Chapter 28 - My Love

425 20 1
                                    

Adrian menghela napas berat. "Baiklah. Sebenarnya Mama ku dan Ayah Clara bersahabat. Di masa lalu, saat perusahaan Papa ku di ambang kebangkrutan, Ayah Clara datang pada Mamaku dan membantu perusahaan Papa menjadi bangkit kembali. Tapi saat itu Ayah Clara mengajukan perjanjian dengan Mamaku yaitu menjodohkan salah satu dari kedua anaknya dengan putrinya, Clara.

Awalnya Rendra lah yang menjadi calon dari Clara, tetapi Rendra menolak keras, bahkan ia sempat kabur dari rumah. Tapi karena perjanjian itu sudah terlanjur dibuat dan juga Mama ku ingin menebus segala kebaikan Ayah Clara, akhirnya aku lah yang menjadi calonnya menggantikan Rendra.

Jujur, aku pun sama terkejut saat Mama memberitahuku bahwa aku akan di jodohkan dengan Clara. Aku juga sudah menentangnya dan memberitahu Mama bahwa aku sudah mempunyai seorang kekasih, wanita yang aku cintai" Adrian menatap wajah Alya lembut. Airmata Alya mengalir semakin deras saat mendengar penjelasan Adrian satu per satu.

"Tapi Mama tidak mau mendengarkanku sama sekali. Malam itu aku di suruh oleh Mama untuk datang menemui Clara. Aku menolak tentu saja, tapi lagi-lagi Mama menolaknya. Aku sudah frustasi dengan itu, tapi pada akhirnya Rendra bersedia menggantikanku datang ke pertemuan itu dengan niat membatalkan perjodohan itu baik-baik pada Clara. Aku tidak tau sama sekali apa yang terjadi pada malam itu.

Tapi saat siang itu, tiba-tiba Clara menghubungiku untuk berbicara sesuatu. Awalnya aku menolak, karena aku tidak mau membuatmu terluka dengan itu. Tapi akhirnya aku menyetujuinya, aku datang ke café dengan Clara yang sudah menunggu. Disana Clara menjelaskan padaku tentang pertemuannya dengan Rendra pada malam itu. Aku terkejut saat Clara juga menolak perjodohan itu, ia juga sangat tidak setuju dengan perjanjian bodoh antara Ayah nya dan Mama ku. Clara dan aku membuat perjanjian untuk membatalkan perjodohan itu bersama-sama. Dan begitulah, saat ini kami hanya berteman, dan dia juga sudah memberitahu Ayahnya bahwa ia membatalkan perjodohan itu" jelas Adrian panjang lebar.

Alya mengusap airmatanya yang masih mengalir. Ia terlalu larut dalam kesedihan mendengar penuturan yang Adrian lontarkan. Sekarang ia percaya pada Adrian, bahwa ia tidak berselingkuh dengan wanita manapun dan Adrian tetap mencintainya.

Alya menyesali perbuatannya yang sempat tidak ingin mendengar penjelasan Adrian terlebih dahulu. Kini ia harus berterimakasih pada Ibunya yang sudah memberikan nasehat yang sangat bermanfaat untuknya.

"Jadi... apa kau mau mempercayaiku?" tanya Adrian hati-hati. Alya menatap wajah Adrian sendu, di ulurkannya tangannya mengusap wajah Adrian lembut.

"Kau tau, sebelumnya aku sungguh sangat marah padamu saat melihatmu dengan wanita lain. Dan lebih bodohnya lagi, aku sempat ingin putus darimu" ucap Alya yang membuat kedua mata Adrian membulat.

"Apa?! Alya, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu, ja-"

"Sttt, ini belum selesai, sayang. Tolong dengarkan semuanya sampai akhir" Alya terkekeh melihat Adrian yang sangat gusar saat ia mengucapkan kata 'putus'.

Adrian mengangguk samar, "Baiklah" ucap Adrian mencoba kembali tenang.

"Tapi justru aku lah yang terlalu egois, naif dan bodoh. Bagaimana bisa aku hidup tanpamu? Saat itu otakku tidak bisa berpikir jernih. Aku percaya padamu, Adrian. Sangat percaya, maafkan aku karena tadi sudah membentakmu, aku sungguh menyesal" ucap Alya pelan. Adrian tersenyum bahagia, lalu ia menangkupkan kedua tangannya pada wajah Alya.

"Maafkan aku juga karena aku sudah membuatmu salah paham. Kau tau, cintaku padamu tidak akan pernah pudar, aku sangat mencintaimu melebihi apapun. Jadi jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku, karena aku akan selalu mengejarmu, dimanapun kau berada" ucap Adrian yang membuat Alya bergidik ngeri.

Entahlah, perkataan Adrian tadi terdengar sangat overprotective.

Alya mengangguk pelan, "Ya, aku juga mencintaimu, Adrian" Alya tersenyum manis. Adrian semakin melebarkan senyumnya. Lalu perlahan Adrian mendekatkan bibirnya pada bibir Alya. Alya sedikit tersentak saat bibir Adrian menyentuh bibirnya, kemudian Alya menikmatinya dan mengikuti alur yang Adrian ciptakan.

Could It Be Love [COMPLETE]Where stories live. Discover now