Chapter 10

232 13 0
                                    


Arcell POV

Entah kenapa hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya aku pun berfikir kenapa hal ini bisa terjadi. Sejenak aku larut dalam fikiranku aku pun lebih memilih untuk mandi dan bersiap untuk menjemput Tuan puteriku. Setelah kurasa semuanya beres akupun melangkahkan kaki ku keluar kamar lalu menuju ke meja makan.

   "Morning Mah, Pah" Sapaku kepada mama dan papaku.

  "Morning sayang, tumben pagi-pagi udah siap? Ada tugas penting?" Tanya mamaku dengan tatapan heran. Dan hanya kujawab dengan senyuman manis yang membuat semua kaum hawa akan melting seketika. Dalam ruang makan yang cukup luas ini tidak ada perbincangan apapun yang ada hanya suara sendok yang beradu dengan piring.

  "Mah, pah, arcell berangkat dulu takut telat jemput tuan puteri" Ucapku.

  "Hati-hati sayang, kalo ada waktu bawa tuan puterimu itu kerumah sudah lama rasanya mama tidak melihat gadis cantik itu" ucap mamaku disertai senyuman yang mengembang dibibirnya.

*****

"Assalamualaikum.." Teriakku, dan sontak aku melihat seorang wanita yang sangat familiar dimataku dengan membawa tas biru navy kesayangannya berjalan kearahku.

  "Sudah siap kang ojekk? Kita berangkat sekarang" Ucapnya yang berhasil membuatku mengercutkan bibirku. Diapun sepertinya menyadari jika ada suatu aneh yang ada dalam diriku.

  "Arcell kok diem aja? Ngambek ya?" Ucpanya dengan nada yang dibuat-buat.

  "Ishh arcell mah jahat aku didiemin gitu aja" Ucapnya tak terasa cairan bening menetes dipipinya sontak melihat hal itu akupun langsung menepikan mobil yang sedari tadi ku kendarai.

  "Heii tuan puteri kenapa nangis? Aku ga ngambek kok cuma kesel aja udah ganteng gini dipanggil kang ojek kan bete" Ucapku meyakinkan. Dan sepertinya ucapakan ku tadi berhasil membuat tangisan yang semula pecah kini telah berhenti.

  "Lain kalii.. jangan diemin aku lagi yaa kamu harus janjii" Ucapnya dengan mata yang masih basah karena air mata. Akupun hanya mengangguk tanda mengIyakan apa yang dirinya katakan.

ketika sampai disekolah akupun berjalan melewati koridor-koridor sekolah dengan ditemani shanti yang berada disampingku yang menemaniku hingga sampai dikelas.

  "Morning Riaa,Jonathan" Ucap shanti seraya menunjukan deretan gigi putihnya.

  "Morning shantii" Jawab riaa dan jonathan serempak.

Akupun mengisyaratkan kepada jonathan untuk segera mengikuti ku keluar kelas, dan jonathan pun mengikuti apa yang aku perintahkan. Aku dan jonathan pun pergi ke kantin untuk menemui Alii yang sejak awal sudah kurencanakan pertemuan ini.

  "Heii broo" Sapa alii disusuli oleh jabatan tangan persahabatan.

  "Heii broo, jadi gini gue nyuruh kalian ngumpul disini gue mau minta tolong sama kalian" Ucapku dan membuat mereka menatapku bingung.

  "Gini deh, mungkin sebelumnya alii udah tau banyak tentang ini karena sewaktu gue ke toilet dia denger semua apa yang gue omongin, gue cuma minta lo berdua bantuin gue bikin surprise buat shanti, rencananya sih gue mau nyatain perasaan gue hari ini" Ucapku yang membuat mata mereka terbelalak apalagi jonathan yang membulatkan matanya.

  "Sahabat gue kasmaran brooo!!!" Ucap jonathan lalu memelukku layaknya sepasang kekasih.

  "Terus rencana lo apa buat nanti?" tanya ali serius aku pun menjelaskan semuanya secara detail dan mereka pun mengangguk pertanda setuju. Setelah perbincangan ku dengan Ali dan jonathan selesai akupun kembali ke kelas. Aku membiarkan jonathan dan alii mengurus semuanya dan aku hanya memastikan bahwa rencana kali ini tak kan gagal. Pelajaran pun dimulai setelah beberapa menit yang lalu bel berbunyi.

'Kriinggg'

Bel pertanda waktu istirahat pun berbunyi. Aku melihat Shanti bersama Riaa sedang berjalan kearah perpustakaan dengan membawa tumpukan buku yang akan mereka kembalikan. Akupun mengajak Anee untuk segera berkumpul di lapangan utama untuk menjalankan rencana ku.

Tak butuh waktu lama kulihat sosok wanita yang selama ini mengisi hariku, mewarnai hariku, dan membuatku termotivasi darinya. Dia pun terkejut saat murid-murid mulai memberikan setangkai mawar yang disusul dengan suaraku yang membuat dirinya seolah mencari asal suara.

  "Selamat siang, sorry gue ganggu waktu istirahat kalian gue disini cuma mau bilang sama dia, dia yang udah buat hariku lebih berarti. Dia yang buat aku semangat jalanin semua ini, Dia yang menurutku adalah segalanya. Dan karena dia gue berdiri disini. Gue cuma mau bilang dan jujur sama lo kalo sebenernya jauh dilubuk hati gue, gue sayang sama lo gue cinta sama lo lebih dari sekedar sahabat dan sekarang gue nyatain semuanya didepan semua orang cuma ingin buat lo yakin dengan semua yang gue rasain selama ini" Ucapku panjang lebar.

Dan kulihat ada cairan bening yang terdapat pada pelupuk matanya, dan air mata itu jatuh menetes di pipinya, akupun segera menghampirinya dan menghapus air mata itu.

  "Dan sekarang didepan semuanya gue mau ngomong sama lo, Will you be my girl friends" Ucapku yang sontak mendapat riuh tepuk tangan dari seluruh siswa yang melihat. Gue liat tatapan matanya seakan mencari kebohongan yang ada dalam diri gue.

   "Yes, I will" Jawabnya singkat yang berhasil membuat senyum dibibirku mengembang. Aku pun memeluk wanita yang sekarang menjadi wanita spesial dalam hidupku.

  "Ciieee yang udah jadian, selamat ya buat kalian berduaa" Ucap riaa lalu memeluk shantii.

"Lo mah jahat Kalo bikin kaya gini itu bilang jangan diumpetin gini malu kan jadinya sampe nangis-nangis gini" Ucap shanti yang terlihat jengkel kepada riaa

  "Bahkan sebelum kejadian ini gue gatau gimana arcell bisa ngebuat surprise se meriah ini" Ucap riaa meyakinkan dan dibalas dengan tatapan mengintimidasi dari shanti.

"Sumpah deh!!gue gak tau apa apa!!"ucap ria sambil seyum pepsoden.










Kata-kata sulit dicernaa
Vote comment nyaaa:'

 

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang