Beautiful Lie 11

506 46 3
                                    

Sungyeol seharus nya tau bagaimana ia menjadi pembohong, selama bertahun-tahun belakangan ini dia sudah membohongi seseorang yang satu-satunya ia miliki.

Sungyeol sudah cukup mahir membohongi Daeyeol selama ini, membohongi untuk segalanya yang ia lakukan. Tapi kenapa terasa sulit saat Sungyeol membohongi laki-laki itu.. Juga perasaannya..

Ini adalah kebohongan terindah yang pernah aku mainkan.

Sungyeol berjalan menuju parkiran rumah, dia sekarang tinggal bersama dengan Woohyun, Sungjong, dan Daeyeol di sebuah rumah yang mewah ini.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Woohyun dari dalam mobil.

Sungyeol memasukan kopernya ke dalam bagasi, "Sudah."

Woohyun membuka pintu depan mobil dari dalam, dia memberi isyarat dengan tatapan matanya dari kursi kemudi, "Masuk lah, kita harus tiba di bandara 30 menit lagi."

Sungyeol masuk dan memasang sabuk pengamannya, "Ya aku tahu.."

Selama perjalanan, Woohyun sesekali melihat ponselnya, dan saat lampu traffic jam itu berwarna merah, mobil mereka pun berhenti tepat di barisan depan.

"Apa tidak bisa kita tidak pergi ke sana." ucap Sungyeol tiba-tiba.

"Tidak bisa." jawab Woohyun dingin, suaranya bisa membekukan sesuatu kali ini.

"Hhh.."

"Sungyeol... Dengarkan aku.." Woohyun menginjak pedal gasnya dan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi saat lampu menjadi warna hijau, membelah jalanan yang agak ramai, ia tak perduli akan ada kecelakaan nantinya jika cara menyetirnya sangat buruk.

"Manusia yang paling brengsek adalah aku.. Tapi-"

Sungyeol mengeratkan pegangannya pada sabuk pengamannya, dia melirik Woohyun sekilas lalu tatapannya menuju jalan raya lagi, Sungyeol tidak takut mati, hanya saja Woohyun lebih menyeramkan.

"Tapi aku ingin memperbaikinya, aku ingin manusia brengsek dalam diri ku hilang, kau tahu.." Woohyun sepertinya kehilangan akalnya sehingga tidak memperdulikan ia menyetir seperti apa, saat ini.

"Aku ingin menunjukkan kepadamu siapa manusia brengsek itu sebenarnya."

"Aku tau.. Aku tau itu." suara Sungyeol sedikit bergetar dan Sungyeol menutup matanya.

Ckiiiiiiittttt

Mobil itu berhenti, ke empat ban mobil itu menimbulkan sebuah bekas decitan di aspal bandara. Wokhyun memejamkan matanya erat, emosinya telah menang kali ini, dia bahkan tak sadar bahwa cara mengemudinya lebih mirip seperti pembalap F1 yang kehilangan rem.

"Kita sampai.." kata Woohyun pelan, lalu Woohyun pun keluar dan mengambil kopernya dan koper Sungyeol.

"Sungyeol, ayo!" teriak Woohyun dari luar.

Sungyeol masih terpaku diam di dalam mobil, bola matanya bergetar, dan tangannya ikut gemetar, perasaannya menjadi takut, Sungyeol takut.. Sungyeol takut masa lalunya akan kembali terjadi. Masa lalunya yang menyakitkan.

Perjalanan dua jam mereka tempuh dengan pesawat, Sungyeol dan Woohyun pun sudah berada di bandara Tokyo Jepang, mereka berdua menuju ke resort milik keluarga Kim, tempat mereka akan melakukan perencanaan bisnis.

"Selamat datang di resort kami. Tuan Nam." sambut seorang resepsionis di depan pintu masuk resort milik keluarga Kim, yang terlihat sangat mewah dan besar.

Sungyeol dan Woohyun pun mengikuti resepsionis itu masuk ke dalam resort yang sungguh megah ini.

"Presdir Kim menunggu anda tuan Nam di ruang rapat, tapi tuan Nam bisa ke kamar dulu untuk beristirahat sebentar." Ucap resepsionis itu lalu memberikan dua kunci kamar kepada Woohyun.

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Where stories live. Discover now