Meskipun tuanku yang sempurna ini ada meski terhalang jarak.
Jarak yang menghalang ini selalu menjadi alasan membuat rindu tak kenal waktu.
Tuan.
Meski sering kali kamu mengecewakan. Namun, jauh dalam hati aku selalu memaafkan.
Meskipun sering kali kamu tak suka berkabar dan membuat tanya besar. Namun, jauh dalam hati aku selalu memberi percaya.
Meskipun sering kali kamu bermain dan tak kenal waktu. Harus kamu ketahui, aku selalu terjaga dari kantuk yang menyerang ketika langit malam menghitam pekat berkolaborasi dengan angin yang selalu saja membuat rindu ingin segera dituntaskan.
Selebihnya. Kamu tidak usah tahu bagaimana usahaku menjaga hati meskipun banyak sekali tuan - tuan sempurna menghampiri. Akan ku anggap mereka berlalu lalang saja. Takkan ku beri kesempatan mereka menempati hati yang sudah ku kosongkan demi tuanku yang ku anggap sempurna.
Ranti Rachliana R | 10 agustus 2016
