Chap 13

8.1K 525 2
                                    

"Lepaskan suamiku, brengsek!" isak wanita itu penuh kedukaan dan kemarahan yang teramat sangat.

Pria didepannya hanya tersenyum dan mengabaikan amarah seorang istri yang melihat suaminya diseret paksa. Wanita itu berdoa, berharap didalam tubuh suaminya yang terdiam pasrah, masih tersimpan nyawa.

"Tenang saja, sebentar lagi kau dan janinmu akan ikut menyusulnya"

Sontak wanita itu meringkuk dan memeluk perutnya yang sudah membesar penuh rasa takut.

"Jangan...kumohon jangan...anakku..."

Wajah wanita itu sudah penuh akan airmata. Ketakutan menguasai seluruh kesadarannya. Kepalanya menggeleng berkali-kali dengan cepat. Berharap jika semua ini hanyalah mimpi buruk.

Baru beberapa jam yang lalu dia merasakan kebahagiaan saat suaminya membawakan kue dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Betapa saat itu hatinya diliputi kebahagiaan. Doa penuh pengharapan akan keselamatan buat dirinya dan calon bayinya diucapkan suaminya dengan penuh ketulusan.

Wanita itu percaya jika Moon Godess mendengar doa mereka sebelum kebahagiaan itu dirampas paksa oleh makhluk kejam yang berdiri menjulang didepannya.
Pria kejam itu menyeret mereka dengan kasar dan kemudian mengurung mereka ditempat menakutkan seperti ini.

"Aku mohon padamu...aku mohon..."

Menggeser tubuh lemahnya mendekat kearah pria itu dan memeluk kakinya. Biarlah dia mengemis untuk mendapatkan kembali kebahagiaannya. Namun semua itu sirna saat si pria menghempas tubuhnya jijik, mengabaikan jika wanita itu sedang hamil besar.

"Sementara istriku menikmati hidangannya, kalian bisa bersenang-senang sedikit. Setelah itu bawa dia untuk makanan penutup"

Tubuh-tubuh besar muncul dari kegelapan dan langsung berjalan mendekati si wanita yang sudah menjerit ketakutan.

Pria itu berbalik dan pergi meninggalkan para rogue bawahannya yang sedang menikmati makanan istrinya.

Kraus Kraus...Kruk...

Pria itu berjalan mendekati sosok seorang wanita yang meringkuk dan bergerak-gerak aneh. Seluruh wajahnya tertutupi rambut yang menjuntai bagai tirai karena kepalanya yang sedang tertunduk.

Mendengar ada langkah kaki mendekat, kepala wanita itu terangkat dan memaparkan pemandangan paling menjijikan yang pernah ada. Namun tidak bagi si pria, dia malah menatap lembut pada si wanita yang memandangnya tajam.

Mulut wanita itu terus bergerak, mengunyah dan menjilati bibirnya dengan rakus, seolah-olah tidak mengizinkan satu pun remah tersisa.

"Ukkhhh...ukkh....."

Terdengar suara dari sosok yang terbujur lemas tak berdaya dihadapan wanita yang sedang mengunyah tadi. Entah tubuh itu masih dapat merasakan sakit ditengah ketidaksadarannya atau tidak. Apa dia menyadari jika wanita yang duduk disebelah, tengah mengunyah tangannya atau tidak. Hanya dialah yang tahu.

"Kau menikmati makananmu, sayang?"

Wanita itu masih terus mengunyah dan sekarang berpindah kewajah si lelaki malang. Dengan rakus dia menggigit bagian pipi si lelaki malang dan menarik dagingnya hingga terkoyak. Darah langsung terciprat kemana-mana. Wanita itu menelan makanannya dan memejamkan mata, menikmati. Tangannya menghapus lumuran darah yang menetes didagu lancipnya.

"Kau bilang apa? Nikmat? Jangan bercanda, bodoh! Yang kau bawa padaku tidak lebih dari sampah..." wanita itu beranjak berdiri, dengan kejam menginjak kepala korbannya sampai hancur. Darah dan cairan otak menggenang dikakinya. Bau amis semakin menusuk hidung.

He Reject MeWhere stories live. Discover now