Chapter 14

7.1K 437 3
                                    

Vero waktu kecil on Mulmed , imut yaa , jadi pengen menjadi pendamping hidupnya saat besar nanti :v

*Happy Reading*

Kini Vero , Ale , Sendi ,Rose dan Devan sedang berada ruang kelas .

Vero , Sendi , Devan duduk di bangku meja sementara rose dan Ale duduk di kursi .

Mereka kini tengah bercanda tawa dan mengobrol ringan . Bahkan kini mereka sedang menggosipi guru .

"Goblok lo " ucap Devan sambil memukul kepala Sendi .

"Emang kenyataan bego , Bu Shenny kan bokongnya semok " balas sendi enteng tanpa merasa bersalah .

"Vulgar banget " ucap Vero sambil menggeleng gelengkan kepala mendengar ucapan Sendi .

Sementara Rose dan Ale terkikik .

Kemudian Ale beranjak dari tempat duduknya .

"Mau kemana ? " tanya Vero datar , sementara Ale menaikkan sebelah matanya " ke kamar mandi " kemudian terbesit senyuman mesum di wajah Vero " ikut "

Vero pun mendapat pukulan dari Devan "bangsat " pekik Vero , sementara Sendi tertawa terbahak bahak .

Ale pun menggeleng gelengkan kepala , lalu pergi keluar kelas menuju kamar mandi .

Saat ia ingin keluar dari kamar mandi , pintunya tidak bisa di buka .
"Ih ko.gak bisa di buka sih " ucap Ale bingung , ia masih berusaha membuka pintu kamar mandi dengan memutar kenopnya . Namun hasilnya nihil tidak bisa di buka .

Wajah Ale pun mendadak panik , keringat dingin muncul dari pelipis Ale .

"Woy !! Siapapun yang ada disini bukain pintu kamar mandi gue !!!" Teriak Ale . Namun hasilnya sama ,tidak ada siapapun yang membukakan pintu kamar mandinya .

"Sumpah ini gak lucu banget !!! Siapapun yang ada di luar tolongin gue !!!!" Teriak Ale lagi .

Kini Ale mendegar suara gelak tawa seseorang ,menurutnya suarnya tidak asing .

Kemudian pintu kamar mandi terbuka menampakkan sosok Sophie , bersama teman temanya berjumlah 3 .

"Ternyata semua ini ulah lo ? !" Bentak Ale sambil mendorong bahu Sophie .

"Lo ?! Beraninya lo sama gue !" Bentak sophie sambil membalas ale dengan mendorongnya , kemudian ia menjambak rambut Ale membuatnya meringis kesakitan .

"Arghh ,lepasin rambut gue ," ucap Ale , sementara sophie tidak melepaskannya malah justru semakin kuat ia menjambak rambut Ale "gak akan gue lepasin "

Ale pun mengehela nafas ,sambil merasakan sakit di kepala akibat sophie belum berhenti menjambaknya "gue punya salah apa sama lo ?" Tanya Ale .

Sophie pun memicingkan matanya " haha ! Lo gak tau salah lo apa ? Munafik ! Gue yakin lo tau salah lo di bagian mana !"bentak sophie.  Ia melepaskan jambakannya .

"Oke , kali ini gue bener bener gak tau sala gue apa sampai lo segitu bencinya sama gue "

"Lo pikir lo gak punya salah sama gue ?! Bitch please , apa lo pikir 5 bulan gue gak ganggu lo dan vero karena gue udah ikhlas , haha jangan harap ,  dan gue gak habis pikir dengan mudahnya lo percaya kalo Vero mencintai lo , bodoh, lo itu cuma di jadiin alat buat Vero biar dia enggak di kejar kejar fansnya , dan gue yakin sebentar lagi vero bakalan ninggaln lo dan jadi milik gue  "

Wajah Alepun memerah , ia benar benar tidak habis pikir dengan perempuan yang ada di depanya .

"Gue gak percya sama lo , dan lo gak.bakal bisa rebut vero dari gue "

"Liat aja nanti , Tentu gue bisa karena gue tau rahasia terbesar Vero "

"Rahasia apa ?"

"Bahkan ceweknya sendiri enggak di kasih tau.  Haaha kasian lo "

Alepun semakin emosi , ia segera meninggalkan kamar mandi , dan menuju ke kelas .

Wajahnya memerah ,rambutnya berantkan bahkan bajunya tidak rapi .

"Al, lo.kenapa ? " tanya Vero mendekati Ale .

"Gak papa" balas Ale datar .

Kemudian ponsel Vero bergetar menandakan ada pesan yang masuk .

Vero pun mengecek ponselnya .

From : Unknown

Temuin gue di taman belakang sekolah , kalau lo gak temuin gue , rahasia terbesar lo bakalan terbongkar .

To : Unknown

Basi

From : Unknown

Gue tau semuanya , bahkan gue lihat lo seminggu yang lalu tepatnya hari minggu , gue tau lo habis dari mana dan gue tau apa yang lo lakuin di sana .

"Shit!" Umpat Vero

Kemudian ia pergi meninggalkan kelas dan menemui seseorang itu .

Ale yang melihat Vero malah pergi menbuatnya semakin emosi .

"Sialan ! "Umpat Ale menggebrak meja. Kemudian menenggelamkan wajahnya dengan kedua tanganya .

Sendi pun mendekat ke arahnya . "Le lo kenapa ?" Tanya sendi ,ia mengusap punggung Ale .

Ale pun langsung menyambar kepelukan Sendi , ia menangis , ia menghilangkan semua bebanya dengan tangisan .

Sendi mengusap kepala Ale ."cerita sama gue "

Ale pun melepas pelukan sendi menatap mata mata sendi " Sophie mau ngrebut Vero dari gue "

Sendi pun kembali memeluk Ale , kini bukan hanya Ale yang tersakiti karena sophie ,tapi sendi juga tersakiti mendengar ucapan Ale .

Bahkan lo gak mau kehilangan Vero le , batin sendi tersenyum.kecut .

Sendi sudah lama menyimpan rasa untuk Ale , dan orang yang Vero maksud adalah Sendi , namun Ale tidak pernah mengerti tentang Sendi .
Bahkan dari cara Sendi menatap Ale pun sudah terlihat bahwa ia begitu mencintai gadis itu . Namun lelaki ini benar benar pandai menyembunyikan perasaanya didepan gadis yang ia cintai .

"Tenang aja le , Vero gak mungkin sama Sophie " Ucap Sendi menenangkan Ale , bahkan di saaat seperti ini ia masih menenangkan Ale dengan cara seperti itu .

"Dia kemana Sen ?" Tanya Ale sementara Sendi menggeleng "gue gak tau "

Ale pun mengehela nafas " lo disini , gue bakalan nyari Vero , bentar lagi Rose dateng " ucap Sendi di balas anggukan Ale .

#------------#

Hohohoho ,gue balik lagi. Udah 2 hari gak update , ada yang kangen ?

Kayaknya ini bakal jadi short story .

Btw thanks banget buat kalian yang udah setia baca cerita gue yang absurd dan gak jelas ini .

Tetep jadi pembaca setia ya , jangan lupa vote. Coment juga boleh .
Love you readers :v

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Where stories live. Discover now