Untukku Dari Kakakku

67 2 0
                                    

Dek...
Tanya lelakimu itu, apa yang dia timbang lagi dari dirimu.
Bilang bahwa kamu tak bisa berubah lagi, kamu sudah pecicilan sejak dulu. Cantikmu juga sudah seperti ini sejak pertama dia tatap kamu.
Apa kata yang lebih dari bodoh untuk wanita sepertimu yang rela menunggu?

Katamu dia bahagiakanmu? Haha. Tidak menurutku.
Kamu meminta kepastian saja dia tak mau.
Mampus kamu dek disuruh menunggu hanya bisa manggut-manggut.
Kamu manusia, kamu wanita, dan Kamu seharusnya bahagia.
Dek...
Sadar, dia hanya lelaki yang menyerahkan dirinya dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki.
Menurutku dia cukup dek, cukup egois yang hanya memikirkan kemauannya saja.

Dek..
Sayang tak seharusnya buatmu bodoh.
Tulisanmu tak seharusnya melulu tentang menunggu.
Sepertinya otakmu beku, dan pena yang kamu gerakan sudah kelu.

Dek..
Titip pesan dariku untukmu.
Meski aku bukan siapa-siapamu, belum mengenal jauh tentangmu.
Tapi aku menyayangi kemampuan menulismu yang sekarang berubah haluan menjadi melankolis dan melulu tentang menunggu.
Dek...
Jika yang kamu tunggu belum jua memberi hal pasti, tinggalkan.
Kamu cari objek baru dengan cerita yang seru.
Seperti Antariksa yang setia dengan segala tingkah manja Andali.
Kamu ingatkan Antariksa dengan Andali? Iya. Kisah remaja yang ku candui selain dilan dan milea

Begitu dek..

Maaf saya tak pandai beretorika.
Bukan lelaki yang setiap malam bercumbu dengan kata.
Bukan lelaki yang pandai soal cinta.
Hanya saja diriku paham betul perasaan dan segala tentang inginmu.

-Sore, ketika hujan datang bersama ketukan tangismu.

sepotong kisah masa laluWhere stories live. Discover now