5. Jealous

144K 6.9K 135
                                    

Kriiing!

Bel pertanda berakhirnya jam pelajaran sudah berbunyi. Aidan langsung mnyampirkan tasnya ke pundak dan berjalan cepat ke luar kelas, bahkan sealipun gurunya belum mengakhiri pelajarannya. Ia berlari menyusuri lorong sepanjang kelas 3 sebelum kemudian berbelok melewati Aula, melewati jalan pintas di samping lapangan basket untuk sampai lebih cepat di kelas Carmila.

Aidan berhenti di depan kelas Carmila dengan nafas terengah, dilihatnya kelas Carmila belum bubar, rupanya sang guru masih memberikan tugas kepada mereka. Sambil menunggu, ia berdiri bersandar pada dinding di samping pintu masuk kelas Carmila, bersumpah dalam hati akan memecat guru yang saat ini sedang mengajar di kelas istrinya itu jika dalam waktu lima menit sang guru tidak juga mengkhiri pelajarannya. Nasib baik berpihak pada sang guru, karena tak sampai lima menit kemudian, sang guru itu sudah ke luar dari dalam kelas.

Haish mengapa lama sekali?!

Aidan mulai habis kesabaran, pasalnya sudah hampir lima belas menit menunggu, tapi istrinya itu belum juga kelihatan. Ia mengintip ke dalam melalui jendela. Dahinya mengkerut dengan ekspresi tak suka melihat Carmila tengah duduk bersama seorang cowok yang Aidan tak tau siapa namanya.

Awas saja jika sampai berani macam-macam!

Aidan memutuskan untuk menangkap basah perselingkuhan istrinya itu, jika memag selingkuh. Ia berjalan pelan memasuki kelas Carmila, membuat beberapa murid yang masih berada di dalam menahan nafas melihatnya. Aidan cuek saja tak menghiraukan tatapan kagum dan kaget mereka. Ia menatap lurus ke arah istrinya yang masih belum juga menyadari kehadirannya.

"Ehheem..." Aidan berhedam tepat di telinga Carmila, membuat gadis itu terlonjak kaget.

Carmila menoleh, ekspresi horor menghiasi wajahnya saat melihat Aidan sudah berdiri di sampingnya. "Maaf, cari siapa?" ia berpura-pura tidak mengenal Aidan, karena saat ini beberapa siswa yang masih tinggal di kelas sedang memperhatikan mereka.

Aidan menaikan alis mendengar pertanyaan Carmila. "apa perlu gue umumin kalau gue sedang mencari ist..."

Sebelum Aidan berkata 'istri' Carmila segera bangkit berdiri dari duduknya dan membekap mulut Aidan. Sekali lagi ia menyeret Aidan ke luar kelas. Di pintu kelas, ia berhenti dan menoleh arah seseorang yang tadi sedang duduk di bangku sebelahnya.

"Zaki.. tunggu bentar ya, biar aku selesaikan dulu urusanku sama dia." Carmila berteriak yang di balas anggukan kepala oleh cowok yang dipanggil 'Zaki'

"Jadi, namanya Zaki?"

Carmila menyeret Aidan sampai taman belakang sekolah. "Kamu ngapain sih ke kelas aku lagi? Kan sudah aku bilang tadi, jangan pernah nyamperin aku lagi di kelas!" semprot Carmila jengkel.

"Siapa Zaki?" Aidan malah balik bertanya, "gebetan lo?"

"Bukan, aku cuma gak mau mereka curiga... gimana kalau mereka tau status kita?" Carmila menjerit histeris.

"Ya gak masalah dong mereka tau, jawab aja gue cowok lo... beres kan?"

"What? Cowok? Mau ditaruh dimana mukaku?"

"Emang ada yang salah ya sama gue?" Aidan meneliti dirinya sendiri, perasaan udah ganteng, macho juga gagah, apalagi yang kurang?

"Aduuh... please deh, jangan bikin malu aku lagi...?!" Carmila memohon pada Aidan.

"Gue gak ngerti, bagian mana dari diri gue yang bikin lo malu?"

"Udah, dibahas nanti aja di rumah... sekarang mending kamu pulang duluan aja, aku ada tugas kelompok sama Zaki dan harus dikumpulin besok," jelas Carmila.

Aidan & Carmila (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang