Beautiful Lie 2

1.2K 96 5
                                    

"Aku Myungsoo, Kim Myungsoo." Pria ini ya Kim Myungsoo, ia kemudian mengulurkan tangannya ke arah Sungyeol.

Sungyeol tersenyum membalas Myungsoo, kemudian meraih tangan Myungsoo. "Lee sungyeol," ucapnya.

Mereka kini terdiam dan keadaan ini sungguh sangat canggung. Myungsoo pun memulai percakapan untuk menghilangkan suasana aneh ini.

"Hmm... apa kau mau minum bersamaku?" tawar Myungsoo dan ia menuangkan vodca ke gelas Sungyeol. "Hmm?" Myungsoo menyodorkan gelasnya kepada Sungyeol.

Sungyeol meraihnya dan tersenyum tipis. "Oh... tentu," ucapnya, lalu Sungyeol pun menenggaknya cepat, kemudian sisa-sisa minuman itu meleleh di sekitar bibirnya. Hingga ia menjilatnya perlahan.

Myungsoo menatapnya dalam diam, hatinya berdesir hebat saat lidah Sungyeol bermain untuk membersihkan bibinya sendiri. "Apa kau benar-benar...?"

"Aku, ya aku, kau ingin bersenang-senang denganku?" potong Sungyeol.

"Jadi kau tidak keberatan?" tanya Myungsoo lagi.

Sungyeol menggeleng dan tertawa kecil. "Kenapa harus keberatan, karena inilah pekerjaanku." Ia kemudian memandang gelas vodcanya. "Mau menari denganku?" ajak Sungyeol dan dengan cepat Myungsoo mengangguk.

Myungsoo masih mengenakan kemeja kerjanya, lengkap dengan dasi yang tergantung di lehernya, walaupun dasi itu bentuknya sudah tak karuan. Tangan Myungsoo dengan tak sabar meraih pinggang Sungyeol, ia merengkuh pinggang mungil itu dengan penuh gairah, keduanya bergoyang dengan seirama. Sungyeol pun tak diam saja, ia mengalungkan tangannya pada leher Myungsoo. Sungyeol mengendus kecil ke leher Myungsoo, membuat Myungsoo merinding dan bagai ada kupu-kupu yang menari-nari di dalam perutnya, dengan tak sabar Myungsoo menurunkan tangannya menuju pinggang Sungyeol, dengan gemas ia meremasnya dan mengusap pinggul Sungyeol.

"Mmmnnh...." Sungyeol mendesah pelan, dada Myungsoo bergemuruh hebat, ia sungguh tidak pernah menemukan laki-laki sesexy ini, dan jangan lupakan wajahnya yang manis.

"Mau ikut bersamaku?" bisik Myungsoo di tengah dentuman musik yang keras, Sungyeol pun mengangguk.

"Thanks...," ucap Myungsoo, dan kemudian dia memeluk tubuh Sungyeol erat, sambil mencium tengkuk Sungyeol dan tak lupa meremas pinggang itu gemas.

Mereka kini telah sampai di depan apartemen Myungsoo, mereka saling menatap, Myungsoo dengan cepat menarik tengkuk Sungyeol, bibir tipis Myungsoo melumat ganas bibir Sungyeol yang merah seperti tomat cherry, tangan Sungyeol menelusup ke surai hitam Myungsoo, mereka berciuman penuh hasrat di depan pintu apartemen yang belum dibuka, dengan cekatan Myungsoo membuka pintu dan menendangnya dengan kaki kanannya, mereka berdua masuk dengan bibir yang masih bertautan.

Jemari Sungyeol turun ke dada bidang Myungsoo, dia mengusapnya pelan... dan sambil menghisap lidah Myungsoo dengan penuh gairah.

Myungsoo terperangah, ia sungguh sangat terkejut, dia belum pernah menemukan partner bercinta yang semengagumkan Sungyeol.. Aaahhh... ini nikmat sekali dalam benak Myungsoo.

"Kau sangat hebat, Hmmnn...," erang Myungsoo tertahan.

Tidak mau kalah, Myungsoo pun mengangkat tubuh Sungyeol kemudian dia mendudukkan Sungyeol di atas meja dekat rak sepatu, tubuh mereka yang sama-sama berkeringat dan panas kini berhimpitan, kaki jenjang Sungyeol melingkar indah di pinggang Myungsoo, bibir merah Sungyeol yang dihiasi saliva yang menetes dari sudut bibirnya membuat Myungsoo makin terangsang, dan ingin memakan Sungyeol cepat.

Myungsoo menghimpit tubuh Sungyeol, ia melumat bibir Sungyeol dengan menggebu, tangan Myungsoo pun tak ketinggalan, ia membuka kemeja tipis Sungyeol, oh ini sangat menakjubkan.

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Where stories live. Discover now