Chapter 9

239 13 0
                                    


~Aku gak pernah sepakat dgn kata perpisahan. Biar cuma sementara, tetap aja akan jadi malapetaka dengan yg berpisah~

atas kemenangan SMA Harapan Bangsa pun kami merayakan kemenangan dengan makan besar di salah satu restoran di surabaya.

Setelah merayakan kemenangan dengan makan besar di salah satu restoran di Surabaya, kamipun pulang kerumah masing-masing.

"Shantii gue nginep dirumah lo boleh ga? Bokap sama nyokap gue lagi keluar kota ngurusin bisnisnya" Ucap riaa.

"Gapapa lagii Rii lagian biar gue ada temen ngobrolnya" Ucapku lalu dibalas dengan senyuman yang memperlihatkan deretan gigi rapi nya.

*****

Riaa POV

Setelah merayakan kemenangan tim sekolah aku pun langsung pulang ke rumah shanti karena tidak mungkin aku bermalan sendirian dirumah, tidak menutup kemungkinan aku orangnya penakut. Kini mobil yang mengantarku kerumah shanti berhenti didepan rumah bergaya minimalis dengan sentuhan biru pada dindingnya.

"Shanti, ini rumah lo?" Tanyaku memecahkan keheningan.

"Iya riaa ini rumah gue maaf kalo sedikit berantakan" Ucap Shanti.

"Tidak masalah, gue ngrasa kalo gue pernah dateng kesini tapi gue lupa itu kapan" Ucapku yang sontak membuat shanti menatapku dengan tatapan aneh. Setibanya dikamar shanti aku pun membaringan tubuhku dan disusul oleh si Empunya kamar.

"Gilaa capek banget gue hari ini, sekali lagi Congrats ya Riaa untuk kemenangannya" Ucap shanti dengan tatapan penuh kekaguman. Kitapun asik berbicara dan diselingi dengan tawa yang membuat suasana menjadi lebih hangat.

"Ini foto siapa?" Tanyaku begitu melihat foto yang sangat familiar. "Itu foto gue sama sahabat kecil gue dulu namanya putri, dan anak laki-laki disebelah gue itu arcell" Ucap shanti.

Flashback Mode On

'Tapi paa,, putri gamau ninggalin temen-temen putri' jawabku disertai isakan tangis, namun papaku tak mengindahkan semua ucapakanku.

'Maafkan aku teman-teman untuk beberapa waktu yang akan datang aku tidak bisa menemani sore hari kalian seperti sebelumnya' ucapku yang membuat kedua teman kecilku tidak mengerti apa yang alu ucapkan.

'Kalian gaboleh pergi ya, inget sama janji kita dulu' ucap anak laki-laki yang membuatku menahan tangis

'Putri harus sembuh yaa apapun yang akan terjadi kita akan tetap bersama' ucap anak perempuan berkuncir kuda itu.

Flashback mode Off.

"Riaaa haloo? Kok ngelamun sih mikirin apa? Ada masalah cerita dong anggap aja kita udah kenal lama" Ucap shanti yang berhasil membuat lamunan ku terbuyar.

"Ah,, ehh ak.. aku tidak ada masalah kok" jawabku sedikit gugup.

Setelah itu kamipun memutuskan untuk menonton film bersama. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 , shanti pun beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar yang kini meninggalkan aku sendirian.

Riaa POV end.

Waktu sudah menunjukan pukul 20.30 aku sedari tadi tidak mendapatkan tanda-tanda kalau mama dan papaku sudah pulang setelah seharian bergelut dengan pekerjaan mereka masing-masing. Akupun beranjak dari tempat tidurku dan meninggalkan Riaa sendirian didalam kamar.

"Mama sama papa tumben-tumbenan sih belum pulang jam segini" Ucapku cemas, namun disaat aku berjalan mondar-mandir dengan fikiran yang bercampur, tiba-tiba seseorang dari belakang menepuk bahuku lantas membuatku teriak histeris.

"Oh God riaa lo bisa bikin gue jantungan tau ga, gue kira lo itu.." belum sempat aku melanjutkan kata-kataku,

"setan maksud lo?" Ucap riaa yang hanya ku balas dengan cengiran.

"Lagian kenapa sih gelisah banget gue liatin dari tadi? Nungguin bokap nyokap?" Ucap Riaa seakan-akan dia mengerti apa yang aku pikirkan.

"Lo bisa tau apa yang gue fikirin? Jangan-jangan lo cenayang?" Ucapku, tawa riaa phn pecah seketika.

"Gue punya insting yang kuat dan gue bukan cenayang" Ucapnya dengan diselingi tawa.

"Udah yuk!!kita ke kamar aja?"tanyaku uang di balas anggukan oleh
Setelah menutup pintu aku dan riaa pun kembali ke kamar dan melanjutkan menonton film yang tadi sempat tertunda. Malam pun semakin larut dan rasa kantuk mulai menyerang diriku, akupun berulang kali mengerjapkan mataku namun alhasil aku dan riaa tertidur.











Next chapterrr
Vote dan comentt nyaa:'v

I'm YoursWhere stories live. Discover now