[Part 3] Sial Bertubi-tubi

200K 11.6K 229
                                    

"Kabar mengejutkan datang dari artis muda yang namanya tengah naik daun di tanah air, Rakha Arian. Siapa sangka Rakha yang sebelumnya menepis kabar dirinya terlibat cinta lokasi dengan lawan mainnya—Amy Utami, justru mengaku telah memiliki tunangan!"

Maya menghentikan kesibukannya yang sedang melihat-lihat katalog bulanan barang-barang mewah yang baru saja tiba bersama kiriman paket lainnya yang kini menggunung di meja. Ia mengangkat kepalanya dan menatap layar televisi berukuran 42 inch tepat di hadapannya ketika host acara infotainment menyebutkan nama putra kesayangannya.

"Tunangan?" tanya Maya cukup terkejut pada dirinya sendiri. Ia kemudian meraih remot tv untuk menambahkan volume suara.

"Seperti pengakuan Rakha saat kami temui kemarin di sekolah barunya, Rakha mengaku alasan kepindahannya agar ia bisa satu sekolah dengan tunangannya, pasangan yang sudah dipilihkan orang tuanya."

"Apa-apaan ini?" bentak Maya tidak suka dengan pemberitaan itu.

"Berita ini tentunya membuat banyak Arlov yaitu sebutan untuk para penggemar Rakha patah hati. Banyak yang menyampaikan kesedihannya di berbagai media sosial. Dan sejak berita ini tersebar, jumlah anggota fans club dengan nama Arlov pun terus berkurang!"

Maya kesal. Tanpa sadar, ia meremas katalog di genggamannya dengan sangat kuat.

"Dialah Adela Kiva, seorang siswi SMA Bhakti Ananda yang duduk di kelas sebelas, yang diakui Rakha sebagai tunangannya. Siapa sangka, setelah kami menelusuri lebih dalam, tunangan Rakha adalah seorang yatim piatu yang tinggal berdua dengan adik laki-lakinya yang baru berusia 7 tahun."

"Ada apa sih, Mah?" tanya Raya yang baru saja turun dari lantai atas. Cewek itu masih mengenakan seragam sekolah putih biru yang kerahnya masih terlihat kaku—khas seragam baru. Ia memutuskan keluar dari kamarnya setelah mendengar suara televisi yang sangat nyaring dari ruang tamu.

Raya duduk di samping mamanya, kemudian mulai tertarik dengan paket-paket yang dikemas sangat cantik yang menggunung di atas meja.

"Lihat tuh ulah kakakmu. Bisa-bisanya ngomong sembarangan udah punya tunangan," sewot Maya mulai terhasut gaya bicara host infotainment yang terkesan membesar-besarkan.

"Justru aneh kalo dia nggak buat ulah," sahut Raya asal. Suara tv yang menggema di seluruh ruangan tidak menarik minatnya sama sekali. Ia malah sibuk memilih paket dan berniat mengambil salah satunya diam-diam.

Beberapa saat kemudian pintu utama terbuka dan Rakha muncul dari sana, masuk dengan wajah kusut dan tanpa salam pembuka.

"Rakha! Bikin ulah apa lagi kamu?" bentak Maya begitu melihat putranya berniat mengacuhkannya dan langsung menuju kamarnya di lantai atas.

"Jam segini udah di rumah. Biasanya juga sibuk syuting. Ketahuan udah nggak laku," cibir Raya dengan suara pelan namun pedas.

Rakha menghentikan langkahnya tepat sebelum ia menginjak anak tangga pertama menuju kamarnya. Ia menoleh, bukan karena seruan mamanya, melainkan kesal mendengar cibiran dari adiknya yang sukses membuatnya tersinggung.

"Itu kan paket-paket dari Arlov buat gue! Mau lo apain?" bentak Rakha pada Raya sambil menunjuk paket-paket itu.

Raya terkesiap, ia segera menyembunyikan satu paket kotak berukuran sedang berwarna biru terang yang menjadi incarannya sejak tadi ke bawah meja.

"Lo mau nyuri, ya?"

"Yeeeey, siapa juga yang minat sama kiriman paket dari anak-anak alay gini," ujar Raya, berusaha mengelak. Ia kemudian buru-buru bangkit berdiri sambil secepat kilat menyembunyikan kotak itu di balik punggungnya.

Just be Mine [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now