero dari ujung depan sampai ujung belakang , dari ujung kanan sampai kiri ,namun hasilnya nihil .TEEEEETTT
Bel masuk berbunyi membuat Devan langsung menuju ke kelas ,ia pikir Vero di kelas karena ia tidak mungkin masuk jam pembelajaran terlambat apalagi Vero kategori murid rajin .
Namun dugaan devan semuanya keliru ,Vero tidak di kelas .
Devan berfikir keras , apalagi sekarang pelajaran guru killer , dimana ada murid terlambat masuk kelas ,dia tidak akan segan segan menghukum dengan hukuman berat tidak.memandang murid rajin atau urakan .
Kemudian guru killer tersebut datang , dan dia langsung duduk di mejanya .
Vero lo kemana sih ?, batin Devan bingung .
"Lo kenapa sih Dev ?" Tanya Rose , kemudian Devan memandang Rose lalu menggeleng .
"Gue gak bisa lo bohongin Dev " ucap rose .
"Vero , gue.kepikiran sama dia " balas Devan ,membuat Rose menyerngit .
"Lo khawatir ? Atau lo jangan jangan suka sama Vero " tanya Rose bloon .
Devan pun langsung menoyor kepala Rose ,membuat rose mengaduh
"Sembarangan tu.mulut gue masih waras "Kemudian rose menunjukkan jarinya ke arah pintu "itu dia Vero " ucap Rose namun kemudian Dahi Rose berkerut .
"Dev ,Vero pucet banget ,dia sakit ?" Tanya Rose .
Devan hanya mengangguk "biasa tu anak badanya emang lagi kurang fit "
"Vero !! " bentak Mr Albert -guru killer
"Dari mana saja kamu ?" Tanyanya dengan nada menyentak .
"Kantin " balas Vero datar .
Sementara Devan membantin ,tidak mungkin Vero berada di kantin ,karena ia sudah mencarinya .
"Kamu tahu peraturan yang saya buat ?" Vero pun mengangguk .
"Sekarang ! Kamu lari lapangan 10 kali , kemudian bersihkan toilet !"
Kemudian Vero mengangguk ,dan langsung menjalankan tugasnya ."Uh buset tu guru , untung bukan gue yang di hukum " ujar Devan santai .
"Tapi sahabat kita Vero ,oon " ucap Sendi .
"Astagah !!! Vero !! " teriak Devan .
"Buru kita keluar bego ,takut ada apa apa " ucap Sendi , membuat Ale dan Ros menyergit bingung .
"Devan Sendi. Keluar dari pelajaran saya !!" Bentak Mr Albert .
Devan dan Sendi pun keluar kelas tanpa sepatah kata apapun . Mereka kini ingin membantu Vero .
Walaupun Sendi mencintai Ale ,namun untuk saat ini ia membenarkan bisikan Devan , ikhlaskan Ale pada Vero .
Bagaimanapun juga Vero tetap sahabatnya , ia tidak ingin terjadi sesuatu pada Vero .
#########################
Hohohohohoho , gue balik lagi setelah sekian lama tidak muncul , ada yang merindukan daku ?
Bagaimana nih cerita gue? Tambah absurd ye ?
Ada gak nih yang penasaran sama apa yang terjadi dengan Vero ?
Btw thanks banget kalian udah mau baca cerita gue sampe sini , tetep stay tungguin cerita gue ya , jangan lupa vote, comment juga boleh .
Love you readers :v
YOU ARE READING
My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing )
ספרות נוערDia, Zeano Alvero Fernandez. Cowok dingin dengan sejuta pesonanya. Sifatnya ketus, cuek , dingin membuatnya terkesan cool. Wajahnya tampan , tubuhnya atletis menjadikan Vero menjadi sosok idaman . Di tambah otak yang secerdas einstein membuat...