kisah penuh tebakan ini belum benar benar mati

528 7 7
                                    

Perkenalan dan berujung hingga dalam ini diluar talarku sendiri, perkenalan sederhana penuh kekonyolan ini tidak pantas untukku angkat sejajar dengan cerita novel kebanyakan. Namun, aku rasa ada kekuatan besar dalam tualang panjangku ini.

Dialog dialog sederhana ini berujung pada hal yang kerap membuat aku sulit tidur teratur. Namun,takapa aku pikir.

Sampai semesta mengantarkan kamu dan aku pada situasi sulit terdeskripsi kata, aku belum pernah melihatmu utuh dalam jangkauan penglihatan. Aku belum pernah sedikitpun mencium wanginya parfum yang kau gunakan, aku belum tahu seberapa tinggi perawakanmu itu, aku belum tahu seberapa gimbalnya rambut yang kerap aku jadikan lelucon malam hari kala itu.

Langkah yang dijalani setiap hari ini berhenti pada hari yang tepat, kamu dan aku memulai kisah ini dengan modal nyaman yang terbatas jarak. Ragu memang awal yang aku rasa, namun sekali lagi. Kepercayaan yang ada ini jauh lebih besar dari apa yang aku cemburui seharusnya.

Sering sekali aku berbicara denganmu melewati benda canggih ini, tawa mendominasi pada awalnya. Namun, kisah ini tidak begitu panjang aku rasa. Keegoanku menciptakan suasana yang penuh penyesalan pada ujungnya. Keserakahanku pada waktu tidak bisa aku bagi antara duniaku sendiri dengan duniamu yang kamu butuhkan.

Kisah ini berakhir penuh tanda tanya. Tapi, ada waktu dimana tuhan menunjukan kebaikan hatinya. Aku pergi pagi dengan penuh tualang panjang, aku menemui orang orang baru demi mewujudkan apa yang sudah terencana rapih dalam kotak keinginan. Berdandan penuh hati hati, kalian boleh pikir ini berlebihan hanya untuk menemui seseorang yang bukan siapa siapa. Terserah. Namun dalam pikiranku, aku tidak ingin tampil buruk untuk saat ini. Tekad dan doa kuat yang menjadikan aku ada berdiri di hadapanmu saat ini.

Sungguh. Aku akan mengucap ini beribu kali, kisah aku dan kamu yang termulai dan diawali dengan kekonyolan yang aku sebutkan tadi penuh hadiah, penuh keajaiban yang tecipta.

Kamu bercerita sedikit senyum, kamu sudah menungguku dengan sabar dan menghabiskan beberapa batang rokok yang kamu selipkan pada saku celanamu. Senyumnya kini nyata, namun dayaku lemah hanya untuk merengkuhnya. Berjalan mengelilingi kota besar dengan orang yang terdamba adalah satu impian sesaat namun besar sudah terelasiasikan dengan rasa haru, bahagia dan ketidak sangkaan.

Sudah. Mungkin cukup sampai disana kisah yang ku sebut penuh tanda tanya, hadiah, dan kejutan. Hari demi hari dan waktu sudah menunjukan ketidak adilannya, kamu sudah bergeser pada poros yang lain yang lebih dekat dibanding aku dengan jarak ribuan kilonya. Aku rasa aku belum sesempurna kamu untuk lupa akan apa apa saja yang sudah terjadi, aku selalu menceritakan hal yang sama dengan rasa bahagia yang belum pudar dimakan waktu. Tersenyum ketika dilangit langit sana tergambar kamu yang sedang duduk tepat dihadapanku.

Terima kasih sayang, kamu adalah orang pertama yang aku perjuangan yang terhalang jarak. Setiap mil perjalananku dulu membekas, menyenangkan dan mengharukan. Sudah terbentang waktu panjang aku dan kamu tidak bertukar kabar. Namun, disana kamu sudah mengetuk jari jarimu dilayar handphone, mengirimku dengan kalimat padat namun ada rasa yang terkirim juga. Aku merasakan itu lebih dulu sebelum kamu sadar itu. Kebahagiaanku memuncak dan ijinkan aku mengatakan bahwa kisah dengan pertemuan konyol dan tidak sengaja ini belum benar benar mati, dan lagi lagi tuhan menyisipkan kejutan pada setiap langkah kisah ini.

Ranti Rachliana | 14 juli 2016

sepotong kisah masa laluWhere stories live. Discover now