Beautiful Lie 9

528 53 4
                                    

*I'M A BIG LIAR.. *

Jemari Myungsoo menghapus lelehan air mata Sungyeol... dan Myungsoo menatap Sungyeol lembut.

Myungsoo tidak mengerti apa yang ada di dalam hatinya sekarang, yang ia tau..ia ingin melindungi laki-laki yang ada di hadapannya.

"Thanks.." Bisik Myungsoo.

Sungyeol mengigit bibirnya kecil. "For what?"

"Karena kau memilihku.." Myungsoo membelai pipi Sungyeol pelan Sungyeol tersenyum.. Ah senyum yang berbeda tentunya.

.
.

Sunggyu berjalan menuju coffee been kantor. Yeah setelah kejadian di depan lift tadi, kini ia butuh sedikit penyegaran..ia butuh minuman kental berwarna hitam yang mengandung banyak caffein. Sunggyu terlihat sedikit frustasi.

"Ho..hoya hyung?" Sunggyu memicingkan matanya saat melihat sosok Hoya, dia melihat Hoya berbicara cukup serius dengan seseorang. Sunggyu menatap sekilas dan ia tidak mau ikut campur tentunya..Sunggyu pun beralih ke tempat lain..untuk menenangkan hatinya.

Meja nomer 13.

Hoya duduk dengan seorang pria berambut hitam dan memiliki wajah tampan seperti dirinya. Awalnya mereka terlihat sedikit akrab..dan mereka sedikit bertukar ucapan dan saling tertawa sinis.

"Kau membuntutti ku?" Hoya menyalakan cerutunya.

"Tidak.." Pria itu tersenyum dingin.

"Lalu?" Hoya menghembuskan asap rokoknya tepat di depan wajah woohyun. "Hanya ingin meminta sesuatu dari sahabat lama ku."

Hoya berdecak, "Manusia licik seperti Nam Woohyun berkata seperti itu.. Cih sulit di percaya."

Woohyun menaruh cangkir kopinya, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menyenderkan punggungnya ke kursi. "Kau rupanya tidak pernah takut dengan ancaman ku.. Oke baiklah kita lihat saja nanti."

"Apa yang bisa kau lakukan?" Tantang Hoya.

Woohyun memajukan badannya, "Duduklah, dan lihat apa yang akan ku lakukan."

"Kau mengancam ku?" Hoya memegang cangkir kopinya erat.

Woohyun tersenyum, ia menyeruput sesekali minumannya. Matanya sedikit memicing saat melihat dua orang yang berjalan berdampingan..ah ini saatnya pikir Woohyun, dia merapikan sedikit jasnya dan dia pun berdiri lalu berjalan meninggalkan Hoya..tanpa peduli dengan obrolannya.

Hoya masih menghisap cerutunya. Memangnya ia peduli akan ancaman Woohyun.. Ia sesungguh nya tidak peduli.

Myungsoo menggenggam tangan Sungyeol erat..bahkan ia meletakan genggaman itu di dadanya, Myungsoo tersenyum, dia tersenyum sangat bahagia..menatap seseorang di sampingnya dan dia merapikan poni Sungyeol..lalu tersenyum lembut menatap Sungyeol. Sungyeol pun balik tersenyum menatap Myungsoo.

"Hyung." pekik Myungsoo.. Saat dia melihat Hoya duduk sendiri di coffee been.

"Ayo sungyeol." Myungsoo menarik Sungyeol menuju tempat Hoya.

"Eh mau kemana?" tanya Sungyeol sedikit bingung.. Ah dia belum tau ternyata Hoya ada di sana.

Myungsoo duduk di depan Hoya begitupun Sungyeol. Sungyeol sedikit kikuk. Sungyeol melihat manik mata Hoya sedikit menajam menatapnya.

"Kenapa dia bersama mu?" Tanya Hoya santai, dia menyeruput kopinya lagi.

"Ah itu.. Sungyeol adalah sekertaris rekan bisnis ku Hyung.. Aku dan dia ada keperluan." jelas Myungsoo.

"Begitu..?" Gumam Hoya pelan.

"Yeollie kau mau minum apa? Aku mau memesan." tanya Myungsoo sebelum berjalan menuju counter.

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang