6 - Sendal Jepit Merah Muda 1

Mulai dari awal
                                    

Raga memalingkan wajahnya ke arah Metta. Untung saja saat ini mereka berada di lampu merah. Karena bisa saja akan ada tabrakan beruntun ketika Raga memandang tak percaya pada cewek yang duduk di sebelahnya itu.

"Lo mau gue gelar karpet merah tiap kali lo jalan?" Raga tidak bisa menghentikan kegeramannya selama berbincang dengan Metta.

"Emm enggak enggak. Walau gue seneng sama ide itu, tapi gak harus gitu juga. Lagian cape juga gotong karpetnya kemana mana."

Raga mengusap wajahnya dengan sebelah tangan. Sedang Metta kembali bicara.

"Lo cuma perlu antar jemput gue tiap hari ke sekolah, temenin gue di kantin setiap kali istirahat,-"

"Yang bener aja."

"Ditambah, lo gak boleh ngelak lagi soal hubungan kita di depan orang-orang."

"Gue gak mau antar jemput lo. Gue bukan supir."

"Yang bilang lo supir siapa. Lo cowok gue. Wajar kan seorang cowok jemputin pacarnya." Metta sudah selesai memasang sepatunya lalu menyilangkan kaki. "Gue juga sering clubbing, lo juga harus ikut."

"Lo mutusin buat gak tanggung-tanggung, kan?" Decak tidak suka dari Raga di sebelahnya.

Metta tertawa. "Gue percaya, cepet atau lambat lo bakalan suka sama gue. Jadi apa yang tadi gue sebutin, bakal lo nikmatin kok."

Raga mendengus. Sampai kapanpun Raga tidak akan menyukai cewek bermasalah seperti Metta. Secantik apapun penampilan cewek itu hari ini. Ia kemudian mengalihkan tatapan ke depan. Ketika lampu berubah menjadi hijau, ia memutuskan untuk kembali mengabaikan Metta.

Metta mengambil ponselnya lalu masuk ke aplikasi line.

BITCHY'S DIARY

Ametta Rinjani : LO BEDUA GAK AKAN PERCAYA INI!!! GILA GILA GILA !!!!!

Lala Feriska : Nyantai bos caplocknya dijaga.

Stephani Maurin : Sumpah ya minta ditabok. Suka banget ngomong setengah setengah.

Ametta Rinjani : Gue lagi nahan teriak ini gilak!! Makanya pura-pura main hape.

Stephani Maurin : Teriak aja sono bitch. Bomat.

Lala Feriska : Apaan nying!?

Ametta Rinjani : Okay... gini... Gue jalan sama Raga!!!

Lala Feriska : Lah udah tau gue -_-

Stephani Maurin : Gue belom. Kok bisa? Kan itu cowok anti Metta. Kenapa sekarang mereka jalan? Kok cuma gue yang gak tau?

Lala Feriska : kayaknya abis kena pelet step.

Stephani Maurin : Jangan panggil Step gitu doang goblok. Tambahin H nya. Kaya nama penyakit gue bacanya.

Lala Feriska : Bawel Step. STEP!

Ametta Rinjani : Gue ini mau bahas si Raga, fokus woi... Masa niya gue kan baru pertama gitu liat doi pake baju bebas. Biasanya seragaman doang kan. Nah pas tadi pertama gue liat dia depan pintu apart astaga geter geter kaki gue sumpah.

Lala Feriska : Lah kenapa? Lo sakau?

Stephani Maurin : Lo make Ta?! Anying!!

Stephani Maurin : Kok gak ngajak ngajak lo?!

Lala Feriska : Itu Perumpaan aja beg, Step. -_-

Stephani Maurin : Makanya nanya tuh yang jelas, La.

SIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang