Beautiful Lie 16 (2) End

1K 83 37
                                    


Mereka hanya dua manusia yang sedang menjalani hidup dan takdir. 

.
.

Bagaimana aku menjelaskannya lagi padamu...

Aku membencimu...

Tetapi hatiku berkata lain...

Bahwa aku mencintaimu...

.
.

Udara cukup bagus hari ini, langit berwarna biru dan cerah sekali seakan mendukung kegiatan yang kini Sungyeol lakukan, ya dia sedang belajar melepaskan, Sungyeol menaburkan abu Daeyeol begitu saja di lautan lepas, dia tersenyum kecil lalu menatap Myungsoo di sampingnya.

"Apa perasaanmu jauh lebih baik?" tanya Myungsoo, dia mengelus pelan kepala Sungyeol.

"Mungkin," kata Sungyeol mengambang lalu melirik Myungsoo di sampingnya yang memandang laut lepas Jeju. "Kurasa kau membuatku merasa sangat baik saat ini," sambung Sungyeol.

Myungsoo tersenyum lega, dia mengambil abu yang tinggal setengah di dalam guci kecil dalam genggaman Sungyeol. "Ini karena Daeyeol, aku tahu dia telah memberi keajaiban dari atas sana," tukas Myungsoo lalu menaburkan abu milik Daeyeol ke laut lepas.

Jemari Sungyeol mengerat, ia tahu semuanya telah berakhir, ya hari-hari gelapnya kini sudah berakhir, karena ada seseorang yang kini berdiri di sisinya membawa sebuah lentera untuk menerangi hidupnya, Sungyeol tak bisa memikirkan bagaimana ia harus berterimakasih, berterimakasih pada Myungsoo yang tak pernah menyerah akan dirinya.

Tak ada lagi Hoya dan Woohyun yang akan membuat harinya gelap, kini hanya ada Myungsoo yang akan selalu menerangi hari-harinya. Senyum itu kini terpampang jelas di wajah Sungyeol, senyum yang selama ini hilang darinya.

Kapal yang Myungsoo dan Sungyeol taiki kini berhenti di dermaga, mereka masih bungkam setelah percakapan singkat itu, seakan masih sibuk menikmati waktu-waktu damai ini.

Kaki Myungsoo yang pertama menginjak jembatan kayu dermaga, dia menoleh menatap Sungyeol yang bergeming di pinggir deck kapal.

"Ayo, Sungyeol..." ajak Myungsoo sembari mengulurkan tangannya.

Sungyeol menatap tangan itu, tangan yang selalu meraihnya kapanpun, Sungyeol sudah memutuskan untuk takkan pernah melepaskan tangan yang selalu meraihnya, dia sekarang percaya bahwa Myungsoo adalah kebahagian yang dikirimkan oleh orang tuanya dan Daeyeol dari surga.

Sungyeol percaya bahwa ia mencintai Myungsoo. Satu-satunya pria yang ia cintai.

.

.

Woohyun berdiri di sana, memandang tajam ke arah kapal yang baru saja menepi di dermaga, tidak pernah ada yang lepas darinya selama ini, tak pernah ada. Sekalipun itu Sungyeol yang selalu berhasil kabur.

Polisi telah menjadikan dirinya brunonan, sementara Sungjong masih setia mengikuti Woohyun. Ada yang ingin membuat Woohyun terbahak, sekarang Sungyeol tersenyum bahagia bersama Myungsoo, orang yang jelas-jelas adik dari Hoya, laki-laki yang telah membunuh Daeyeol, lucu sekali.

Topi hitam dan jaketnya kini Woohyun eratkan, dia tetap harus waspada, matanya kini berpaling dari kedua sosok yang sedang menikmati kebahagian itu, tetapi ada senyum tersembunyi yang terselip di wajahnya. Mereka belum tahu siapa Woohyun. Keturunan terakhir Tuan Harada.

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang